Koesilatama, NandaHaritsa (2014) Analisis Kerapatan Pohon, Kepadatan Tanah dan Neraca Air di Hutan Kota Malabar dan Hutan Kota Velodrome di Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kepadatan tanah merupakan salah satu bentuk degradasi lahan yang disebabkan oleh oleh interaksi air yang memberikan energi langsung ke permukaan tanah dan ketersediaan bahan organik di dalam tanah. Kepadatan tanah penting diperhatikan dalam pengelolaan hutan kota. Hutan kota yang sebagai pengatur tata ruang air tentu menerima air berupa curah hujan dan kehilangan air berupa evapotranspirasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui hubungan kerapatan pohon dengan ketahanan penetrasi, berat isi dan porositas. 2) Untuk mengetahui pengaruh kerapatan pohon dengan neraca air. Penelitian ini menggunakan analisis ragam 5% yang terdiri dari 3 perlakuan dan 5 ulangan yaitu KT (kerapatan pohon tinggi), KS (kerapatan pohon sedang), dan KR (kerapatan pohon rendah). Apabila terdapat beda nyata dilakukan uji BNT 5%. Untuk mengetahui keeratan dan pengaruh menggunakan korelasi dan regresi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey lalu dilanjutkan dengan analisis laboratorium. Plot penelitian ditentukan dengan cara sengaja (purposive sampling), dimana pada masing-masing lokasi pengamatan dibuat tiga plot pengamatan masing-masing berukuran 10 × 10 m. Pada setiap plot pengamatan diambil lima titik pengamatan untuk pengambilan contoh tanah dengan dua kedalaman, yaitu 0-20 cm dan 20-40 cm. Parameter pengamatan meliputi berat isi tanah, tekstur tanah, porositas, kemantapan agregat, kadar c-organik dan ketahanan penetrasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerapatan pohon yang tinggi pada hutan Malabar dan Velodrome memiliki kepadatan tanah yang rendah, dan semakin rendah kerapatan pohon kepadatan tanah akan tinggi. Nilai berat isi yang tinggi diikuti dengan nilai pori yang rendah dan ketahanan penetrasi yang tinggi, selain itu bahan organik yang rendah. Dari neraca air diketahui bahwa hujan tertinggi pada bulan Desember (342,70 mm th-1) dan terendah pada bulan September (2,15 mm th-1). Terjadi difisit tertinggi pada bulan Oktober (77,4 mm th-1) dan difisit terendah pada bulan September (2,15 mm th-1). Evapotranspirasi tanaman (ETc) pada Hutan Malabar dengan kerapatan yang tinggi 4,26 mm m-1, pada kerapatan pohon sedang sebesar 7,02 mm m-1 dan pada kerapatan pohon rendah sebesar 9,81 mm m-1. Sedangkan, nilai Etc pada pada Velodrome kerapatan tertinggi diikuti dengan nilai yang tertinggi (6,89 mm m-1) dan pada kerapatan sedang sebesar 5,07 mm m-1 dan rendah sebesar 2,70 mm m-1. Nilai Kc pada hutan Malabar dengan kerapatan yang tinggi sebesar 1,04 pada kerapatan pohon sedang sebesar 1,71 dan pada kerapatan pohon yang rendah sebesar 2,39. Nilai Kc pada hutan Velodrome pada kerapatan tinggi memiliki nilai yang tertinggi (1,68) dibanding dengan kerapatan sedang (1,23) dan rendah (0,66). Secara umum nilai Kc pada hutan Malabar lebih besar dibandingkan dengan nilai Kc pada hutan Velodrome.
English Abstract
Soil idensity is a kind of land degradation which caused by water iteraction that supply an anergy to the land surface and the availibity of organic materials in the ground directly. It is important to maintenance the soil idensity in managing town forest. The town forest receives precipitation in the form of water and water loss in the form of evapotranspiration. The purpose of this study was 1) to determine the relationship of tree density with penetration resistance , bulk density and porosity . 2) To determine the effect of tree density with water balance. This study used 5% variance analysis consist of 3 treatments and 5 replications of KT (high tree density) , KS (medium tree density ) , and KR (low tree density). The 5% BNT test is needed if there is a significant difference in order to know the closeness and influence uses correlation and regression. The method used in this study is the survey method followed by laboratory analysis. Reseacrh plots determined by purposive sampling where in each observation site were made three plots each measuring 10 × 10 m. In each plot observations taken five observation points for soil sampling with two depths, 0-20 cm and 20-40 cm. Observation parameters include soil bulk density , soil texture , porosity , aggregate stability , organic - C levels and penetration resistance. The results showed that the high density of trees in the forests of Malabar and the Velodrome has a low density of the soil, and the lower the density of the soil will be high tree density. High bulk density values followed by a low value of pores and high penetration resistance, in addition to the low organic matter. From the water balance showed that the highest rainfall in December (342.70 mm yr-1) and the lowest in September (2.15 mm yr-1). The highest deficit occurred in October (77.4 mm yr-1) and the lowest deficit in September (2.15 mm yr-1). Crop evapotranspiration at Malabar forests with high densities are 4.26 mm m-1, the density of trees are at 7.02 mm m-1 and the lower tree density is 9.81 mm m-1. Meanwhile, at the Velodrome value with highest crop evapotranspiration density followed by the highest value (6.89 mm m-1) and the medium density is 5.07 mm m-1 and a low density is 2.70 mm m-1. Kc value at Malabar forest with a high density is 1.04, on the medium density of trees is 1.71 and the low tree density is 2.39. The value of Kc at the Velodrome at high density forest has the highest value (1.68) compared with medium (1.23) and low (0.66) density. In general, the value of Kc at Malabar forest larger than the value of Kc at the Velodrome forest.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2014/475/051408351 |
| Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 30 Dec 2014 09:38 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 13:30 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129958 |
Preview |
Text
3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
5.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |