Sugama, Yoga (2014) Analisis Tingkat Performansi dan Manajemen Persediaan Bahan Baku di PRIMKOPTI “Bangkit Usaha” Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Manajemen persediaan bahan baku dapat mengakibatkan suatu jenis bahan baku dapat dihemat penggunaannya sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Di dalam menyelenggarakan kegiatan proses produksi, suatu perusahaan harus memiliki persediaan bahan baku yang cukup. Pada saat persediaan bahan baku jumlahnya terlalu besar, akan dapat mengakibatkan timbulnya beberapa kerugian. Akan tetapi apabila persediaan bahan baku dalam perusahaan terlalu kecil, akan dapat menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan bahan baku perusahaan untuk melakukan proses produksi yang optimal. Selain itu, persediaan bahan baku dalam jumlah yang relatif sedikit akan mengakibatkan frekuensi pembelian bahan baku semakin besar. Dalam rangkaian kegiatan pasokan bahan baku, harus diketahui juga seberapa besar tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap kinerja pemasok dengan mengukur tingkat performansi. Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang puas karena kepuasan pelanggan mengakibatkan kontinyuitas pemesanan dan akan berdampak pada kelancaran kegiatan produksi dan distribusi. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi yang menguntungakan bagi perusahaan (Tjiptono, 1996). Primer Koperasi Tempe Indonesia (PRIMKOPTI) “Bangkit Usaha” yang terletak di Jl. Sanan No. 49 Kota Malang merupakan Koperasi yang membawahi agroindustri tempe dan keripik tempe. Ketersediaan bahan baku kedelai yang selama ini disediakan oleh PRIMKOPTI kepada agroindustri keripik tempe maupun tempe di Sanan dibutuhkan untuk menunjang kelangsungan hidup agroindustri yang ada disana agar kegiatan produksi dapat terus berjalan. Ketersediaan bahan baku kedelai menjadi input produksi yang menjadi faktor pendukung untuk meningkatkan produktivitas produk tempe maupun keripik tempe. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat performansi (pelayanan) distributor utama pemasok kedelai kepada PRIMKOPTI “Bangkit Usaha” Kota Malang, (2) untuk membuat peramalan persediaan bahan baku tahun selanjutnya berdasarkan data tahun sebelumnya dan untuk menghitung jumlah pemesanan ekonomis dalam kegiatan pengendalian persediaan bahan baku. Responden dalam penelitian ini pada analisis tingkat performansi ditentukan respondennya adalah bapak M. Choirul selaku sekretaris koperasi yang bertugas untuk melakukan kegiatan pengarsipan dan pencatatan di koperasi. Pada kegiatan analisis manajemen persediaan bahan baku, respondennya adalah bapak Chamdani selaku ketua koperasi karena keputusan manajemen yang ada di koperasi. Analisis data untuk tingkat performansi menggunakan rumus perbandingan harapan dan realisasi SOCR dan DPRD. Pada peramalan bahan baku menggunakan winters method dan pengendalian bahan baku menggunakan EOQ, SS, ROP, Mi dan Ms. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah pada tingkat performansi, ketepatan jumlah bahan baku yang dilakukan oleh UD. Cahaya Mulya (Malang) selaku distributor utama selama tahun 2013 adalah 1.731.751,2 kilogram atau 74,6% dari total kebutuhan koperasi sebesar 2.307.894,1 kilogram. Sisanya sebesar 568.950,4 kilogram dari kebutuhan kedelai koperasi dipenuhi oleh distributor pelengkap yakni Usaha Perseorangan H. Malikin (Surabaya). Pada tingkat performansi ketepatan jenis bahan baku, harapan koperasi mampu dipenuhi 100% bahan baku dari distributor Malang dengan jenis Bola Biru. Kenyataannya Distributor Malang hanya mampu mengirimkan 74,6% atau 1.731.751,2 kilogram jenis Bola Biru sehingga selebihnya 15,2% atau 367.320,5 kilogram jenis Petir Merah dan 10,2% atau 244.880,4 kilogram jenis Petir Biru didapatkan dari distributor Surabaya. Pada tingkat performansi ketepatan kualitas, standar toleransi dari koperasi adalah maksimal 6,25% yang terdiri dari susut berat kedelai 5%; kerikil 0,25%; batang kedelai 0,25%; daun kedelai 0,25% dan tercampur jagung 0,5%. Hasil uji sampel yang dilakukan sebanyak tiga kali adalah usut berat kedelai 5%; kerikil 0,10%; batang kedelai 0,20%; daun kedelai 0,15% dan tercampur jagung 0,25 atau totalnya adalah 5,70% dari batas toleransi maksimal pihak koperasi 6,25%. Artinya 94,3% kualitas bahan baku mampu dijaga dengan baik. Pada tingkat performansi ketepatan waktu pengiriman selama tahun 2013, kebutuhan bahan baku mampu dipenuhi seluruhnya dan dalam waktu yang sesuai. Untuk ketepatan waktu nilai 100% sesuai antara harapan koperasi dengan realisasi pelayanan yang diberikan distributor pemasok kedelai. Peramalan permintaan bahan baku untuk tahun 2014, berdasarkan data kebutuhan bahan baku tahun 2013 didapatkan hasil bahwa rata-rata harian kebutuhan bahan baku pada 2013 sebesar 6.410,8 kilogram. Pada tahun 2014 diperkirakan kebutuhan bahan baku naik menjadi 6.733,1 kilogram per hari atau telah terjadi kenaikan 5% hasil peramalan dibandingkan dengan kebutuhan bahan baku tahun 2014. Pada manajemen persediaan bahan baku, persediaan pengaman yang seharusnya adalah 5.271,9 kilogram sedangkan patokan pihak koperasi sebesar 2.000 kilogram sehingga koperasi perlu menambah 62,1% lagi persediaan pengaman atau sebesar 3.271,9 kilogram. Frekuens pemesanan ideal adalah tiga hari sekali, dalam satu minggu cukup dua kali pesan sehingga terdapat waktu jeda dalam satu hari. Jumlah pemesanan ekonomis untuk sekali pesan adalah sebesar 19.090,1 Kilogram. Reorder point atau pemesanan kembali harus dilakukan ketika persediaan tinggal 6.188,6 kilogram. Hal ini perlu dilakukan karena persediaan pengaman yang ideal adalah 5.271,9 kilogram. Persediaan maksimal sebesar 24.362 kilogram dan persediaan minimal sebesar 916,74 kilogram. Rata-rata kebutuhan kedelai per hari pada tahun 2013 sebesar 6.410,8 kilogram apabila persediaan hanya 916,74 kilogram maka akan habis dalam 3,5 jam sehingga dengan hasil penelitian ini diharapkan pihak koperasi melakukan pemesanan satu minggu dua kali dengan jumlah sekali pesan sebanyak 19.090,1 kilogram dengan masa leadtime (tunggu) satu hari yang dapat diantisipasi dengan safety stock (persediaan cadangan) sebanyak 5.271,9 kilogram sebelum melakukan pemesanan kembali.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2014/120/051403044 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 06 Jun 2014 09:39 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 03:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129569 |
Preview |
Text
COVER_dll.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
ISI.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
DEPAN_dll.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |