Perdana, SilfaNoferia (2014) Pengaruh Aplikasi Biourin Dan Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman Bawang Merah Termasuk Tanaman Hortikultura Yang Sangat Dibutuhkan Di Indonesia. Konsumsi Bawang Merah Masyarakat Indonesia Untuk Kebutuhan Rumah Tangga Selalu Meningkat Setiap Tiga Tahun Sekali Yaitu Sebesar 430 450.89 Ton Pada Tahun 2002, Sebesar 447 177.59 Ton Pada Tahun 2005, Dan Sebesar 576 975.63 Ton Pada Tahun 2008 (Bps,2008). Bawang Merah Mengandung Lemak, Karbohidrat, Vitamin Dan Mineral. Pada Proses Pertumbuhannya Bawang Merah Memerlukan Nutrisi Yang Didapat Dari Pupuk. Pupuk Organic Yang Digunakan Yaitu Urin Sapi, Feses Sapi Dan Kompos. Urin Sapi Mengandung Unsur Yang Lengkap,Yaitu Nitrogen, Phosphor, Dan Potassium Dalam Jumlah Yang Sedikit, Serta Seng, Besi, Mangan, Dan Tembaga. Sedangkan Feses Sapi Baik Untuk Digunakan Karena Sifatnya Yang Dingin Dan Mudah Didapatkan. Tujuan Dilaksanakan Penelitian Ini Ialah Untuk Mengetahui Kombinasi Antara Beberapa Macam Dosis Biourin Dan Penggunaan Pupuk Anorganik Serta Kompos Dengan Dosis Yang Tepat Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah. Penelitian Dilaksanakan Di Desa Pandanrejo, Dusun Ngujung, Kota Batu, Dikawasan Lereng Kaki Gunung Welirang Pada Bulan Januari Sampai April 2014. Penelitian Dilaksanakan Dengan Menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok (Rak) Yang Terdiri Dari Macam Pemberian Anorganik (K) Dan Pemberian Biourin (B) Dengan Tiga Kali Ulangan. Penelitian Ini Dilaksanakan Dengan Menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok (Rak) Sederhana Yang Terdiri Dari Macam Pemberian Kombinasi Pupuk Anorganik (K) Dan Pemberian Biourin (B) Yang Tiga Kali Ulangan. Adapun Macam Kombinasi Perlakuan Tersebut Yaitu B1k1 (1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 10 Liter Air) Dengan (75 Kg/Ha N (Za), 25kg/Ha P2o5(Sp36), 30kg/Ha K2o (Kcl)), B1k2 (1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 10 Liter Air) Dengan (Kompos Sapi 10 Ton/Ha), B1k3 (1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 10 Liter Air) Dengan (37,5 Kg/Ha N(Za), 12,5 Kg/Ha P205(Sp36), 15 Kg/Ha K20 (Kcl)), B2k1(1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 20 Liter Air) Dengan (75 Kg/Ha N (Za), 25kg/Ha P2o5(Sp36), 30kg/Ha K2o (Kcl)), B2k2 (1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 20 Liter Air) Dengan (Kompos Sapi 10 Ton/Ha), B2k3(1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 20 Liter Air) Dengan (37,5 Kg/Ha N(Za), 12,5 Kg/Ha P205(Sp36), 15 Kg/Ha K20 (Kcl)), B3k1(1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 30 Liter Air) Dengan (75 Kg/Ha N (Za), 25kg/Ha P2o5(Sp36), 30kg/Ha K2o (Kcl)), B3k2 (1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 30 Liter Air) Dengan (Kompos Sapi 10 Ton/Ha), B3k3(1liter Urin Sapi + 1 Kg Feses Sapi + 30 Liter Air) Dengan (37,5 Kg/Ha N(Za), 12,5 Kg/Ha P205(Sp36), 15 Kg/Ha K20 (Kcl)). Dari Perlakuan Tersebut Didapatkan 9 Kombinasi Perlakuan Dan Diulang 3 Kali Sehingga Diperoleh 27 Satuan Kombinasi Perlakuan. Pengamatan Pertumbuhan Dilakukan Mulai Tanaman Telah Berumur 2 Minggu Setelah Tanam Dengan Interval Waktu 2 Minggu Pada Umur 14, 28, 42, 56 Dan 70 Hari Setelah Tanam. Pengamatan Meliputi : Panjang Tanaman (Cm), Jumlah Daun (Helai), Jumlah Anakan Perumpun, Indeks Luas Daun (Ild) Dan Luas Daun (Cm2). Pengamatan Destruktif Dilakukan Ketika Tanaman Berumur 42 Dan 56 Hst. Pengamatan Meliput : Bobot Umbi Segar Per Rumpun (Gram), Bobot Umbi Kering Per Rumpun, Jumlah Umbi Per Rumpun, Bobot Kering Total Tanaman (Gram). Sedangkan Untuk Panen Pengamatan Dilakukan Ketika Berumur 84 Hst. Pengamatan Meliputi: Jumlah Umbi Panen, Bobot Segar Umbi, Bobot Kering Total Tanaman, Bobot Umbi Kering Dan Indeks Panen (Ip). Hasil Penelitian Menujukkan Bahwa Aplikasi Biourin Dengan Pengenceran 20 Liter Air ( B2) Merupakan Pengenceran Yang Dapat Memberikan Hasil Yang Lebih Baik Jika Dibandingkan Dengan Pengenceran 10 Liter Air ( B1) Dan 30 Liter Air (B3). Sedangkan Pada Penggunaan Pupuk Anorganik Dengan Dosis 50% Atau Perlakuan K1 Mendapatkan Hasil Yang Lebih Baik Apabila Dibandingkan Dengan Perlakuan Pupuk Anorganik 25% (K3). Berdasarkan Hasil Dari Penilitian Didapatkan Hasil Bahwa Kombinasi Pupuk Anorganik Berpengaruh Nyata Pada Sebagian Parameter Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah. Aplikasi Kombinasi Biourin (B2k1) 1kg Kotoran Sapi, 1 Liter Urin Yang Diencerkan Dengan Air Sebanyak 20 Liter Dengan Pupuk Anorganik Sebanyak 75kg/Ha N (Za), 25kg/Ha P205 (Sp36), 30 Kg/Ha K20 (Kcl) Merupakan Kombinasi Biourin Yang Sebagian Besar Mendapatkan Hasil Yang Lebih Tinggi Jika Dibandingkan Dengan Perlakuan Dengan Kombinasi Biourin Dengan Kompos. Perlakuan B2k1 Dapat Meningkatkan Hasil Dari Tanaman Bawang Merah Diantaranya Yaitu Bobot Umbi Segar, Bobot Umbi Kering Dan Indeks Panen.
English Abstract
Shallot Plants Include The Plants Horticulture Derived From Western Asia Namely Palestinian Entered Indonesia. Shallot Containing Fat, A Carbohydrate, Vitamins And Minerals. Consumption Shallot Indonesian People To Needs Household Is Increasing Once Every Three Years As That Of 430 450.89 Tons In 2002, Of 447 177.59 Tons In 2005 To 576 975.63 Tons In 2008 ( Bps, 2008 ). In The Process Of Growth Shallot Need Nutrisis Obtained From Manure. Organic Fertilizer Used Namely Urine Cow, Feces Cow And Compost. Urine Cow Contain A Complete Namely Nitrogen, Phosphor, And Potassium In Inconsiderable Quantity, And Zinc, Iron, Manganese, And Copper. While The Feces Cow Whether For Use Because It Is Cold And Easily Obtained. The Purpose Of Carried Out This Research Is To Know The Right Combination Between Several Kinds Of Doses Biourin And The Use Of Inorganic Fertilizer And Compost With Appropriate Doses Of On Growth And The Results Of A Shallot Plant. Research In The Village On Pandanrejo, Ngujung, The Town Of The Stones, On Welirang Slope Of The Mountain.Held On January To April 2014. This Research Conducted By Using The Method Draft Random Group ( A Shelf ) Factorials Consisting Of Sorts Of Granting Anorganic ( K ) And The Provision Of Biourin ( B ) With Three Times Deut. The Kinds Of A Combination Of Treatment Are B1k1 ( 1liter Urine Cow+ 1 Kg Cow Feces+ 10 Liters Of Water ) With ( 75 Pounds / Ha N ( Za ), 25kg / Ha P2o5(Sp36), 30 Kg/ Ha K2o (Kcl)), B1k2 ( 1liter Urine Cow+ 1 Kg Cow Feces+ 10 Liters Of Water ) With ( Cow Compost 10 Tons / Ha ), B1k3 (1liter Cow Urine+ 1 Kg Cow Feces + 10 Liters Of Water ) With ( 37,5 Kg. / Ha N ( Za ), 11.5-12.5 Kg. / Ha P2o5(Sp36), 15 Kg / Ha K2o (Kcl)), B2k1 ( 1liter Cow Urine+ 1 Kg Cow Feces + 20 Liters Of Water ) With ( 75 Pounds / Ha N ( Za ), 25kg / Ha P2o5(Sp36), 30 Kg/ Ha K2o (Kcl)), B2k2 ( 1liter Urine Cow+ 1 Kg Cow Feces+ 20 Liters Of Water ) With ( Cow Compost 10 Tons / Ha ), B2k3 1liter Cow Urine+ 1 Kg Cow Feces + 20 Liters Of Water ) With ( 37,5 Kg. / Ha N ( Za ), B3k1 ( 1liter Cow Urine+ 1 Kg Cow Feces + 30 Liters Of Water ) With ( 75 Pounds / Ha N ( Za ), 25kg / Ha P2o5(Sp36), 30 Kg/ Ha K2o (Kcl)), B3k2 B2k2 ( 1liter Urine Cow+ 1 Kg Cow Feces+ 30 Liters Of Water ) With ( Cow Compost 10 Tons / Ha ), B3k3), B1k3 (1liter Cow Urine+ 1 Kg Cow Feces + 30 Liters Of Water ) With ( 37,5 Kg. / Ha N ( Za ), 11.5-12.5 Kg./Ha P2o5(Sp36), 15 Kg /Ha K2o (Kcl)),.The Treatment Of Both Beengained 9 Combination Treatment And Repeated Three Times In Order To Obtain 27 Combination Treatment. Non Destructive Observations Conducted From 2-Week-Old Plants After Planting At Intervals Of 2 Weeks At 14, 28, 42, 56 And 70 Days After Planting. Observations Include: Length Of Plants (Cm), Number Of Leaves (Pieces), Number Of Tillers, Leaf Area Index (Lai) And Leaf Area (Cm2). Destructive Observations Made When The Plant Was 42 And 56 Dap. Observations Covering: Fresh Tuber Weight Per Hill (G), Dry Weight Of Tuber Per Hill, Number Of Tubers Per Hill, Total Plant Dry Weight (Grams). As For The Harvest Observations Were Made At The Age Of 84 Dap. Observations: The Number Of Harvested Tubers, Tuber Fresh Weight, Total Plant Dry Weight, Tuber Dry Weight And Harvest Index (Ip). The Results Showed That The Application Of Dilution Biourin With 20 Liters Of Water (B2) Is The Dilution That Can Provide Better Results When Compared To The 10 Liters Of Dilution Water (B1) And 30 Liters Of Water (B3). While The Use Of Inorganic Fertilizers At A Dose Of 50% Or K1 Treatment To Get Better Results When Compared With Inorganic Fertilizer Treatment 25% (K3). Based On The Results Of Result Showed That The Combination Of Inorganic Fertilizers Significant Effect On Most Parameters Of Growth And Yield Of Shallot. Applications Combination Biourin (B2k1) 1kg Of Cow Feces, 1 Liter Of Urine Is Diluted With Water To 20 Liters With Inorganic Fertilizers As Much As 75kg / Ha N (Za), 25kg / Ha P205 (Sp36), 30 Kg / Ha K20 (Kcl) Is A Combination Biourin Mostly Getting Higher Yields When Compared To Treatment With A Combination Biourin With Compost. B2k1 Treatment Can Improve The Outcome Of Shallot Plants Among Which Fresh Tuber Weight, Tuber Dry Weight And Harvest Index
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2014/424/051407810 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 Nov 2014 09:55 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 12:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129902 |
Preview |
Text
Skripsi_Silfa_(105040207111010).pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |