Optimalisasi Pendapatan Usahatani Lahan Kering Sebagai Alternatif Usaha Petani-Penambang (Studi Kasus Di Desa Batuputih Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat).

Susila, YugaArif (2014) Optimalisasi Pendapatan Usahatani Lahan Kering Sebagai Alternatif Usaha Petani-Penambang (Studi Kasus Di Desa Batuputih Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian saat ini masih mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Data yang pada tahun 2012 menempatkan sektor pertanian pada peringkat ke-2 penyumbang PDB di Indonesia dengan besaran nilai atas dasar harga berlaku sebesar 1.190,4 triliun. Sektor pertanian lebih dominan dibandingkan sektor pertambangan yang terletak pada peringkat ke-8 sebesar 970,6 triliun rupiah. Sektor pertanian pada Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2012 mempunyai nilai PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 8.025.514,176 rupiah dan sektor pertambangan pada urutan ke 2 menyumbangkan PDRB sebesar 5.182.992,125 rupiah. Dengan potensi sebagai penyumbang PDRB pada sektor pertanian dan pertambangan, maka NTB merupakan salah satu daerah penghasil hasil pertanian serta tambang yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka kesempatan kerja. Sektor pertambangan berupa usaha tambang rakyat tersebut bukan merupakan sumber mata pencaharian yang berjangka panjang. Pada tahun 2012, usaha penambangan rakyat di Desa Batuputih Kecamatang Sekotong Kabuaten Lombok Barat mengalami penurunan hasil tambang serta mengakibatkan degradasi lahan. Penurunan hasil tambang akibat dampak dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui tersebut mengakibatkan sebagian besar usaha penambangan rakyat berhenti. Petani-Penambang yang kesulitan memenuhi pendapatannya kembali beralih pada pertanian lahan kering dengan terbatasnya alternatif pola penanaman. Melalui penelitian ini dilakukan beberapa analisis untuk mengetahui : (1) pendapatan usahatani para petani-penambang, (2) alternatif pola penanaman yang dapat digunakan oleh petani-penambang melalui simulasi optimalisasi pendapatan, (3) sensitivitas dari faktor-faktor produksi yang berpengaruh dalam optimalisasi pendapatan. Dalam analisis optimalisasi pendapatan dan sensitivitas menggunakan teknik Linier Programming dengan alat bantu analisis GAMS (Generally Algebraic Methode System) versi 24.2.1. Fungsi tujuan pada analisis optimalisasi yaitu untuk menentukan pendapatan maksimal dari setiap pola penanaman yang dilakukan oleh petani-penambang. Fungsi kendala/Fungsi pembatas dalam analisis optimalisasi merupakan faktor-faktor produksi dalam usahatani yaitu ; lahan, bibit, pupuk, pestisida roundup, pestisida lindomil, tenaga kerja luar keluarga dan tenaga kerja dalam keluarga. Faktor-faktor produksi digunakan dalam analisis sensitivitas untuk menentukan kendala utama pada suatu pola penanaman. Hasil penelitian menyatakan bahwa pendapatan per ha paling tinggi diperoleh petani A (Padi-Jagung-Kacang Tanah) sebesar Rp 6.116.888. Petani pola B (Padi-Jagung) sebesar Rp 4.882.307 dan petani pola C (Padi-Kacang Tanah) sebesar Rp. 4.006.041. Sedangkan hasil simulasi untuk menentukan alternatif pola penanaman menyatakan petani pola D (Padi-Jagung-Jagung) merupakan alternatif pola penanaman urutan pertama dengan pendapatan optimal sebesar Rp 8.918.019, sedangkan pada urutan kedua petani pola F (Padi-Kacang Tanah-Jagung) memberikan pendapatan optimal sebesar Rp 8.205.337. Hasil analisis sensitivitas faktor produksi menunjukkan kendala utama usahatani di lahan kering secara keseluruhan adalah penggunaan pestisida Roundup, pestisida Lindomil dan pemakaian tenaga kerja dalam keluarga. Setiap penambahan 1 rupiah dari kendala utama tersebut akan meningkatkan pendapatan optimal sebesar Rp 4, Rp 35 dan Rp 68. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan petani di Desa Batuputih menggunakan 2 pola penanaman yang dapat dijadikan petani sebagai alternatif usahatani kedepannya. Pola penanaman Padi-Jagung-Jagung dan Padi-Kacang Tanah-Jagung mampu memberikan pendapatan yang tinggi bagi petani-penambang. Apabila petani mampu memenuhi kebutuhan faktor produksi yang menjadi kendala utama seperti pemakaian pestisida dan penggunaan tenaga kerja dengan jumlah yang tepat, maka pendapatan optimal pada keseluruhan usahatani lahan kering di Desa Batuputih dapat dicapai. Selain itu alokasi biaya produksi hendaknya diperbaiki dengan cara mengurangi biaya yang berlebihan dan mengalihkannya untuk menambah ketersediaan kendala utama.

English Abstract

The agricultural sector is currently still have an important role in economic development in Indonesia. The data in 2012 put the agricultural sector ranked 2nd contributor to GDP in Indonesia with a magnitude of value at current prices amounted to 1190.4 billion. The agricultural sector is more dominant than the mining sector which is located on the 8th rank of 970.6 trillion rupiah. The agricultural sector in the province of West Nusa Tenggara (NTB) in 2012 had a value of GDP at current prices amounted 8025514.176 dollars and the mining sector in order to contribute to the GDP amounted 5182992.125 2 dollars. With a potential contributor to GDP in the agricultural and mining sectors, the NTB is one of the producers of agricultural products and mining are able to improve the economy of the community and open up employment opportunities. The mining sector in the form of a peoples mining business is not a source of long-term livelihood. In 2012, the mining business people in the village Batuputih Kecamatang Sekotong Kabuaten West Lombok decline of mining and land degradation. The decline in mining due to the impact of natural resources that can not be updated in the lead most people to stop mining operations. Farmer-miners who have difficulty fulfilling its earnings back turned to dry land farming with limited alternatives planting pattern. Through the research conducted several analyzes to determine: (1) farm income of farmers-miners, (2) alternative planting patterns that can be used by farmers, miners through simulation optimization of revenue, (3) the sensitivity of the factors that influence the optimization of production income. In revenue optimization and sensitivity analysis using Linear Programming techniques to the analysis tool GAMS (Generally Algebraic Method System) version 24.2.1. The objective function in the optimization analysis is to determine the maximum revenue from each planting pattern performed by the farmer-miners. Function obstacle / barrier function in the optimization analysis are the factors of production in farming ie; land, seed, fertilizer, pesticides roundup, lindomil pesticides, labor and employment outside the family in the family. The factors of production are used in the sensitivity analysis to determine the main constraints on a pattern of planting. The study states that the highest revenue per hectare of farmers obtained A (Rice-Maize-Peanut) amounting to Rp 6.116.888. Farmers pattern B (Rice-Maize) Rp 4.882.307 and farmers pattern C (Rice-Peanut) Rp. 4.006.041. While the results of the simulation to determine the states farmers alternate planting pattern D pattern (Rice-Maize-Maize) is an alternative pattern of planting the first sequence with the optimal revenue of Rp 8.918.019, while the second farmer pattern F (Rice-Peanut-Corn) gives optimal revenue of Rp 8.205.337. The results of the sensitivity analysis shows the main obstacle factors of production in dry land farming system as a whole is the use of the pesticide Roundup, pesticides Lindomil and use of labor in the family. Each additional 1 dollars of the main obstacles will increase the optimal revenue of Rp 4, Rp 35 and Rp 68. Based on these results, it is advised farmers in the Batuputih using two planting patterns which can be used as an alternative farmers farming in the future. Rice planting pattern-Maize-Maize and Rice-Peanut-Corn is able to provide high income for farmers-miners. If farmers are able to meet the needs of the factors of production become the main obstacle such as the use of pesticides and the use of labor with the right amount, then the optimal revenue in the overall farming dry land in the village Batuputih can be achieved. In addition, the allocation of the cost of production should be improved by reducing the excessive costs and divert it to increase the availability of primary constraints.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/457/051408256
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Dec 2014 08:53
Last Modified: 20 Oct 2021 13:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129938
[thumbnail of SKRIPSI-YUGA_ARIF_S-_105040101111039.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI-YUGA_ARIF_S-_105040101111039.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item