Pengaruh Sitronelal Serai Wangi (Cymbopogon Winterianus Linn.) terhadap Penekanan Serangan Colletotrichum sp. pada Tanaman Bawang Daun (Allium Fistulosum L.).

KurniasihRia (2014) Pengaruh Sitronelal Serai Wangi (Cymbopogon Winterianus Linn.) terhadap Penekanan Serangan Colletotrichum sp. pada Tanaman Bawang Daun (Allium Fistulosum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penurunan produktivitas bawang daun disebabkan oleh serangan patogen Colletotrichum sp. yang menyebabkan penyakit antraknose. Cara alternatif yang ramah lingkungan dengan menggunakan fungisida nabati dari sitronelal serai wangi ( Cymbopogon winterianus Linn.). Sitronelal termasuk kelompok terpenoid yang tergolong monoterpen yang mampu menekan pertumbuhan jamur patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sitronelal ekstrak serai wangi pada berbagai konsentrasi dalam pengendalian jamur Colletrotichum sp. Sitronelal serai wangi didapat dari hasil fraksinasi vakum dari minyak atsiri serai wangi. Kemudian diidentifikasi kemurnian kandungan sitronelal menggunakan GC. Penentuan konsentrasi IC 50 menggunakan pendekatan pemodelan secara in silico menggunakan perangkat lunak Autodock Tools. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengakap (RAL), 6 perlakuan dengan 4 ulangan secara in vitro dan in vivo . Secara in vitro menggunakan metode peracunan makanan dan penguapan, kemudian penghambatan pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. diukur dari diameter koloni dan biomassa miselium jamur. Secara in vivo bawang daun ditanam pada screen house , diaplikasikan sitronelal pada 12 HST lalu diinokulasikan Colletrotichum sp. Pengamatan dilakukan 3 hari sekali sejak awal inokulasi hingga masa panen (50 hts). Hasil analisis GC menunjukkan bahwa minyak atsiri serai wangi yang mengandung sitronelal sebanyak 50,30% setelah difraksinasi menghasilkan nilai kemurnian yang lebih besar yaitu 76,60%. Hasil pendekatan pemodelan in silico menghasilkan nilai Ki sebesar 47,04 (μM) sehingga didapatkan konsentrasi yang setara IC 50 sebesar 7 ppm. Pada pengujian secara in vitro , penghambatan pertumbuhan diameter jamur Colletrotichum sp. menggunakan metode peracunan makanan pada konsentrasi 0,4 ppm sebesar 27,40% sedangkan 17 ppm sebesar 36,30%. Penghambatan biomassa pada konsentrasi 0,4 ppm sebesar 15,34 % sedangkan 17 ppm sebesar 48,56%. Pada pengujian in vitro metode penguapan penghambatan diameter pada konsentrasi 0,4 ppm sebesar 5,56% sedangkan 17 ppm sebesar 9,63% sedangkan penghambatan biomassa jamur Colletrotichum sp. konsentrasi 0,4 ppm sebesar 18,85% dan 17 ppm sebesar 45,04%. Pada pengujian in vivo intensitas serangan pada konsentrasi 0,4 ppm lebih besar dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi lainnya. Nilai EC 50 pada percobaan secara in vitro metode peracunan makanan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode penguapan.

English Abstract

The reduction of Welsh Onion production caused by attack of patogen Colletotrichum sp. Thats cause antraknose disease. The alternative way that is environmental welfare by using a fungicide from Citronellal lemongrass fragrance (C ymbopogon winterianus linn.). Citronellal includes in terpenoid group who belonging monoterpen, monoterpen capable on pathogenic growth. Research aims to know effectiveness Citronellal extract lemongrass fragrant on various concentration in control fungi Colletrotichum sp. Citronellal lemongrass given by the result of vacum fragrance from essential oil of lemongrass. Then identified the purity of citronellal compund using GC. The determination of concentration IC 50 using modeling approach by in silico Autodock Tools software. Design that used is Random complete design (RAL), 6 treatment and 4 replication by in vitro and in vivo. By in vitro using poisoned food technique and evaporation method, then inhibitory of Colletotrichum sp. growth that is measured from diametre coloni and fungi misellium biomass. By in vivo welsh onion is planted in screen house, growing season is 50 days, Citronellal is applied with 7 days intervals when the plant already in 12 days after planting. The result of analysis GC show lemongrass essential oil that is contain Citronellal 50,30% after fractination resulted a value of purity 76,60% that is more big then the others. The result of modling approach in silico resulted Ki value 47,04 (μM) so acquired concentration that is similar with IC 50 7 ppm. On the in vitro examnination, growth inhibitory on fungi diametre using poisoned food technology on the concentration 0.4 ppm is 27,40%, while 17 ppm is 36,30%. Biomass inhibitory on concentration 0,4 ppm is 15,34% and 17 ppm is 48,56%. On the in vitro examination by evaporation inhibitory method, diametre in concentration 0,4 ppm is 5,56% and 17 ppm is 9,63%. Biomass inhibitory in concentration 0,4 ppm is 18,85% and 17 ppm is 45,04%. On the in vivo examination, intencity of pathogenic attacks in concentration 0,4 ppm is bigger than the others. EC 50 values in vitro experiment on the method of poisoning the food has a value which is higher than the evaporation method.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/352/051406882
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 21 Oct 2014 09:48
Last Modified: 20 Oct 2021 07:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129826
[thumbnail of Skripsi_RIA_KURNIASIH.pdf]
Preview
Text
Skripsi_RIA_KURNIASIH.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Cover_RIA_KURNIASIH.pdf]
Preview
Text
Cover_RIA_KURNIASIH.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Ringkasan_RIA_KURNIASIH.pdf]
Preview
Text
Ringkasan_RIA_KURNIASIH.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item