Hidayanti, Wahyu (2014) Analisis Kelayakan Investasi Usahatani Jeruk Keprok (Citrus reticulata) di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jeruk merupakan buah yang paling digemari masyarakat dengan tingkat konsumsi 5,1 kg/kapita/tahun. Namun, permintaan akan buah jeruk di Indonesia tidak diimbangi dengan tingkat produksi jeruk nasional, sehingga membuat semakin gencarnya jeruk impor yang masuk ke Indonesia. Pengembangan jeruk keprok merupakan salah satu strategi dalam upaya menekan pertumbuhan jeruk impor di Indonesia. Apabila budidaya jeruk keprok dapat dikembangkan, maka akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu komoditas eksportir dalam upaya peningkatan devisa negara. Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, merupakan desa yang terkenal sebagai Desa pariwisata petik jeruk di Kabupaten Malang dengan mengunggulkan jeruk manis sebagai produk andalan. Petani Desa Selorejo beralih membudidayakan jeruk keprok karena jeruk jenis ini lebih menguntungkan dibandingkan jeruk manis yang telah lama menjadi tanaman unggulan di Desa Selorejo tersebut. Keuntungan dari membudidayakan jeruk keprok ini ialah jumlah produksi dan harga jual jeruk keprok yang jauh lebih tinggi dibandingkan jeruk manis. Biaya produksi berupa biaya bibit, pestisida dan pupuk yang mahal dan terus meningkat, masa panen jeruk keprok yang hanya 1 kali dalam setahun, serta ketidaktahuan petani akan perkembangan harga jual jeruk keprok di pasaran, merupakan permasalahan yang dialami oleh petani jeruk keprok di Desa Selorejo dalam upaya meperoleh keuntungan yang optimal. Oleh sebab itu, sasaran penelitian ini untuk menganalisis kelayakan dari usahatani jeruk keprok di Desa Selorejo. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis kelayakan investasi dan sensitivitas dari kelayakan investasi usahatani jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan di Desa Selorejo, kecamatan Dau, Kabupaten Malang dengan penentuan lokasi ditentukan saecara purposive (sengaja). Responden dalam penelitian adalah seluruh petani di Desa Selorejo yang menanam jeruk keprok. Dalam penelitian ini, penentuan responden menggunakan metode stratified random sampling yaitu responden dibedakan dan dibagi berdasarkan berbagai strata atas umur tanaman. Sedangkan metode analisis data, menggunakan analisis Cashflow, analisis kelayakan yang terbagi atas analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), nilai Payback Period (PP) dan analisis sensitivitas. Usahatani jeruk keprok ini membutuhkan biaya investasi awal dengan luasan 1 hektar Rp 47.985.658. Selama 20 tahun, rata-rata produksi jeruk keprok mencapai 12.753,627 kg dengan harga jual Rp 11.500, sehingga rata-rata penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 146.666.706,690 dan rata-rata pendapatan mencapai Rp 101.966.387,002/ha. Analisis kriteria kelayakan investasi pada tingkat suku bunga 7,5 persen menunjukkan bahwa usahatani ini layak untuk dikembangkan dan akan mendatangkan keuntungan. Usahatani jeruk keprok ini layak dikembangkan karena nilai NPV positif sebesar Rp 38.584.769,232, nilai Net B/C Ratio yang bernilai lebih dari 1, yaitu sebesar 2,698, dan nilai IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku, yaitu sebesar 25,075 persen dengan waktu pengembalian modal selama 5 tahun 6 bulan. Analisis sensitivitas berdasarkan perubahan berupa penurunan harga jual jeruk keprok sebesar 30 persen dan 52 persen, penurunan jumlah produksi jeruk keprok sebesar 40 persen dan 52 persen, serta kenaikan biaya produksi sebesar 40 persen dan 65 persen. Dari analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usahatani jeruk keprok masih dalam keadaaan layak untuk dikembangkan dan memperoleh keuntungan dalam kondisi penurunan harga jual sebesar 30 persen, penurunan jumlah produksi sebesar 40 persen, dan penambahan biaya produksi sebesar 40 persen. Sedangkan pada kondisi penurunan harga jual sebesar 52 persen, penurunan jumlah produksi sebesar 52 persen, dan penambahan biaya produksi sebesar 65 persen, menunjukkan bahwa usahatani jeruk keprok masih mendatangkan keuntungan tetapi belum layak untuk dikembangkan karena nilai IRR yang kurang dari tingkat suku bunga yang berlaku. Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka saran diberikan yaitu (a) petani perlu mengefisienkan biaya produksi dengan menggunakan pestisida sesuai anjuran atau mengganti dengan pestisida organik, karena dapat mengurangi biaya produksi yang cukup tinggi, juga mengurangi resiko kerusakan pohon jeruk keprok; (b) Perlu adanya kerjasama dan penyuluhan dari Dinas Pertanian setempat agar petani dapat mengetahui perkembangan-perkembangan terbaru terkait jeruk keprok, terutama mengenai perubahan harga jual jeruk keprok di pasaran. Selain itu dapat memudahkan petani untuk menjual jeruk keprok langsung kepada konsumen akhir, dalam rangka efisiensi rantai pemasaran.
English Abstract
Citrus fruit is the most popular public with the level of consumption of 5.1 kg / capita / year. However, the demand for citrus fruits in Indonesia is not matched with the national citrus production level, thus making the vigorous citrus imports into Indonesia. Development tangerine is one strategy in an effort to suppress the growth of citrus imports in Indonesia. If tangerine cultivation can be developed, it will be able to meet the needs of the people of Indonesia and became one commodity exporters in an effort to increase state revenues. Selorejo Village, Dau, District of Malang, a village famous as a tourism village in Malang picking oranges with oranges sweet favor as a flagship product. The village farmers cultivate Selorejo switch tangerine orange because this type is more profitable than sweet orange plants which have long been featured in the Village Selorejo. The advantage of this is to cultivate citrus production quantities and tangerines selling price much higher than the sweet orange. Production costs in the form of cost of seed, pesticides and fertilizers are expensive and continue to rise, tangerine harvest only 1 time in a year, and the ignorance of the farmers will be the development of tangerine sales price in the market, is a problem faced by citrus growers in the village Selorejo meperoleh effort optimal benefits. Therefore, the goal of this study to analyze the feasibility of farming in the village Selorejo tangerines. The purpose of this study is to analyze the feasibility of the investment and the sensitivity of investment feasibility tangerine farm in the village of Selorejo, Dau, District of Malang. This research was conducted in the village of Selorejo, Dau, District of Malang with determining the location specified purposive (deliberately). Respondents in the study were all farmers in the village are planted Selorejo tangerines. In this study, the determination of respondents using stratified random sampling method that respondents differentiated and divided by various strata above the age of the plant. While the methods of data analysis, using Cashflow analysis, feasibility analysis is divided into the analysis of Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (B / C ratio), the value of Payback Period (PP) and sensitivity analysis. Tangerine farming requires an initial investment costs with an area of 1 hectare Rp 47.985.658. For 20 years, the average tangerine production reached 12.753,627 kg with a selling price of Rp 11,500, so that the average revenue received Rp 146.666.706,690 and average revenue reached Rp 101.966.387,002/ha. Analysis of eligibility criteria for investment in interest rate of 7.5 percent indicates that farming is feasible to be developed and will be profitable. This tangerine farming should be developed as a positive NPV of Rp 38.584.769,232, the value of net B / C Ratio is worth more than 1, that is equal to 2,698, and the value of IRR greater than the prevailing interest rate, that is equal to 25,075 percent with payback period for 5 years and 6 months. Sensitivity analysis based on changes in a decrease in the selling price by 30 percent of tangerines, and 52 percent, reduction in the number of tangerines production by 40 percent and 52 percent, and the increase in production costs by 40 percent and 65 percent. From the sensitivity analysis shows that farming in the circumstances jeurk tangerine still feasible to develop and gain an advantage in conditions of price reductions of 30 percent, decline in number by about 40 percent, and increase the cost of production by 40 percent. While the conditions of the sale price decline by 52 percent, decrease in the number of production by 52 percent, and increase the cost of production by 65 percent, indicating that farming tangerines still be profitable but it has not been feasible to be developed because of the value of IRR is less than the interest rate applicable. Based on the results of the discussion and conclusions, the suggestions given that (a) farmers need to minimize the cost of production by using pesticides as recommended or replace with an organic pesticide, because it can reduce the cost of production is high enough, it also reduces the risk of damage to trees tangerines; (b) There should be cooperation and extension of the local Department of Agriculture so that the farmers can know the latest developments related tangerines, especially regarding changes in selling prices in the market tangerines. Moreover, it can facilitate farmers to sell directly to consumers tangerines end, within the framework of the efficiency of the marketing chain.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2014/268/051406096 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 27 Oct 2014 09:32 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 06:24 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129732 |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_VI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER_+_Df_ISI_c.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER_+_Df_ISI.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |