Analisis Keunggulan Komparatif Bawang Merah (Studi Kasus di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk).

Pratiwi, WemmyAndriana (2014) Analisis Keunggulan Komparatif Bawang Merah (Studi Kasus di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi unggulan hortikultura yang dikonsumsi oleh sebagian besar rumah tangga di Indonesia sebagai bumbu penyedap masakan. Selain itu, bawang merah juga dijadikan sebagai bahan baku dalam industri olahan, kebutuhan bibit, serta untuk memenuhi permintaan ekspor. Permintaan bawang merah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk serta berkembangnya industri pengolahan. Namun, produksi dalam negeri masih belum mampu memenuhi seluruh permintaan domestik. Keadaan tersebut menjadi penyebab kuat masuknya bawang merah impor. Berdasarkan data UN Comtrade (2014), rata-rata permintaan bawang merah merah dalam kurun waktu lima tahun (2008-2012) mencapai 990.767 ton/tahun, sedangkan rata-rata produksi domestik baru dapat memenuhi sebesar 945.006 ton/tahun, sehingga kekurangan sebesar 45.761 ton/tahun atau sekitar 4,62 persen harus dipenuhi melalui impor. Adanya impor berpengaruh terhadap produk bawang merah dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis keuntungan finansial dan ekonomi usahatani bawang merah di Desa Ngrami, (2) menganalisis keunggulan komparatif bawang merah di Desa Ngrami, dan (3) menganalisis kepekaan hasil keunggulan komparatif terhadap perubahan upah tenaga kerja, kuantitas produksi dan nilai tukar rupiah. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dan penentuan responden menggunakan teknik simple random sampling dengan diperoleh jumlah sampel sebanyak 48 orang. Untuk pengumpulan data primer menggunakan metode wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari pustaka, lembaga, serta penelitian terdahulu terkait dengan topik penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah analisis finansial dan ekonomi untuk mengetahui keuntungan privat dan sosial petani, serta DRC (Domestic Resource Cost) untuk menganalisis keunggulan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) usahatani bawang merah di Desa Ngrami menguntungkan baik dari segi finansial maupun ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan rata-rata keuntungan finansial yang menunjukkan nilai positif yaitu sebesar Rp 13.211.979/hektar dengan total biaya produksi Rp 50.817.625 dan penerimaan sebesar Rp 64.029.604/hektar/musim tanam. Begitu juga halnya dengan keuntungan ekonomi yang juga menunjukkan nilai positif dengan nilai sebesar Rp 4.318.489/hektar/musim tanam dengan biaya produksi sebesar Rp 50.955.807 dan penerimaan Rp 55.274.296. Selain itu, R/C rasio dari kedua analisis menunjukkan nilai lebih besar dari satu, R/C rasio untuk analisis finansial yaitu 1,26 dan R/C rasio dari analisis ekonomi sebesar 1,08. Dengan demikian usahatani bawang merah di lokasi penelitian layak untuk tetap dijalankan dan dikembangkan; (2) bawang merah di Desa Ngrami memiliki keunggulan komparatif yang ditunjukkan oleh nilai DRCR kurang dari 1 ii yaitu0,89. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan sumberdaya domestik dalam usahatani bawang merah di lokasi penelitian telah efisien. Dengan demikian, bawang merah lebih baik diproduksi dalam negeri (sebagai substitusi impor) daripada diimpor; (3) tingkat keunggulan komparatif usahatani bawang merah di Desa Ngrami peka terhadap perubahan (penurunan) kuantitas produksi dan perubahan nilai tukar rupiah (NTR) terhadap US dollar. Peningkatan upah tenaga kerja serta penurunan produksi berdampak negatif terhadap tingkat keunggulan komparatif bawang merah, sedangkan melemahnya nilai tukar berdampak positif karena menyebabkan tingkat keunggulan komparatif semakin tinggi (nilai DRCR semakin kecil dari 1).

English Abstract

Shallot is one of the leading horticulture commodity that consumed by most households in Indonesia as food seasonings. In addiction, shallot also used by as raw material in the processing industry, gains, and for export requirements. The demand of the shallots occasionally had increase year by year with the increase of population and the growth of processing industry. However, domestic production still not able to fulfill all of shallot’s demand. This situation being the cause the entry of shallot imports. Based on data from UN Comtrade (2014), the average of shallots demand over five years periods (2008-2012) reached 990.767 tonnes/year, while the average new domestic production can cater for 945.006 tonnes/year, resulting in a shortfall of 45.761 tonnes/year, or about 4,62 percent to be met through imports. However, the presence of imports adversely affected shallots domestic product. Shallot imports go into production centers, thus causing the price of shallot at the farm level becomes low, because shallot imports cheaper than domestic shallot, one of which occurred in the Ngrami Village, Sukomoro, Nganjuk Distric. The state of such as these will affect the revenue that farmers both privately and socially, and will have an impact on the level of shallot’s comparative advantage . This study aims to: (1) analyze the economic and financial benefits of shallot farming in the Ngrami village, (2) analyze the shallot’s comparative advantage in the Ngrami village, and (3) to analyze the sensitivity of results to changes of comparative advantage if happened by change of labor cost, quantity of production, and the exchange rate. Location research purposively and determination of respondents using simple random sampling technique yielding a total sample of 48 persons. For primary data collection using interviews and observations, and secondary data obtained from the literatures, institutions, as well as previous studies related to the research topic. The analytical tool used is the financial and economic analysis to determine the private and social benefit of farmers, as well as the DRC (Domestic Resource Cost) to analyze the comparative advantage. The results showed that: (1) shallot farming in the Ngrami village beneficial in terms of both economic and financial.It can be seen from the calculation of average financial returns that showed a positive value that is equal to Rp 13.211.979/hectare with a total production cost of Rp 50.817.625 and revenue Rp 64.029.604/hectare/season. So is the case with the economic benefits that also shows a positive value with a value of Rp 4.318.489/hectare/season with a total production cost Rp 50.955.807/hectare/season and revenue to Rp 55.274.296/ha/season. In addition, the R/C ratio of the two analyzes showed values greater than one, that is 1,26 for the financial analysis and 1,08 for economic analysis. Thus onion farming in the study site deserves to still run and developed; (2) Shallot in Ngrami village has a comparative advantage indicated iv by DRCR less than 1 that is 0,89. This suggests that the use of domestic resources in shallot farm in the study site has been streamlined. Thus, a better shallots produced domestically (as import substitution) to satisfy domestic demand rather than imported; (3) the comparative advantage of shallot farm in the Ngrami village sensitive if happened by decrease of production quantity and changes the exchange rate (NTR) against the U.S. dollar. Increase of labor and decreased of production give negative affect to comparative advantage of shallot farm, and the weakening of the exchange rate led to higher levels of comparative advantage.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/333/051406791
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 24 Oct 2014 14:30
Last Modified: 20 Oct 2021 07:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129805
[thumbnail of BAB_I.pdf]
Preview
Text
BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV.pdf]
Preview
Text
BAB_IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III.pdf]
Preview
Text
BAB_III.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
Text
BAB_II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_VI.pdf]
Preview
Text
BAB_VI.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
Text
BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Full_Text.pdf]
Preview
Text
Full_Text.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Wemmy_(2014)_keunggulan_komparatif_bawang_merah.pdf]
Preview
Text
Wemmy_(2014)_keunggulan_komparatif_bawang_merah.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item