Zunaidah, AnggraDhinatul (2014) Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Kesediaan Petani Menuju Usahatani Padi Organik (Studi Kasus Di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kondisi sistem petanian di Indonesia saat ini masih melakukan sistem pertanian secara konvensional, hanya beberapa petani yang sudah menerapkan sistem pertanian organik. Usahatani padi organik merupakan kegiatan produksi di bidang pertanian yang dimulai dari persiapan sebelum budidaya, proses budidaya hingga pemasaran yang dilakukan dengan menggunakan bahan organik sebagai input masukan untuk budidaya yang dilakukan sehingga menghasilkan padi yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Keberhasilan usahatani dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pengambilan keputusan, antara lain: faktor budaya, sosial yang terdiri dari kelompok acuan, keluarga, dan penyuluhan, geografis yang terdiri dari kesediaan air, psikologis yang terdiri dari motivasi dan kepercayaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesesuaian kegiatan budidaya padi yang dilakukan petani semi organik dan konvensional dengan Standar Pertanian Organik Indonesia dan faktor–faktor yang mempengaruhi kesediaan petani semi organik dan konvensional dalam berusahatani padi organik. Penelitian dilakukan di Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dengan penentuan lokasi secara purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Sumberngepoh merupakan salah satu daerah penghasil padi organik, semi organik dan konvensional di daerah Kabupaten Malang. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja yaitu petani semi organik dan konvensional menggunakan pendekatan non-probality. Jumlah petani yang dijadikan sebagai sampel untuk petani semi organik sebanyak 35 petani dan petani padi konvensional sebanyak 40 petani. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis uji regresi model logit. Analisis deskriptif digunakan untuk menguraikan secara deskriptif tentang karakteristik yang ingin digambarkan meliputi demografis responden, kesediaan petani padi semi organik dan konvensional menuju usahatani padi organik, dan hasil verifikasi berdasarkan standart pertanian organik. Sedangkan analisis uji regresi model logit digunakan untuk menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi petani untuk berusahatani padi organik. Dari hasil analisis deskriptif mengenai kesediaan petani padi semi organik dan konvensional menuju usahatani padi organik, jumlah petani yang bersedia lebih banyak dari petani yang tidak bersedia yaitu sebanyak 47 dari 75 responden. Jumlah responden yang tidak bersedia pada petani konvensional lebih banyak dibandingkan dengan petani semi organik yaitu sebesar 47,50 persen. Hal ini disebabkan karena lingkungan sekitar yang kurang mendukung akan budidaya padi organik, kurangnya informasi tentang budidaya padi organik dari penyuluh maupun gapoktan, dan minimnya sumberdaya manusia dikarenakan tenaga kerja yang ada sudah tua, sehingga tidak mempunyai tenaga yang banyak untuk mengolah lahan dan menyediakan pupuk organik dari hewan ternak. Hasil verifikasi pada petani padi konvensional menunjukkan bahwa kegiatan budidaya yang dilakukan petani tidak ada yang sesuai dengan standar ii pertanian organik Indonesia, sedangkan pada petani padi semi organik menunjukkan bahwa ada satu petani yang sesuai dengan standar pertanian organik Indonesia. Pada petani semi organik ketidaksesuaian kegiatan antara lain petani tidak menggunakan pupuk hijau dalam pemulihan lahan, pupuk cair dari bahan alami, hanya ada dua petani petani yang menerapkan sistem tumpang sari dan mina padi. Selain itu belum adanya kemitraan antara petani dan konsumen dalam penentuan harga dan pemberian label pada padi yang dihasilkan. Pada petani konvensional, hal yang menjadi poin utama ketidaksesuaian kegiatan budidaya adalah penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Dari hasil analisis regresi logit diperoleh nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,804 yang berarti kemampuan variabel budaya (X1), pengaruh kelompok acuan (X2), penyuluhan (X4), kesediaan air (X5), motivasi (X6), kepercayaan individu (X7) dan jenis petani (Di) mempengaruhi atau menjelaskan model kesediaan petani semi organik dan konvensional menuju usahatani padi organik sebesar 80,4 persen sedangkan 19,6 persen dijelaskan oleh variabel atau faktor–faktor lain diluar model. Berdasarkan hasil uji wald yang telah dilakukan kesediaan petani padi semi organik dan konvensional untuk berusahatani padi organik dipengaruhi oleh faktor budaya, kelompok acuan dan penyuluhan. Faktor budaya, kesediaan petani untuk berusaha padi organik 4,351 kali karena pengaruh budaya. Faktor kelompok acuan, kesediaan petani untuk berusaha padi organik 4,062 kali karena pengaruh kelompok acuan. Faktor penyuluhan, kesediaan petani untuk berusahatani padi organik 9, 951 kali karena pengaruh penyuluhan. Sedangkan faktor lainnya yaitu ketersediaan air, motivasi, kepercayaan individu, dan jenis petani tidak berpengaruh signifikan terhadap kesediaan petani padi untuk berusahatani padi organik.
English Abstract
Condition of agriculture system in Indonesia is still doing conventional farming systems, only a few farmers are already implementing organic farming systems. Farming organic rice is an agricultural production activity that starts from the preparation prior to cultivation, the cultivation process to marketing carried out by using organic materials as input for cultivation, so that it produce a healthy rice and safe for consumption. The success of farming is influenced by several factors in making decisions, such as: cultural factors, which is consist of social reference group, family, and education, which is consists of the geographic availability of water, consisting of psychological motivation and confidence. This research aims to analyze the suitability of rice cultivation conducted semi-organic and conventional farmers with Indonesian Organic Standards and the factors that affect the ability of semi-organic and conventional farmers in farming organic rice. The research was conducted in Sumberngepoh village, District Lawang, Malang regency, East Java province with purposively siting considerations that Sumberngepoh Village is one of the rice-producing areas of organic, semi-organic and conventional in Malang area. Determination of the respondens in this study is deliberately there are semi organic and conventional rice farmers using non-probability approach. The number of farmers that used as a sample for semi-organic farmers is 35 farmers and conventional rice farmers is 40 farmers. The method of analysis that used is descriptive analysis and logit regression analysis. Descriptive analysis are used for describe descriptively about characteristic that want to be described include demographics, ability semi organic and conventional rice farmers towards organic rice farming, and based on the results of the verification standards of organic farming. While the logit regression analysis is used to explain the factors that influence farmers to farming organic rice. The results with descriptive analysis of the semi-organic and conventional rice farmers ability towards organic rice farming, the total of farmers are more willing than farmers who are not willing to as many as 47 of the 75 respondents. The total of respondents who are not willing to farmers compared to more conventional semi-organic farmers is equal to 47,50 percent. This is because of the environment is less supportive to organic rice cultivation, lack of information about the cultivation of organic rice and gapoktan extension, and the lack of human resources due to the existing workforce is old, so it does not have a lot of energy to work the land and provide organic fertilizer of farm animals. The results of verification on conventional rice farmers show that farming activities farmers don’t accordance with Indonesia organic farming standart, while on semi organic rice farmers show that one farmer accordance with Indonesia organic farming standart. In the semi-organic farmers unsustability between the activities of other farmers do not use green manure in land restoration, liquid iv fertilizer from natural ingredients, there are only two peasant farmers who apply intercropping system and mina rice. Besides the absence of a partnership between farmers and consumers in the pricing and labeling of rice produced. In conventional farmers, it is the main point discrepancy cultivation is the use of chemical fertilizers and pesticides. From the results of logit regression analysis obtained the results of Nagelkerke R Square value is 0,804, which means the ability of culture variable (X1), influence of reference group (X2), extension (X4), water availability (X5), motivation (X6) , individual beliefs (X7) and the types of farmers (Di) affect or explain the ability of the model semi-organic and conventional farmers towards organic rice farming by 80,4 percent, while 19,6 percent is explained by variables or other factors outside the model. Based on the results of the Wald test has been carried out ability semi organic and conventional rice farmers towards organic rice farming is influenced by cultural, reference group and extension factor. Cultural factors, the ability of farmers to try organic rice is 4,351 times because of the influence of culture. Reference group factors, the ability of farmers to try organic rice is 4.062 times because of the influence of reference groups. Extension factors, the ability of farmers to organic rice farming 9, 951 times because of the influence of extension. While other factors there are water availability, motivation, personal beliefs, and the type of farmer no significant effect towards ability of rice farmers for organic farming.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2014/199/051404669 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 20 Aug 2014 13:58 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 05:25 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129653 |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_VI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
KATA_PENGANTAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
lampiran.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
RINGKASAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |