Studi Simulasi Debit dan Erosi Lahan Pada Sungai Warnasi Menggunakan AVSWAT 2000 Sebagai Data Perencanaan PLTM Warkapi

Astriyadi, Muhammad Yusuf (2018) Studi Simulasi Debit dan Erosi Lahan Pada Sungai Warnasi Menggunakan AVSWAT 2000 Sebagai Data Perencanaan PLTM Warkapi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Manokwari merupakan ibukota Provinsi Papua Barat sehingga kestabilan dan kesejahteraan kabupaten ini menjadi tolak ukur kemajuan Provinsi Papua Barat. Saat ini Kabupaten Manokwari dalam masa pembangunan, dukungan energi listrik sangat penting karena jika sampai terjadi pemadaman ataupun krisis listrik akan mengahambat pembangunan tersebut. Kerusakan DAS yang terjadi mengakibatkan kondisi kuantitas (debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan dan kemarau. Selain itu juga penurunan cadangan air serta tingginya laju sedimentasi dan erosi. Dampak yang dirasakan kemudian adalah terjadinya banjir di musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau. Studi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan data perencanaan PLTM Warkapi yang nantinya akan dilakukan analisa debit dan erosi lahan pada DAS lokasi PLTM Warkapi menggunakan AVSWAT 2000. Studi analisa debit dan erosi lahan pada DAS Warkapi diawali dengan identifikasi wilayah yang akan dikaji. Studi ini dikaji berdasarkan aliran sungai. Untuk pembuatan batas DAS dan pembuatan Digital Elevation Model digunakan Arcview GIS 3.3. Metode yang digunakan dalam uji konsistensi data hujan pada stasiun Manokwari dan Ransiki adalah lengkung massa ganda, RAPS, uji persistensi, uji inlier - outlier. Data hujan yang sudah lengkap merupakan data input yang akan diolah oleh AVSWAT 2000. Data hujan rerata daerah dihitung saat simulasi pada AVSWAT 2000. Data yang digunakan adalah data curah hujan 10 tahun dimulai dari tahun 2007 hingga tahun 2016, data klimatologi, data peta topografi digital, peta jaringan sungai, peta jenis tanah digital. Perhitungan pendugaan erosi, sedi-men, dan limpasan menggunakan AVSWAT 2000. Menurut hasil perhitungan, Simulasi debit dengan menggunakan AVSWAT 2000 didapatkan hasil pada bulan januari sebesar 3,549 m3/dt, bulan februari sebesar 3,467 m3/dt, bulan maret sebesar 3,729 m3/dt, bulan agustus sebesar 6,434 m3/dt, bulan september sebesar 5,630 m3/dt, bulan oktober sebesar 6,624 m3/dt, bulan november sebesar 4,961 m3/dt, dan pada bulan desember sebesar 3,525 m3/dt. Analisa pendugaan erosi, limpasan, dan sedimen dengan menggunakan AVSWAT 2000 pada DAS Warkapi yang memiliki luas 10458,875 ha didapatkan hasil pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2016 rata-rata telah terjadi erosi sebesar 2,692 ton/ha/tahun atau 0,094 mm/tahun, limpasan sebesar 21,303 ton/tahun atau 0,747 mm/tahun, dan sedimen sebesar 11238,558 ton/tahun atau 0,038 mm/tahun. Hasil analisa IBE (Indeks Bahaya Erosi) yang menghasilkan DAS Warkapi memiliki 4 kriteria kekritisan lahan. Pertama adalah lahan dengan harkat IBE rendah menunjukkan bahwa lahan berada pada kondisi potensial kritis dengan jumlah luasan sebesar 3753,2501 ha. Kedua adalah lahan dengan harkat IBE sedang menunjukkan bahwa lahan tersebut berada pada kondisi semi kritis dengan jumlah luasan 10458,875 ha. Ketiga adalah lahan dengan harkat IBE tinggi menunjukkan bahwa lahan tersebut berada pada kondisi kritis dengan jumlah luasan 5585,0625 ha. Keempat adalah lahan dengan harkat IBE sangat tinggi menunjukkan bahwa lahan tersebut berada pada kondisi sangat kritis dengan jumlah luasan 1120,5625 ha.

English Abstract

Manokwari Regency is the capital of West Papua Province so that the stability and prosperity of this district is a benchmark for the progress of West Papua Province. Currently Manokwari District in the development period, the support of electric energy is very important because if there is a blackout or electricity crisis will impede the development. Damage to the watershed that resulted in the condition of the quantity (discharge) river water to fluctuate between the rainy season and drought. In addition, there is a decrease in water reserves and high rates of sedimentation and erosion. Impacts that are felt later are the occurrence of floods in the rainy season and drought in the dry season. This study aims to meet the needs of planning data of PLTM Warkapi which will be conducted the analysis of debit and erosion of land on the Warkapi PLTM location basin using AVSWAT 2000. Study of land discharge and erosion analysis in Warkapi watershed begins with the identification of areas to be studied, either based on administrative boundaries or by watersheds. This study was studied based on river flow. For the creation of watershed boundaries and the manufacture of Digital Elevation Model used Arcview GIS 3.3. The method used in the rain data consistency test at Manokwari and Ransiki stations is double mass arches, RAPS, persistence test, inlier - outlier test. Complete rainfall data is input data that will be processed by AVSWAT 2000. The regional average rainfall data is calculated during the simulation on AVSWAT 2000. The data used is 10 years of rainfall data starting from 2007 to 2016, climatological data, digital topographic map data, river network maps, digital soil type maps. Calculation of erosion, sediment, and runoff estimates using AVSWAT 2000. According to the calculation results, the simulation of debit using AVSWAT 2000 was obtained in January of 3,549 m3/sec, february 3,467 m3/sec, march 3,729 m3/sec, August 6,434 m3/sec, september 5,630 m3/sec, October 6,624 m3/sec, november 4,961 m3/sec, and in December at 3,525 m3/sec. Analysis of erosion, runoff and sediment estimation using AVSWAT 2000 on Warkapi watershed with area of 10458.875 ha obtained result in 2007 until year 2016 mean there have been erosion 2,692 ton/ha/year or 0,094 mm/year, runoff of 21.303 ton/year or 0.747 mm/year, and sediment of 11238,558 ton/year or 0,038 mm/year. Result of analysis of IBE (Index of Danger of Erosion) which yield DAS Warkapi has 4 criterion of land criticality. First is land with low IBE rating indicates that the land is in critical potential condition with total area 3753,2501 ha. Second is land with IBE pricing is showing that the land is in semi-critical condition with the total area of 10458,875 ha. Third is the land with high IBE prestige indicates that the land is in critical condition with the total area 5585,0625 ha. Fourth is the land with very high IBE pricing indicates that the land is in a very critical condition with an area of 1120.5625 ha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/949/051809941
Uncontrolled Keywords: DAS, debit, erosi, sedimen, limpasan, hujan, AVSWAT 2000 watershed, discharge, erosion, sediment, runoff, rain, AVSWAT 2000.
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.48 Hydrology > 551.483 Rivers and streams
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 06 Feb 2019 08:36
Last Modified: 06 Feb 2019 08:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12972
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item