Kindi, Muhamad (2015) Efektivitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Gliocladium sp. dan Verticillium sp. Terhadap Sclerotium rolfsii Sacc. Penyebab Penyakit Rebah Semai pada Tanaman Kedelai Glycine max L. Merill. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kebutuhan akan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita (Irwan, 2006). Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai tidak terlepas dari berbagai kendala. Salah satu diantaranya adalah disebabkan oleh penyakit. Penyakit-penyakit tular tanah merupakan salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian (Sumartini, 2011). Semangun (2008) tanaman kacang-kacangan sering diserang oleh jamur yang dapat bertahan dalam tanah, yang dikenal dengan sebutan jamur tular tanah yaitu S. rolfsii. Penyakit ini, pada tingkat serangan lebih dari 5% di lapang sudah dapat merugikan secara ekonomi, tanaman kedelai yang terserang dapat hasilnya akan rendah atau sama sekali gagal panen (Budiman dan Thamrin, 1994 dalam Sastrahidayat, 2013). Salah satu alternatif pengendalian yaitu dengan menggunakan agens hayati. Agens pengendali hayati yang digunakan dalam penelitian ini adalah Trichoderma sp., Gliocladium sp., dan Verticillium sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari Trichoderma sp., Gliocladium sp., Verticillium sp. terhadap jamur S. rolfsii Sacc. Penelitian dilaksanakan dari April 2014 – Januari 2015 di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman dan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Braijaya. Dalam penelitian ini dilakukan 3 percobaan, dimana ketiganya menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila hasil analisis ragam menunjukan hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Uji oposisi langsung jamur antagonis dengan jamur patogen terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Uji uap biakan jamur antagonis dengan jamur patogen terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Uji antagonis di rumah kaca terdiri dari 4 perlakuan 6 ulangan. Hasil penelitian menunjukan pada uji oposisi langsung, persentase hambatan Trichoderma sp. 61,71%, Gliocladium sp. 59,74%, dan Verticillium sp., 34% pada 7 hsi. Pada uji uap biakan, diameter koloni patogen yang ditangkupkan di atas Trichoderma sp. 3,70 cm, Gliocladium sp. 3,24 cm, Verticillium sp. 6,82 pada 7 hsi. Pada uji antagonis di rumah kaca didapat persentase serangan dengan perlakuan Trichoderma sp., sebesar 51,67%, Gliocladium sp., sebesar 52,83%, sedangkan Verticillium sp., sebesar 91% dan kontrol (tanpa antagonis) 98% pada 8 hst
English Abstract
The needs of soybean in Indonesian is increasing along with population growth and per capita-Gross Domestic Product. Efforts to increasing soybean production is inseparable from the various constraints. One of the constraint is caused by plant disease. Soil borne diseases is one of the factor that reduce leguminous plants production (Sumartini., 2011). The leguminous plants attacked by soil born disease which is known as S. rolfsii. This diseases, more than 5% attack level at the field can be economically detrimental. The Soybean were attacked by its disesases can reduce the production. One of the alternative control is the use biological agents. Bilogical agents that used in this research are Trichoderma sp., Gliolcadium sp., and Verticillium sp. The purpose of this research were to know the effectiveness of Trichoderma sp., Gliolcadium sp., Verticillium sp. against S. rolfsii Sacc. The research was conducted from April 2014 to January 2015. The research was conducted in Micology Laboratory, Departement of Plant Pests and Diseases and Glass House Agriculture Faculty, Brawijaya University. The research was conducted 3 tests, all three tests used completly randomized design and if there is siginificant difference, continued with LSD test. The first test was direct oposition test, consist of 4 treatments and 5 replications. The second test was steam culture test, consist of 4 treatments and 5 replications. The third test was antagonist test in the glass house that consist of 4 treatments and 6 replications. The result showed in direct oposition test that Trichoderma sp., can inhibit the pathogen by 61,71%, Gliocladium sp. 59,74% and Verticillium sp. 34% on 7 days after inoculation. On the steam culture method test Trichoderma sp., Gliocladium sp., and Verticillium sp., can inhibit the pathogen with the pathogen colony diameter by 3,70 cm, 3,24 cm dan 6,82 cm on 7 days after inoculation. The third test was antagonist test in the glass house, and the results showed that attack percentage with treatment Trichoderma sp., 51,67%, Gliocladium sp. 52,83%, Verticillium sp. 91%, Control (without antagonist) 98% on 8 days after planting.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2015/185/051503092 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 05 May 2015 10:19 |
| Last Modified: | 19 Oct 2021 07:00 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130166 |
Preview |
Text
Muhamad_Kindi_105040200111063.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |