Haziqah, Billjune Filzah (2018) Biomassa Dan Simpanan Karbon Lamun Enhalus Acoroides Di Perairan Pulau Talango, Sumenep. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanasan global tidak ada hentinya menjadi perbincangan dunia, mengingat laju peningkatannya yang telah sampai pada level yang sangat mengkhawatirkan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghambat atau menghentikan laju pemanasan global, yaitu dengan melakukan penyerapan CO2 di atmosfer guna menurunkan konsentrasinya. Saat ini para pakar telah memperkenalkan konsep blue carbon, karena adanya kemampuan ekosistem laut dalam menyerap dan mengurangi emisi karbon. Salah satu ekosistem laut yang berpotensi menyerap CO¬2 melalui proses fotosintesis yaitu padang lamun. Lamun memiliki kemampuan sebagai penyerap, pengikat, dan penyimpan karbon pada jaringannya (daun, rhizome, dan akar). Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan mengetahui kondisi kerapatan, biomassa, kandungan karbon, serta stok karbon pada jaringan lamun Enhalus acoroides yang berada di atas substrat (above ground) dan di bawah substrat (below ground). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 di Perairan Pulau Talango, Sumenep, yang terbagi atas empat stasiun pengamatan. Pengambilan data parameter perairan, data kerapatan lamun, sampel lamun, serta sampel substrat dilakukan secara in situ. Pengambilan data kerapatan lamun dilakukan pada transek kuadrat 100x100 cm2, disertai dengan pengambilan sampel lamun untuk biomassa dengan menggunakan metode destruktif. Analisis substrat, biomassa dan kandungan karbon pada jaringan lamun dilakukan di laboratorium dengan metode pengeringan dan pengabuan kering. Hasil pengukuran parameter perairan pada penelitian ini menunjukkan nilai suhu rata-rata sebesar 32,7 oC, salinitas rata-rata sebesar 34,67‰, pH rata-rata sebesar 8,3, serta DO rata-rata sebesar 10,53 mg/L. Nilai rata-rata parameter perairan yang didapatkan masih berada pada kisaran normal untuk kehidupan lamun. Jenis substrat pada lokasi penelitian meliputi pasir sangat kasar dan pasir sedang pada stasiun di sisi selatan pulau, sedangkan pada stasiun yang berada di sisi utara pulau memiliki jenis pasir sangat halus dan lanau. Kisaran nilai kandungan karbon pada substrat adalah sebesar 3,85% - 7,85%, dengan nilai pada stasiun di sisi utara lebih tinggi daripada sisi selatan pulau. Nilai rata-rata kerapatan lamun E. acoroides pada penelitian ini adalah sebesar 22,98 ind/m2. Hasil pengukuran biomassa jaringan di atas substrat berkisar antara 14,15-35,06 gbk/m2, sedangkan nilai biomassa jaringan di bawah substrat berkisar antara 40,84-108,98 gbk/m2. Hasil prosentase kandungan karbon jaringan lamun di atas substrat berkisar antara 42,55% - 43,64%, sedangkan pada jaringan di bawah substrat berkisar antara 85,47% - 90,53%. Nilai hasil analisa biomassa maupun kandungan karbon pada jaringan lamun menunjukkan bahwa jaringan di bawah substrat memiliki nilai yang lebih besar daripada jaringan di atas substrat. Nilai biomassa total dan stok karbon total yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebesar 391,74 gbk/m2 dan 186,72 grC/m2. Hasil perhitungan biomassa maupun stok karbon jaringan lamun yang berada pada sisi utara memiliki nilai yang lebih tinggi daripada di sisi selatan pulau. Perbedaan nilai ini diduga disebabkan karena adanya perbedaan jenis substrat, kondisi morfologi serta kerapatan E. acoroides pada kedua sisi pulau.
English Abstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2018/643/051806565 |
| Uncontrolled Keywords: | Lamun Enhalus Acoroides, Pemanasan Global, Biomassa, Penyerap Karbon, Serapan Karbon |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.7 Marine ecology |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 13 Dec 2018 02:13 |
| Last Modified: | 13 Dec 2018 02:42 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13016 |
Actions (login required)
 |
View Item |