Rahma, Amalia Fadhila (2017) Profil Diversitas, Penyebaran Dan Intensitas Pemangkasan Untuk Pengendalian Pertumbuhan Tumbuhan Invasive Alien Species ( Ias ) Di Hutan Lindung Ub Forest. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hutan lindung UB Forest merupakan vegetasi riparian di kanan kiri aliran sungai kering yang berada di Desa Sumbersari dan Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, kaki Gunung Arjuna dengan luas sekitar 42 ha. Luasan hutan lindung ini sudah sangat berkurang akibat alih guna lahan menjadi kebun kopi dan buah-buahan. Selain itu, ditemukan beberapa tumbuhan spesies eksotik invasif seperti, Ageratum conyzoides, Colocasia esculenta, Eupatorium odoratum, Lantana camara dan lain sebagainya. Keberadaan tumbuhan eksotik invasif tersebut menyebabkan kawasan hutan lindung UB Forest mengalami perubahan struktur dan fungsi. Oleh karena itu, terjadi penurunan kualitas ekosistem hutan lindung karena berkurangnya tumbuhan penyangga tanah untuk mencegah erosi dan menurunnya daya tangkap air hujan yang dapat meningkatkan fluktuasi debit air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan diversitas dan penyebaran spesies tumbuhan eksotik di hutan lindung UB Forest serta kapasitas dan kecepatan regenerasi tumbuhnya sehingga, dapat disusun rekomendasi optimalisasi pengendalian IAS di hutan lindung UB Forest. Area hutan lindung terbagi di dua lokasi yaitu berada di Desa Sumbersari dan Desa Ngenep. Analisis vegetasi pada dua lokasi hutan lindung dilakukan untuk mengetahui struktur dan kualitas vegetasi dengan membuat plot sejumlah 49 plot pada lokasi hutan lindung Desa Sumbersari dan 48 plot di Desa Ngenep. Profil diversitas dan penyebaran tumbuhan eksotik dan lokal di lokasi dapat diketahui dari indeks diversitas (H’), kekayaan jenis (R), struktur vegetasi serta kelimpahan relatif IAS (Rate of IAS). Kemudian dilakukan seleksi terhadap spesies eksotik yang memiliki dominansi tinggi, penyebaran agresif, dan pertumbuhan yang destruktif sehingga spesies eksotik tersebut masuk dalam Black list IAS. Dominansi tinggi diketahui berdasarkan analisis struktur vegetasi, sedangkan penyebaran agresif ditandai dengan frekuensi yang tinggi dan penyebarannya cepat. Selain itu, diamati juga apabila pertumbuhan spesies tersebut menyebabkan spesies lain mati menunjukkan bahwa pertumbuhannya destruktif. Selanjutnya, dilakukan percobaan pengendalian tumbuhan Black list IAS dengan variasi pemangkasan 0%, 50%, 75% dan 90% dari tajuk menggunakan tiga spesies dengan tiga kali ulangan. Hasil percobaan tersebut didapatkan diversitas spesies eksotik di hutan lindung UB Forest menunjukkan indeks diversitas sedang dengan nilai masing-masing vegetasi herba dan pancang 2,37 dan 2,97 di Desa Sumbersari dan 1,52 dan 2,5 di Desa Ngenep. Selain itu, herba dan pancang spesies eksotik telah menyebar secara merata di setiap kawasan hutan lindung UB Forest. Kondisi tersebut menunjukkan kualitas ekosistem hutan lindungyang rendah. Hal tersebut juga didukung dengan kerapatan, frekuensi relatif dan kelimpahan relatif IAS yang tinggi di kedua hutan lindung. Kapasitas dan kecepatan pertumbuhan spesies A. riparia tidak dapat dikendalikan dengan teknik variasi pemangkasan. Pemangkasan 75% hingga 90% pada tumbuhan black list IAS C. ii odorata dan 90% pada T. diversifolia berhasil menghambat pertumbuhan tinggi, laju penambahan tinggi, recovery penambahan tinggi hingga 100%, persentase kerimbunan, laju pemulihan kerimbunan, dan recovery pemulihan kerimbunan hingga 100%. Pengendalian IAS di hutan lindung UB Forest menggunakan teknik pemangkasan hingga 99% bagian dari tajuk dan variasi pemangkasan berulang merupakan cara pengendalian yang eco-friendly dan perlu dikembangkan strategi dalam aspek intensitas variasi, frekuensi pemangkasan, fase pertumbuhan dan musim untuk mengoptimalkan teknik pemangkasan tersebut.
English Abstract
Protected area in UB Forest is a riparian vegetation on the left side of dry river flow located in Sumbersari Village and Ngenep Village, Karangploso Subdistrict, Gunung Arjuna with an area of about 42 ha. The area of protected forest has been greatly reduced due to land use conversion into coffee and fruit plantations. In addition, several exotic invasive species are found, such as Ageratum conyzoides, Colocasia esculenta, Lantana camara and others. The existence of such invasive exotic plants caused UB Forest's protected forest areas to undergo structural and functional changes. Therefore, there is a decline in the quality of protected forest ecosystems due to the reduction of soil buffer plants to prevent erosion and decreasing rainwater catchability that can increase fluctuations in river water discharge. This study aims to determine the diversity and spread of exotic plant species in UB Forest protection and the capacity and speed of growth regeneration so that it can be formulated recommendations for optimizing IAS control in UB Forest protected forest. Protected forest areas are divided into two locations: Sumbersari and Ngenep villages. Vegetation analysis at two protected forest sites was conducted to determine the structure and quality of vegetation by making a plot of 49 plots in the protected forest area of Sumbersari Village and 48 plots in Ngenep Village. The diversity profile and the spread of exotic and local plants at the site can be known from the diversity index (H '), species richness (R), vegetation structure and the relative abundance of IAS (Rate of IAS). Selection of exotics species with high dominance, aggressive distribution and destructive growth so that the exotic species is included in the IAS Black List. High dominance is known based on vegetation structure analysis, while aggressive spread is characterized by high frequency and rapid spread. Also observed also when the growth of these species causes other species to die indicates that the growth is destructive. Furthermore, experimental control of IAS Black List plant with variations of 0%, 50%, 75% and 90% of the trim, using three species with three replications. The results of this experiment showed that diversity of exotic species in protected area in UB Forest showed medium diversity index with value of each of herbaceous vegetation and sapling 2,37 and 2,97 in Desa Sumbersari and 1,52 and 2,5 in Desa Ngenep. In addition, exotic species of herbs and sapling have been spread evenly in every UB Forest protected forest area. This condition shows the low quality of protected forest ecosystems. It is also supported by the relative density, relative frequency and high relative abundance of IAS in both protected forests. The growth capacity and capacity of A. riparia species can not be controlled by the variation technique of pruning. Pruning 75% to 90% of IAS C. odorata black plants and 90% in T. diversifolia successfully inhibited high growth, high increment rate, 100% high recovery recovery, pile percentage, pure recovery rate, and recovery recovery of up to 100 %. IAS control in protected forests UB Forest uses a cutting technique of up to 99% part of iv the canopy and variation of repetitive pruning is an eco-friendly way of control and a strategy needs to be developed in terms of intensity of variation, cutting frequency, growth phase and season to optimize the pruning technique.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/333.952 3/RAH/p/2017/041706568 |
| Uncontrolled Keywords: | INVASIVE PLANTS, INVASIVE PLANTS - CONTROL, INVASIVE PLANTS - BIOLOYCAL CONTROL, FOREST MANAGEMENT |
| Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 14 Aug 2017 08:49 |
| Last Modified: | 03 Dec 2020 00:50 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1299 |
Preview |
Text
Rahma, Amalia Fadhila.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |