Analisis Efisiensi Alokatif Faktor – Faktor Produksi dan Pendapatan Tebu (Saccharum Officinarum L) di Lahan Kering (Studi Kasus Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar)

Nindyasari, Richa Adysta (2021) Analisis Efisiensi Alokatif Faktor – Faktor Produksi dan Pendapatan Tebu (Saccharum Officinarum L) di Lahan Kering (Studi Kasus Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam pembangunan sub sektor perkebunan antara lain untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor penghasil devisa Negara (Dinas Perkebunan, 2013). Kondisi hulu perkebunan tebu merupakan hal penting dalam mewujudkan tujuan swasembada gula Nasional. Swasembada gula Nasional tidak akan terwujud jika produksi tebu mengalami penurunan. Dalam Sembilan tahun terakhir terjadi peningkatan produksi tebu dari tahun 2010-2011 yaitu 2288,74 ton ke 2244,15 ton. Peningkatan produksi tersebut membuktikan bahwa program Akselerasi Peningkatan Produktivitas Gula Nasional dengan melakukan kegiatan bongkar ratoon yang dilaksanakan di seluruh Provinsi sentral produksi tebu dapat dikatakan berhasil (Badan Pusat Statistik, 2013). Propinsi Jawa Timur merupakan Propinsi penghasil tebu di Indonesia dengan sumbangan yang cukup besar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 51,38% dari produksi tebu Nasional (Badan Pusat Statistik, 2013) Kabupaten Blitar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi produksi tebu yang tinggi. Potensi tersebut dapat dilihat dari luas lahan dari budidaya tebu, dengan adanya luas lahan yang relatif luas maka mendukung dalam produksi tebu di daerah. Kecamatan Wonotirto merupakan salah satu kecamatan yang membudidayakan tebu di lahan tegalan. Penggunaan input dalam usahatani tebu di lahan tegalan salah satunya adalah tingginya penggunaan pupuk yang dianggap mampu menaikkan berat dari tebu (Nuryanti, 2003). Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis biaya usahatani, penerimaan dan pendapatan petani tebu di Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, (2) Menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh pada produksi usahatani tebu di Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, (3) Menganalisis penggunaan faktor-faktor produksi usahatani tebu di Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar sudah mencapai efisien secara alokatif, (4) Menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh pada pendapatan usahatani tebu di Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan menggunakan kuisioner melalui kegiatan wawancara dan tabulasi data dan metode analisis data kuantitatif dengan fungsi produksi Cobb Douglas dan perhitungan pendapatan petani dan fungsi pendapatan Cobb Douglas. Hasil yang diperoleh diantaranya : 1. Rata – rata total penerimaan petani tebu di Desa Wonotirto Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar tiap hektarnya sebesar Rp. 40.001.221,00 dengan total biaya yang dikeluarkan petani tebu sebesar Rp. 19.937.406,43 Pendapatan yang didapat petani tebu di desa tersebut cukup tinggi sebesar Rp. 20.063.821,45. ii 2. Faktor – faktor produksi yang berpengaruh terhadap kegiatan usahatani tebu di Desa Wonotirto Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar pada taraf kepercayaan 95% dan 80% adalah faktor produksi luas lahan dan tenaga kerja. Sedangkan pupuk dan bibit tidak memiliki pengaruh langsung terhadap produksi tebu di Desa Wonotirto. Faktor produksi luas lahan dan tenaga kerja memiliki koefisien positif yaitu sebesar 0,843 dan 0,133. 3. Hasil efisiensi alokatif penggunaan faktor – faktor produksi usahatani tebu menunjukkan hasil analisis efisiensi alokatif penggunaan tenaga kerja menunjukkan hasil sebesar 1,51. Hal ini berarti tenaga kerja belum efisien secara alokatif karena hasil analisis lebih dari 1. Agar tenaga kerja dapat mencapai efisien secara alokatif perlu adanya penambahan tenaga kerja hingga mencapai 112 HOK. 4. Faktor - faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tebu di Desa Wonotirto Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar pada taraf kepercayaan 95% diantaranya luas lahan. Sedangkan harga bibit dan harga pupuk tidak memiliki pengaruh langsung terhadap pendapatan. Luas lahan memiliki koefisien positif yaitu sebesar 1,180. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan ada beberapa saran yang diajukan sebagai berikut : (1) Adanya keuntungan petani tebu yang tinggi perlu dipertahankan karena semakin tinggi pendapatan maka kesejahteraan petani akan meningkatkan. Pemerintah perlu mendukung adanya penyediaan faktor produksi sehingga kegiatan usahatani tebu di Desa Wonotirto dapat terus meningkat, (2) Adanya pengaruh luas lahan dan tenaga kerja terhadap produksi perlu dipertahankan dan perlu dilakukan peningkatan, (3) Mengenai belum efisiennya tenaga kerja dapat diatasi dengan penambahan tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja harus sesuai dengan luas lahan dan kondisi lingkungan yang ada. (4) Hasil penelitian yang menunjukkan lahan mempunyai pengaruh yang positif terhadap pendapatan petani tebu. Hal ini berarti perluasan lahan akan meningkatkan pendapatan petani. Perluasan lahan ini perlu adanya pengawasan khusus dari dinas terkait. Peran pemerintah sangat penting dalam memberikan pengetahuan dan bimbingan terhadap pemilihan lahan yang cocok bagi budidaya tebu

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2014/327/051406728
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 17 Oct 2014 09:45
Last Modified: 25 Aug 2022 07:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129798
[thumbnail of RICHA ADYSTA NINDYASARI.pdf] Text
RICHA ADYSTA NINDYASARI.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item