Respon Petani Apel Terhadap Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) (Studi Kasus Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang).

AdityaKukuh (2014) Respon Petani Apel Terhadap Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) (Studi Kasus Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Globalisasi perdagangan menjadikan perdagangan komoditas pertanian mengalami persaingan yang ketat. Dalam menghadapi persaingan tersebut, petani harus mampu melakukan penerapan budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP) pada kegiatan budidayanya. Penerapan GAP dilakukan Dinas Pertanian melalui metode pembelajaran petani secara langsung di lahan usahataninya dengan konsep Sekolah Lapangan (SL), yaitu Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP). Kelompok tani Harapan I merupakan kelompok tani di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yang telah melaksanakan program GAP pada tanaman apel. Pelaksanaan SL-GAP dilakukan pada bulan april-agustus tahun 2011. Hingga saat ini belum diketahui apakah kegiatan budidaya tanaman apel yang dilakukan oleh kelompok tani Harapan I sudah sesuai dengan kaidah GAP. Penelitian ini bertujuan: 1). Mendeskripsikan kondisi faktor sosial ekonomi petani apel di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang; 2). Menganalisis respon petani apel terhadap Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang; 3). Menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi petani apel dengan respon petani apel terhadap Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SLGAP) di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kombinasi penelitian kualitatif dengan kuantitatif. Penelitian kombinasi yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif (qualitative descriptive research) dengan alat bantu kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah sensus. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Metode penentuan responden dengan menggunakan metode sensus, dimana seluruh populasi akan dijadikan responden, sehingga seluruh petani apel yang mengikuti SL-GAP dijadikan responden yaitu sebanyak 25 orang, semua populasi adalah petani apel yang tergabung dalam kelompok tani Harapan I. Sedangkan penentuan informan untuk jenis data kualitatif dilakukan dengan teknik sampel bola salju (Snowball), informan dalam penelitian ini adalah petani apel dalam kelompok tani Harapan I yang mengikuti SL-GAP. Jenis pengumpulan data primer menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk jenis pengumpulan data sekunder berupa dokumen. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, dengan menggunakan alat bantu pengukuran (kuantitatif) melalui skor yaitu Skala Likert, untuk mendeskripsikan kondisi faktor sosial ekonomi petani apel dan menganalisis respon petani apel terhadap Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Sedangkan untuk menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi petani apel dengan respon petani apel terhadap Sekolah Lapang Good Agriculture Practices ii (SL-GAP) di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, menggunakan alat bantu kuantitatif yaitu analisis Korelasi Rank Spearman. Dari hasil penelitian diperoleh: 1). Kondisi faktor sosial ekonomi petani apel di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 12,48 (83,20 persen). Dengan faktor sosial ekonomi petani apel yang tinggi, maka petani apel akan lebih cepat dalam mengadopsi suatu inovasi, yaitu inovasi terhadap program Good Agriculture Practices (GAP) pada tanaman apel melalui Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP); 2). Respon petani apel terhadap SL-GAP di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten tergolong tinggi dengan skor sebesar 112,92 (85,55 persen). Tingginya respon petani apel terhadap SL-GAP, karena petani menerima dengan baik program GAP pada tanaman apel. Program ini memberikan keuntungan bagi petani apel, dengan adanya program ini maka petani akan memperoleh pedoman atau cara budidaya tanaman apel yang baik, dengan demikian petani dapat menerapkan pedoman budidaya tersebut secara benar dan tepat pada lahan budidaya apelnya, sehingga dapat dicapainya tujuan GAP. 3). Hubungan antara faktor sosial ekonomi petani apel dengan respon petani apel terhadap SL-GAP di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang memiliki keeratan hubungan positif (searah) yang tergolong cukup, dengan koefisien Korelasi Rank Spearman (rs) sebesar 0,744. Hal ini berarti, petani apel dengan faktor sosial ekonomi yang tinggi, akan memberikan respon positif terhadap program GAP pada tanaman apel melalui SL-GAP. Saran yang dapat diberikan: 1). Pihak penyuluh sebagai guru dalam pendidikan non formal kepada petani, sebaiknya melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani yang mau menerapkan cara budidaya apel sesuai dengan prosedur Good Agriculture Practices (GAP) pada tanaman apel hingga berhasil meningkatkan pendapatannya, nantinya petani tersebut dapat menjadi contoh nyata bagi petani lainnya agar mau merubah perilakunya dalam kegiatan budidaya apel sesuai dengan prosedur GAP pada tanaman apel, mengingat perilaku petani yang berada dalam kategori sedang terhadap Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP). Harapannya dapat terjadi kesinambungan antara pengetahuan, sikap, keterampilan dan perilaku petani apel, nantinya dapat meningkatkan produksi dan daya saing pasar sesuai tujuan dari GAP; 2). Apabila dilihat secara menyeluruh maka respon petani apel terhadap SL-GAP termasuk tinggi dalam menerima suatu inovasi, hal ini harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan dengan cara memberikan infomasi/program baru mengenai budidaya tanaman apel, sehingga dapat membantu petani dalam mengembangkan budidaya apelnya; 3). Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai proses SL-GAP secara terperinci dan mendalam, sehingga dapat diketahuinya tahapan-tahapan dari SLGAP; 4). Diperlukan penelitian lebih lanjut berkenaan dengan respon petani apel terhadap SL-GAP/program baru dengan kondisi faktor sosial ekonomi yang berbeda, sehingga dapat dirumuskannya kebijakan pemerintah yang lebih baik dalam bidang pertanian, terutama yang terkait dengan budidaya tanaman apel.

English Abstract

In globalization of trading makes trading agricultural commodities have a tight competition. To face this competition, farmers must be able to do application in good cultivation (Good Agriculture Practices/GAP) on their cultivation activities. The application of GAP conducted by a Agriculture Departement thrown the farmers learning directly them. By this method farmers learn in their farming land with the field school concept, names Field School Of Good Agriculture Practices (SL-GAP). “Harapan I” are group of farmers in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency, they have been implemented GAP program on apple crops. The concretion of SL-GAP has conducted in April- August 2011. But today, the farmers of apple cultivation activities conducted by “Harapan I” farmers group haven’t known yet whether this concept of GAP or not. The objectives of research: 1). Described factors social economic condition of apple farmers in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency; 2). Analyze response apple farmers toward Field School Of Good Agriculture Practices (SL-GAP) in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency; 3). Analyze relationship between factors social economic condition of apple farmers and response apple farmers toward Field School Of Good Agriculture Practices (SL-GAP) in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency. The type of research used combination of qualitative research and the quantitative. The research of combination used is a qualitative descriptive research with quantitative tools. Quantitative research method used a census. The location determination research has done by a deliberated (purposive) in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency. The respondents determination method using census method, where all of the population will become to respondents, so all the apple farmers who follows SL-GAP will to be respondents of 25 people, they will join in the “Harapan I” farmers group together. While informants determination for the type of qualitative data are conducted by snowball sampling technique, the informants in this research were thr apple farmers in “Harapan I” farmers group that followed SL-GAP. The primary data collection types using interviews, observation, and documentation methods. And the secondary data collection types using documents. The analysis data method that used is a descriptive qualitative analysis by using measurement tools (quantitative) through score name Likert Scale, it to described factors social economic condition of apple farmers and analyze response apple farmers toward Field School Of Good Agriculture Practices (SLGAP) in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency. While to analyze the relationship between factors social economic condition of apple farmers and response apple farmers toward Field School Of Good Agriculture Practices (SLGAP) in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency used quantitative tools name Correlation Rank Spearman analysis. iv The results of the research are: 1). Factors social economic condition of apple farmers in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency is the high category with the average score of 12,48 (83,20 percent). By this social economic factors, the apple farmers will be faster in adopting an innovation, it to Good Agriculture Practices (GAP) on crops program through Field School of Good Agriculture Practices (SL-GAP); 2). Response apple farmers toward Field School Of Good Agriculture Practices (SL-GAP) in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency is the high category with score of 112,92 (85,55 percent). The high response apple farmers to SL-GAP, because farmers are received the GAP on crops program well. This program gives an advantage to apple farmers, because by using the existence of this program the farmers would receive guidelines or way of cultivation apple well, farmers can apply this cultivation guidelines correctly and accurate on his faming land, that it can achieve the GAP purpose; 3). Relationship between factors social economic condition of apple farmers and response apple farmers toward Field School Of Good Agriculture Practices (SLGAP) in Madiredo Village, Pujon District, Malang Regency have a close positive relations (direct) which is moderately classified, with a rank spearman correlation (rs) of 0,744. It means, apple farmers with a high social economic factor, will give a positive response to GAP on crops program by SL-GAP. There are some suggestions: 1). The counselors as a teacher in non formal education for the farmers, should do coaching and mentoring to the farmers who want to apply the ways of cultivating apples according to the procedures of Good Agriculture Practices (GAP) on apple crops, so they can increase their income, later the farmer can be a real model for the others, they want to change their behavior in apple cultivation activities in accordance with the procedure of GAP on apple crops, because farmers’ behavior in which medium category of Field School Toward Good Agriculture Practices (SL-GAP). The expectid can make the farmers’ knowledge, attitude, skill and behavior continuously, later can increase production and competitiveness market according to purpose of the GAP; 2). When we see then response fully the apple farmers to SL-GAP are high in receiving an innovation, it is should be retained and improved by giving new information/program about cultivation apples crops, so we can help farmers in developing his apple cultivation; 3). We need the research about SL-GAP process in detailed and in-depth, and it can be discovered SL-GAP stages; 4). We need the research and their response to SL-GAP/new program in different factors social economic condition, and it can be formulated by the government policy in agricultural sector better, especially whose related with cultivation of apple plants.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FP/2014/357/051406981
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User:	Hasbi
Date Deposited:	23 Oct 2014 10:17
Last Modified:	20 Oct 2021 07:43
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129831

Preview	Text Bab.1.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Bab.2.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Bab.3.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Bab.5.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Bab.4.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Bab.6.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Bab.7.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text COVER_PERSETUJUAN_PENGESAHAN_PERNYATAAN.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text RINGKASAN_RIWAYAT_HIDUP_KATAPENGANTAR_DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item