Rosmayuningsih, Ayu (2014) Patogenisitas Jamur Metarhizium anisopliae Terhadap Kepinding Tanah (Stibaropus molginus) (Hemiptera: Cydnidae) dari Beberapa Formulasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman tebu (Saccharum officinarum L ) adalah salah satu tanaman pokok penghasil gula namun produktivitasnya terkendala oleh serangan hama dan penyakit. Hama kepinding tanah (Stibaropus molginus) (Hemiptera: Cydnidae) pada tanaman tebu merupakan jenis hama penting yang dapat mengurangi produktivitas tanaman. Hama ini hidup di dalam tanah dan menyerang akar dengan cara menghisap cairan akar tanaman. Tanaman tebu yang terserang hama ini akan menguning kemudian mengering dan akhirnya mati. Salah satu teknik pengendalian hayati yang dapat digunakan yaitu dengan pemanfaatan jamur entomopatogen. Jamur Metarhizium anisopliae merupakan satu diantara jamur yang bersifat entomopatogen. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit bila terinfeksi pada serangga, sehingga dapat menurunkan populasi serangga hama dalam suatu areal pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari patogenisitas jamur M. anisopliae terhadap S. molginus dengan beberapa beberapa cara aplikasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2013. Metode penelitian yang dilakukan yaitu aplikasi jamur M. anisopliae pada tiga bentuk formulasi diantaranya granuler jagung, suspensi spora, dan granuler produk P3GI. Penelitian ini disusun berdasarkan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak empat ulangan yang kemudian dilanjutkan dengan uji taraf kepercayaan 5%. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kematian serangga S. molginus dan kematian S. molginus disetiap pengamatan yaitu 5 Hari Setelah Aplikasi (HSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur M. anisopliae mampu menekan populasi S. molginus. Jumlah kematian S. molginus terbanyak pada penelitian ini adalah pada perlakuan jamur M. anisopliae dengan formulasi beras jagung sebanyak 18.25%, kemudian suspensi spora sebanyak 14.5%, dan granuler (produk P3GI) sebanyak 10.25%. S. molginus yang terinfeksi jamur M. anisopliae diketahui telah ada yang mati pada 5 HSA baik pada granuler jagung, granuler produk P3GI, maupun suspensi spora. Dari hasil pengamatan kematian serangga uji yaitu setiap 5 HSA, didapatkan rata-rata kematian tertinggi pada setiap formulasi M. anisopliae. Pada formulasi granuler jagung kemtaian tertinggi didapatkan pada 15 HSA sebanyak 8%, lalu granuler produk P3GI dengan kematian tertinggi didapatkan pada 10 HSA sebanyak 3.75%, dan suspensi spora dengan kematian tertinggi didapatkan pada 15 HSA 4.25%.
English Abstract
Tanaman tebu (Saccharum officinarum L ) adalah salah satu tanaman pokok penghasil gula namun produktivitasnya terkendala oleh serangan hama dan penyakit. Hama kepinding tanah (Stibaropus molginus) (Hemiptera: Cydnidae) pada tanaman tebu merupakan jenis hama penting yang dapat mengurangi produktivitas tanaman. Hama ini hidup di dalam tanah dan menyerang akar dengan cara menghisap cairan akar tanaman. Tanaman tebu yang terserang hama ini akan menguning kemudian mengering dan akhirnya mati. Salah satu teknik pengendalian hayati yang dapat digunakan yaitu dengan pemanfaatan jamur entomopatogen. Jamur Metarhizium anisopliae merupakan satu diantara jamur yang bersifat entomopatogen. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit bila terinfeksi pada serangga, sehingga dapat menurunkan populasi serangga hama dalam suatu areal pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari patogenisitas jamur M. anisopliae terhadap S. molginus dengan beberapa beberapa cara aplikasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2013. Metode penelitian yang dilakukan yaitu aplikasi jamur M. anisopliae pada tiga bentuk formulasi diantaranya granuler jagung, suspensi spora, dan granuler produk P3GI. Penelitian ini disusun berdasarkan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak empat ulangan yang kemudian dilanjutkan dengan uji taraf kepercayaan 5%. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kematian serangga S. molginus dan kematian S. molginus disetiap pengamatan yaitu 5 Hari Setelah Aplikasi (HSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur M. anisopliae mampu menekan populasi S. molginus. Jumlah kematian S. molginus terbanyak pada penelitian ini adalah pada perlakuan jamur M. anisopliae dengan formulasi beras jagung sebanyak 18.25%, kemudian suspensi spora sebanyak 14.5%, dan granuler (produk P3GI) sebanyak 10.25%. S. molginus yang terinfeksi jamur M. anisopliae diketahui telah ada yang mati pada 5 HSA baik pada granuler jagung, granuler produk P3GI, maupun suspensi spora. Dari hasil pengamatan kematian serangga uji yaitu setiap 5 HSA, didapatkan rata-rata kematian tertinggi pada setiap formulasi M. anisopliae. Pada formulasi granuler jagung kemtaian tertinggi didapatkan pada 15 HSA sebanyak 8%, lalu granuler produk P3GI dengan kematian tertinggi didapatkan pada 10 HSA sebanyak 3.75%, dan suspensi spora dengan kematian tertinggi didapatkan pada 15 HSA 4.25%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2014/28/051400930 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 14 Feb 2014 16:01 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 06:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129746 |
Preview |
Text
SKRIPSI_-_AYU_ROSMAYUNINGSIH_-0910483050.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |