Pengujian Efikasi Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10% Untuk Penyiangan Pada Budidaya Padi Sawah (Oryza Sativa L.)

Simanjuntak, Rionaldo (2015) Pengujian Efikasi Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10% Untuk Penyiangan Pada Budidaya Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Padi Ialah Tanaman Pangan Yang Menghasilkan Beras Sebagai Sumber Makanan Pokok Sebagian Besar Penduduk Indonesia. Dalam Usaha Mempertahankan Dan Meningkatkan Produksi Tanaman, Banyak Dijumpai Berbagai Masalah Yang Turut Menentukan Berhasil Tidaknya Pengusahaan Tanaman Tersebut. Kendala Pertama Yang Dihadapi Di Lapangan Adalah Persaingan Tanaman Padi Dengan Gulma Dalam Hal Memperoleh Air, Cahaya, Dan Utamanya Unsur Hara, Sehingga Tanaman Pokok Akan Kehilangan Potensi Hasil Akibat Kalah Bersaing Dengan Gulma Yang Pertumbuhan Dan Perakarannya Relatif Lebih Baik. Pemberantasan Gulma Pada Padi Sawah Dapat Dilakukan Secara Mekanik Dengan Penyiangan Manual, Tetapi Kurang Efektif Karena Memerlukan Waktu Dan Tenaga Yang Banyak. Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10 % Merupakan Jenis Herbisida Yang Selektif Untuk Pertanaman Padi Dan Bersifat Sistemik. Herbisida Jenis Ini Mampu Mengendalikan Gulma Berdaun Lebar Maupun Teki-Tekian (Cyperaceae), Serta Beberapa Gulma Berdaun Sempit. Tujuan Dilaksanakannya Penelitian Ini Adalah (1) Untuk Menentukan Efektivitas Dosis Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10 % Dalam Mengendalikan Gulma Pada Tanaman Padi Di Lahan Sawah, Dan (2) Untuk Mengetahui Efek Yang Ditimbulkan Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10 % Terhadap Tanaman Padi Sawah. Hipotesis Yang Diajukan Adalah Pemberian Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10 % Dengan Dosis Tertentu Dapat Menekan Pertumbuhan Gulma Lebih Efektif Dan Efisien Serta Tidak Membawa Efek Atau Gejala Terhadap Tanaman Padi Pada Lahan Sawah. Penelitian Dilaksanakan Pada Bulan Februari Hingga Juni 2014 Di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Alat Yang Digunakan Meliputi Alat Tulis, Penggaris, Meteran, Oven, Timbangan Analitik, Sprayer, Dan Kamera Digital. Sedangkan Untuk Bahan Yang Digunakan Dalam Kegiatan Penelitian Ini Ialah Benih Padi Varietas Ciherang, Herbisida Kisan 10 Wp, Dan Herbisida Ti-Gold 10 Wp. Pupuk Yang Digunakan Adalah Pupuk Urea (46% N), Sp-36 (36% P2o5), Dan Kcl (60% K2o). Penelitian Ini Dilakukan Dengan Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Rak) Yang Diulang 4 Kali. Perlakuan Yang Diamati Yaitu Pemberian Dosis Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10% Dengan Aplikasi Volume Air 48 Liter.Ha-1 Yang Memiliki Taraf Perlakuan Sebagai Berikut: (1) K0 = Kontrol (Tanpa Disemprot Herbisida); (2) K1 = Penyiangan Manual; (3) K2 = Kisan 10 Wp Dengan Dosis Formulasi 60 G.Ha-1; (4) K3 = Kisan 10wp Dengan Dosis Formulasi 80 G.Ha-1; (5) K4 = Kisan 10 Wp Dengan Dosis Formulasi 100 G.Ha-1; (6) K5 = Kisan 10 Wp Dengan Dosis Formulasi 120 G.Ha-1; (7) K6 = Kisan 10 Wp Dengan Dosis Formulasi 140 G.Ha-1; (8) K7 = Ti-Gold 10 Wp (60 G.Ha-1). Penanaman Dilakukan Dengan Cara Tanam Pindah Yaitu Unsur Bibit 21 Hari. Jumlah Tanaman Setiap Lubang Ditanam Sebanyak 2-3 Rumpun Dengan Jarak Tanam 25 Cm X 25 Cm. Pemupukan Dilakukan Pada Waktu Tanam 30 Kg N + 45 Kg P2o5 + 45 Kg K2o Per Ha, Pada Umur 3 Mst 30 Kg N Per Ha, Serta Pada Umur 7 Mst 30 Kg N Per Ha. Pengamatan Dilakukan Terhadap Gulma Dengan Metode Sum Dominance Ratio (Sdr) Yakni Sebelum Aplikasi Dan Pada Umur 4 Dan 6 Minggu Setelah Aplikasi. Cara Aplikasi Herbisida Dilakukan Hanya 1 (Satu) Kali. Waktu Aplikasi Adalah 14 Hari Setelah Bibit Padi Di Tanam (Pindah Tanam) Atau Pada Saat Gulma Berdaun 2 – 3 Daun. Sedangkan Untuk Pengamatan Tanaman Dilakukan Dengan Cara Non Destruktif Dan Destruktif. Parameter Pengamatan Non Destruktif Meliputi : Fitotoksisitas, Tinggi Tanaman, Jumlah Anakan, Jumlah Daun, Dan Luas Daun. Parameter Pengamatan Destruktif Meliputi: Bobot Kering Hasil Gabah. Pengolahan Data Dikerjakan Metode Analisis Ragam Uji F Taraf Nyata 5%, Apabila Perlakuan Menunjukan Perbedaan Nyata Maka Dilakukan Uji Lanjut Dengan Metode Uji Beda Nyata Terkecil (Bnt) Pada Taraf 5%. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Penggunaan Herbisida Berbahan Aktif Pirazosulfuron Etil 10% Dengan Dosis 60 G.Ha-1 Hingga 140 G.Ha-1 Dapat Menekan Pertumbuhan Gulma Dan Tidak Membawa Efek Atau Gejala Terhadap Tanaman Padi Pada Lahan Sawah. Dan Dari Hasil Uji Pada Beberapa Tingkatan Dosis Menunjukkan Bahwa Pada Tingkat Dosis Terendah Hingga Tertinggi Menunjukkan Bahwa Semuanya Tidak Berbeda Nyata Atau Sama, Sehingga Dari Segi Efisiensi Dan Analisis Ekonomi Herbisida Maka Sebaiknya Dipilih Herbisida Dengan Dosis Yang Paling Rendah (K2) Yaitu 60 G.Ha-1.

English Abstract

Rice In The Main Crop That Produce The Main Food In Indonesia. In An Effort To Maintain And Increase Crop Production, Many Found A Variety Of Problems That Determines The Success Or Failure Of The Cultivation. The First Obstacle Is Encountered In The Field Of Rice Crop Competition With Weeds In Terms Of Obtaining Water, Light, And Its Main Nutrient, So The Main Plant Will Lose Potential Yield Due To Competition From Weeds And Roots Growth Is Relatively Better. Eradication Of Weeds In Paddy Rice Can Be Done Mechanically With Manual Weeding, But Is Less Effective Because It Requires A Lot Of Time And Energy. Herbicide Active Agent Ethyl Pyrazosulfuron 10% Is A Selective Herbicide For Rice Cultivation And Systemic. This Type Of Herbicide Is Able To Control Broadleaf Weeds And Cyperaceae, As Well As Some Narrow-Leaved Weeds. The Purpose Of Research Is (1) To Determine The Effectiveness Of A Dose Of Herbicide Active Agent: Ethyl Pirazosulfuron 10% In Controlling Weeds In Rice In Paddy Fields, And (2) To Know The Effects Of Herbicide Active Agent Ethyl Pirazosulfuron 10% Of The Rice Cultivation. The Hypothesis Of This Research Is Giving Herbicide Active Agent Ethyl Pirazosulfuron 10% With A Certain Dose To Suppress Weed Growth More Effectively And Efficiently, And Do Not Bring The Effects For Rice Plants In Paddy Fields. The Research Began In February Until June 2014 Were Held In The Village Merjosari, Lowokwaru, Malang City. The Tools Used Include Stationery, Ruler, Oven, Analytical Balance, Sprayer, And Digital Camera. As For The Materials Used In This Research Is The Rice Seeds Ciherang, Herbicide Kisan 10 Wp And Herbicide Ti-Gold 10 Wp. Fertilizers Used Are Urea (46% N), Sp-36 (36% P2o5), And Kcl (60% K2o). The Research Was Conducted Using A Randomized Block Design (Rak) Is Repeated 4 Times. Observed That Treatment With Active Dosing Pirazosulfuron Ethyl 10% With The Application Of Water Volume 48 Liters.Ha-1 Which Has A Level Of Treatment As Follows: (1) K0 = Control (No Herbicide Sprayed), (2) K1 = Weeding Manual, (3) K2 = Kisan 10 Wp Formulation At A Dose Of 60 G.Ha-1, (4) K3 = Kisan 10 Wp Formulation At A Dose Of 80 G.Ha-1, (5) K4 = Kisan 10 Wp Formulation At A Dose Of 100 G.Ha-1, (6) K5 = Kisan 10 Wp Formulation At A Dose Of 120 G.Ha-1, (7) K6 = Kisan 10 Wp Formulation At A Dose Of 140 G.Ha-1, (8) K7 = Ti-Gold 10 Wp Formulation At A Dose Of 60 G.Ha-1. Planting Is Done By Transplanting Seedlings That Element 21 Days . The Number Of Plants Per Hole 2-3 Grove Planted With A Spacing Of 25 Cm X 25 Cm . Fertilization Is Done At The Time Of Planting 30 Kg N + 45 Kg P2o5 + 45 Kg K2o Per Ha, At The Age Of 3 Mst 30 Kg N Per Ha , And At The Age Of 7 Mst 30 Kg N Per Ha. Observations Were Made Of The Weeds With A Method Sum Dominance Ratio (Sdr) Ie Before Application And At The Age Of 4 And 6 Weeks After Application. How Do Herbicide Applications Only 1 (One) Time. Application Time Is 14 Days After Planting Rice Seedlings Or When Weeds Have Leaves 2-3. As For The Observation Of Plants Is Done By Non-Destructive And Destructive. Non-Destructive Observation Parameters Include: Phytotoxicity, Plant Height, Number Of Tillers, Number Of Leaves, And Leaf Area. Destructive Observation Parameters Include: Total Biomass Dry Weight And Dry Weight Of Grain. Data Processing Method Of Analysis Of Variance Test Done F 5% Significance Level, If The Treatment Showed Significant Differences Then Tested Further By The Method Of Least Significant Difference Test (Lsd) At The 5% Level. The Results Showed That The Use Of Herbicide Active Agent Ethyl Pirazosulfuron 10% At A Dose Of 60 G.Ha-1 To 140 G.Ha-1 Can Suppress Weed Growth And Not Carry The Effects Or Symptoms On Rice Plants In Paddy Fields. And From The Results Of The Test On Several Dose Levels Showed That At The Lowest Dose To Highest Level Shows That Everything Is Not Significantly Different Or The Same, So In Terms Of Efficiency And Economic Analysis Of The Herbicide Should Be Selected Herbicides With The Lowest Dose (K2) Is 60 G.Ha-1.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/515/051500664
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.1 Cereals > 633.18 Rice > 633.188 Rice (Special cultivation methods)
UNSPECIFIED > Subject Not Defined
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 04 Feb 2015 09:32
Last Modified: 19 Oct 2021 02:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/130002
[thumbnail of 1._Cover,_Ringkasan,_Daftar_Isi.pdf]
Preview
Text
1._Cover,_Ringkasan,_Daftar_Isi.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 2._Bab_1._Pendahuluan.pdf]
Preview
Text
2._Bab_1._Pendahuluan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3._Bab_2._Tinjauan_Pustaka.pdf]
Preview
Text
3._Bab_2._Tinjauan_Pustaka.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 5._Bab_4._Hasil_dan_Pembahasan.pdf]
Preview
Text
5._Bab_4._Hasil_dan_Pembahasan.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 4._Bab_3._Bahan_dan_Metode.pdf]
Preview
Text
4._Bab_3._Bahan_dan_Metode.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 6._Bab_5._Kesimpulan_dan_Saran.pdf]
Preview
Text
6._Bab_5._Kesimpulan_dan_Saran.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 7._Daftar_Pustaka.pdf]
Preview
Text
7._Daftar_Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 8._Lampiran.pdf]
Preview
Text
8._Lampiran.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item