Wijaya, TijaniAhmad (2014) Keanekaragaman Jamur Filoplan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) pada Lahan Pertanian Organik dan Konvensional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang tergolong dalam Famili Convolvulaceae. Memiliki bentuk daun panjang dengan ujung meruncing, pangkal berlekuk, tepi rata. Tanaman ini sangat mudah dibudidayakan dengan cara organik maupun konvensional, pertanian organik merujuk pada penggunaan kompos dan pupuk kandang, sedangkan pertanian konvensional menggunakan bahan-bahan sintetis untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara cepat dan praktis, hal ini dapat mengakibatkan terganggunya keberadaan mikroorganisme. Salah satu yang terganggu adalah mikroorganisme yang berada pada daun, baik yang disekeliling daun maupun pada permukaan daun. Helaian daun dikelilingi oleh suatu lapisan udara laminer setebal 1 mm yang dinamakan filosfer, sedangkan pada permukaan daun dinamakan filoplan. Terdapat bermacam-macam mikroorganisme filoplan, salah satunya adalah jamur. Peranan jamur filoplan dibagi menjadi 3 yaitu penyebab kejadian penyakit, penghalang fotosintesis dan respirasi dan sebagai antagonis patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman jamur filoplan tanaman kangkung darat pada lahan pertanian organik dan konvensional. Metode yang digunakan yaitu eksplorasi dan komparasi, pengambilan contoh daun dilakukan secara sistematis di Kelurahan Cemorokandang dan isolasi jamur filoplan dilakukan di laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Februari hingga Agustus 2013. Metode komparasi yaitu membandingkan hasil jamur filoplan yang telah ditemukan dan diidentifikasi pada lahan pertanian organik dan konvensional. Hasil isolasi dan identifikasi pada lahan organik didapatkan 45 jenis jamur dengan koloni sebanyak 47 koloni, jamur filoplan antara lain dari genus Acremonium, Aspergillus, Botrytis, Cephalosporium, Cladosporium, Curvularia, Geotrichum, Mucor, Mycothypa, Nigrospora, Penicillium, Pestalotia, Fusarium Gibberella, Bispora, Blastomyces dan 11 jamur yang tidak teridentifikasi. Pada lahan konvensional didapatkan 29 jenis jamur dengan koloni sebanyak 30 koloni, antara lain dari genus Acremonium, Aspergillus, Cephalosporium, Cladosporium, Curvularia, Fusarium, Geotrichum, Mucor, Penicillium, Pestalotia, Trichoderma dan 9 jamur tidak teridentifikasi. Jamur filoplan yang banyak ditemukan pada kedua lahan yaitu Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Indeks Keanekaragaman (H’) jamur filoplan tergolong kategori sedang karena pada lahan organik (1,6465) lebih tinggi dibandingkan dengan lahan konvensional (1,4571). Indeks keseragaman (E) tergolong kategori tinggi dengan nilai indeks pada lahan organik (0,9959) lebih rendah dibandingkan dengan lahan konvensional (0,9963). Indeks dominansi pada lahan konvensional (0,0356) lebih tinggi daripada lahan organik (0,0231).
English Abstract
Kale plant (Ipomoea reptans Poir.) is one of vegetable plants included Family of Convolvulaceae. Kale leaves pointed on the tip, base grooved, flat edge. Kale can growth easily in organic or conventional farming system, orgamic farm used compos and manure, while conventional farming uses synthetic materials to support rapid plant growth and practical but the effect can be imbalance in the ecosystem. Microorganism on around and surface leaf can effected by synthetic material. Around leaf included a laminar air layer thickness of 1 mm around the leaves called phyllosphere, while the leaf surface called phylloplane. There are many organism phylloplane, one of them is fungi. The role of phylloplane fungi divided into 3 which caused disease incidence, photosynthesis and respiration barrier and as an antagonist to pathogens. This research aimed to determine diversity of phylloplane fungi on kale between organik and conventional farming system. The method used exploration and comparation, leaf samples were taken systematically in the Village Cemorokandang and isolation of fungi in the laboratory Mycology, Plant Pest and Disease Department, Agriculture Faculty, Brawijaya University, Malang from February to August 2013. The phylloplane fungi that found in organic and conventional farming system were compared. The result showed that 45 fungi species with 47 colonies were found in organic field. The phylloplane fungi namely Acremonium, Aspergillus, Botrytis, Cephalosporium, Cladosporium, Curvularia, Geotrichum, Mucor, Mycothypa, Nigrospora, Penicillium, Pestalotia, Fusarium, Gibberella, Bispora, Blastomyces were identified and 11 unidentified. In conventional field obtained 29 fungal with 30 colonies, that was from genus Acremonium, Aspergillus, Cephalosporium, Cladosporium, Curvularia, Fusarium, Geotrichum, Mucor, Penicillium, Pestalotia, Trichoderma and 9 unidentified fungus. Phylloplane fungus commonly found in soil that is Aspergillus sp. and Penicillium sp. Diversity Index (H) phylloplane fungus are medium classified that organic fields (1,6465) is higher than conventional fields (1,4571) . Uniformity index (E) belong to the category of high-index value on organic fields (0,9959) compared with conventional fields (0,9963). Dominance index in conventional fields (0,0356) is higher than the organic fields (0,0231).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2014/23/051400925 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 14 Feb 2014 15:06 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 05:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129689 |
Preview |
Text
KEANEKARAGAMAN_JAMUR_FILOPLAN_TANAMAN_KANGKUNG_DARAT.pdf Download (11MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |