Putro, NugrohoSulistyo (2014) Pengujian Konsorsium Mikroba Antagonis Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa Pada Cabai Merah Besar (Capsicum Annuum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman cabai termasuk tanaman semusim yang tergolong kedalam famili Solanaccae. Di Indonesia tanaman ini mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menduduki tempat kedua setelah tanaman kacang-kacangan. Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang menghambat kelancaran dalam budidaya cabai. Salah satu penyakit penting yang menyerang pertanaman cabai adalah penyakit antraknosa. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp yang pada tingkat serangan tertentu dapat merugikan hasil yang cukup besar. Konsorsium mikroba antagonis yang merupakan konsorsium agens hayati bakteri dan cendawan, menjadi salah satu upaya pengendalian patogen tanaman secara biologi. Komposisi yang terkandung dalam konsorsium mikroba antagonis ini adalah Bacillus spp., Pseudomonas sp., serta Trichoderma sp. Kosorsium mikroba antagonis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan konsorsium mikroba antagonis yang sudah diformulasikan oleh Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilakukan di laboratorium Jurusan Hama dan Penyakit serta lahan milik petani di Desa Tawang Argo, Kecamata Karangploso, Kabupaten Malang dimulai bulan November 2013 hingga Juni 2014. Pengujian antara konsorsium mikroba antagonis dengan jamur C. capsici dilakukan melalui 3 tahap. Tahap yang pertama pengujian di media buatan (Potatoes Dextrose Agar), tahap kedua pengujian di buah cabai merah besar di laboratorium, dan tahap ketiga adalah pengujian skala lapang. Pengujian konsor sium mikroba antagonis tersebut, menggunakan perlakuan pembanding Propineb 70%, isolat murni Bacillus subtilis, isolat murni Pseudomonas flurescens , dan isolat murni Trichoderma harzianum . Berdasarkan hasil penelitian pengujian konsorsium mikroba antagonis yang merupakan gabungan antara isolat Basillus subtillis, isolat Pseudomonas flourescens dan isolat Trichoderma harzianum secara nyata dapat menekan perkembangan jamur C. capsici penyebab penyakit antraknosa pada buah cabai besar. Konsorsium mikroba antagonis dengan dosis aplikasi 30 ml/liter memberikan hasil terbaik dalam menekan perkembangan penyakit antraknosa pada buah cabai besar dibandingkan dengan dosis 10 ml/liter dan 20 ml/liter serta isolat mikroba antagonis secara individu. Hasil penelitian pada buah cabai besar di laboratorium dan di lapang menunjukkan perlakuan yang terbaik untuk menekan perkembangan penyakit antraknosa pada cabai besar adalah dengan Propineb 70% diikuti dengan perlakuan konsorsium mikroba antagonis dengan dosis aplikasi 30 ml/liter.
English Abstract
Chili plants including crops are classified into families Solanaccae. In Indonesia, this plant has a high economic value and were second after legumes. Pests and diseases is one of the factors that constrained the chilli cultivation. One of the important diseases that attack the crop is chilli anthracnose disease. The disease is caused by the fungus Colletotrichum sp is at the level of a particular attack can be quite substantial adverse results. Microbial Consortium antagonist which is a consortium of biological agents as bacteria and fungi, became one of the efforts in biological control of plant pathogens. The composition contained in the Consortium of Microbial antagonists are Bacillus spp., Pseudomonas sp., And Trichoderma sp. Kosorsium microbial antagonists used in this study is an antagonist of microbial consortia that have been formulated by the Department of Plant Pests and Diseases UB. The study was conducted in the laboratory of the Department of pests and diseases as well as land owned by the farmers in the village of Tawang Argo, Kecamata Karangploso, Malang began in November 2013 until June 2014. Tests between microbial consortium antagonist with fungus C. capsici done through three stages. The first stage of testing in artificial media (Potatoes Dextrose Agar), the second phase of testing in large red chilies in the laboratory, and the third stage is a field-scale testing. Testing the antagonistic microbes konsor symposium, using chemical fungicide treatment comparators, pure isolates of Bacillus subtilis , pure isolate of Pseudomonas flurescens , and pure isolates of Trichoderma harzianum. Based on the results of testing the antagonistic microbial consortium is a combination of basillus subtillis isolates, Pseudomonas flourescens isolates and isolates of Trichoderma harzianum can markedly suppress the development of the fungus C. capsici causing anthracnose disease on large chilies. Microbial consortium application antagonist at a dose of 30 ml / liter gives the best results in suppressing the development of anthracnose disease on chilies large compared to the dose of 10 ml / liter and 20 ml / liter and isolate individual microbial antagonists. The results of the study on major hot pepper in the laboratory and in the field show that the best treatment to suppress the development of anthracnose disease on a large chili is with a chemical fungicide followed by treatment with an antagonist of microbial consortium application dose of 30 ml / liter.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2014/253/051406081 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
| Depositing User: | Hasbi |
| Date Deposited: | 21 Oct 2014 09:31 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 06:15 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129715 |
Preview |
Text
SKRIPSI_NUGROHO_SULISTYO_PUTRO_105040200111127_2014.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |