Aplikasi Kompos Batang Pisang Untuk Meningkatkan Ketersediaan Dan Serapan Kalium Serta Produksi Umbi Bawang Merah (Allium Cepa L.) Pada Inceptisols Dau

Putra, MokhammadJafriNurFahmyIdlainAkbar (2014) Aplikasi Kompos Batang Pisang Untuk Meningkatkan Ketersediaan Dan Serapan Kalium Serta Produksi Umbi Bawang Merah (Allium Cepa L.) Pada Inceptisols Dau. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produksi pisang di Indonesia kini menduduki peringkat ke enam dunia dan menghasilkan limbah batang pisang yang belum banyak dimanfaatkan dan mengandung kalium tinggi, sehingga berpotensi untuk meningkatkan bahan organik Inceptisols Dau yang memiliki kandungan kalium yang rendah. Kalium berperan penting dalam peningkatan produksi bawang merah karena kalium berfungsi dalam peningkatan translokasi fotosintat dari daun ke umbi. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) M engetahui pengaruh aplikasi pupuk kompos batang pisang terhadap ketersediaan unsur K dalam tanah dan serapan K dalam umbi bawang merah . (2) M engetahui pengaruh serapan K umbi terhadap pertumbuhan vegetatif, produksi dan kualitas umbi bawang merah . Penelitian dilaksanakan pada rumah kaca dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, pada bulan April-Juli 2014. Variabel pengamatan meliputi K-tersedia, Serapan K umbi, dan produksi umbi berupa bobot umbi basah dan kering, jumlah umbi, dan diameter umbi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol (P0), 100% pupuk ZK (P1), 75% pupuk ZK dan 25% kompos batang pisang (P2), 50% pupuk ZK dan 50% kompos batang pisang (P3), 25% pupuk kalium sulfat dan 75% kompos batang pisang (P4), 100% kompos batang pisang (P5). Data diuji dengan analisis ragam, dilanjutkan dengan Uji Duncan dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos batang pisang berpengaruh nyata terhadap ketersediaan K pada setiap perlakuan namun tidak berbanding lurus pada setiap peningkatan dosis kompos batang pisang. Ketersediaan K tertinggi dihasilkan pada perlakuan P3, diikuti dengan P1, P5, P2, dan P0 yaitu 1,34; 1,21; 1,06; 1,05 dan 0,52 cmol kg-1. Sedangkan pengaruh aplikasi kompos batang pisang terhadap serapan K bakal umbi tidak berbeda nyata. Serapan K bakal umbi tertinggi dihasilkan pada perlakuan P1 yaitu 5,70 mg tanaman-1. Aplikasi kompos batang pisang tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap produksi bakal umbi (diameter, jumlah, dan bobot kering bakal umbi). Aplikasi kompos batang pisang terbukti meningkatkan C-organik, pH, dan ketersediaan K tanah dan memperbaiki pertumbuhan bawang merah berupa tinggi tanaman dan jumlah daun. Ketersediaan K tanah berkorelasi positif terhadap serapan K bakal umbi. Serapan K umbi yang tinggi mampu meningkatkan produksi bakal umbi bawang merah berupa diameter, jumlah dan bobot kering bakal umbi bawang merah.

English Abstract

Banana production in Indonesia now on sixth biggest production in the world and produces the banana stem waste that has not useful and have high potassium content, so banana stem waste are potentially to increasing the organic matter on Inceptisols Dau that have a low potassium content. Potassium plays an simportant role on the increased production of onion because potassium have function in increasing of photosynthate translocation from the leaves to the tubers. The purposes of this study are: (1) Determine the effect of banana stem compost application on the availability of K and K uptake in onion tubers. (2) Knowing the relationship K nutrients are absorbed by onion tuber with the quality of onion tubers. The experiment was conducted in greenhouse and Soil Chemistry Laboratory of the Faculty of Agriculture, Brawijaya University, during April-July 2014. Variable of this observation including available K, K uptake by tubers, and tuber production of wet and dry tubers weight, number of tubers, and the diameter of the tubers. This study using a completely randomized design (CRD) with 6 treatments by three replications each. The treatments including control (P0), 100% ZK fertilizer (P1), 75% ZK fertilizer and 25% banana stem compost (P2), 50% ZK fertilizer and 50% banana stem compost (P3), 25% ZK fertilizer and 75% banana stem compost (P4), 100% banana stem compost (P5). Data were tested by analysis of variance then followed by Duncan and Corellation test. The results showed that banana stems compost significantly affect the availability of K in each treatment. The highest K availability results in treatment P3, followed by P1, P5, P2, and P0 are respectively 1.34; 1.21; 1.06; 1.05 and 0.52 cmol kg-1. While the treatment effect of banana stem compost on the K uptake by tuber would not be significantly different. The highest K Uptake by tuber produced by P1 treatment is equal to 5,70 mg plant-1. Application of banana stem compost showed not significant effect on tuber production (diameter of tubers, the number of tubers, and tubers dry weight). Application of banana stem compost are increasing C-organic, pH, and K availability of soil and improved the vegetatif growth on onion as plant height and number of leave. K availability of soil was positively correlated to the uptake of K tubers. Increased K uptake by tubers are increasing tubers production in the form of diameter of tubers, the number of tubers and tubers dry weight.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/376/051407188
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 29 Oct 2014 09:08
Last Modified: 20 Oct 2021 07:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129852
[thumbnail of SKRIPSI_M.JAFRI.N.F.I.A.P.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_M.JAFRI.N.F.I.A.P.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item