Peran Perempuan Pada Pemanfaatan Pekarangan Melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.

Firdausahadi, MonicaGipsy (2013) Peran Perempuan Pada Pemanfaatan Pekarangan Melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sektor pertanian memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia khususnya pada wilayah-wilayah pedesaan mengingat Indonesia merupakan negara agraris, maka perlu adanya kebijakan pembangunan pertanian. Salah satu usaha yang dilakukan dengan kebijakan pembangunan adalah kebijakan terhadap kelompok perempuan yang telah dibedakan yaitu istilah perempuan dalam pembangunan (women in development) atau perempuan dan pembangunan (women and development) (Saptari, 1998). Hal ini pun berlaku pada suatu kebijakan pembangunan pertanian. Perempuan memiliki kesempatan dan mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi majunya pembangunan. Salah satu peran perempuan dalam pembangunan adalah dengan ikut berpartisipasi dalam program-program yang mengarah kepada pemberdayaan perempuan. Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah meluncurkan suatu program yang dibuat sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan khususnya dalam sektor pertanian serta dapat memenuhi kebutuhan pangan dan upaya peningkatan pendapatan. Program tersebut adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program ini berupaya mengintensifikasi pekarangan sebagai salah satu gerakan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan yaitu melakukan kegiatan usahatani di lingkup pekarangan. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana peran perempuan dalam memanfaatkan dan mengelola lahan pekarangan pada program KRPL?; 2) Bagaimana pendapatan usahatani pekarangan yang diperoleh peserta KRPL dan non peserta KRPL?; 3) Apakah terdapat perbedaan pendapatan usahatani pekarangan peserta KRPL dan non peserta KRPL? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis peran perempuan dalam memanfaatkan dan mengelola lahan pekarangan pada program KRPL; 2) Menganalisis pendapatan usahatani pekarangan yang diperoleh peserta KRPL dan non peserta KRPL; 3) Menganalisis perbedaan pendapatan usahatani dari pekarangan peserta KRPL dan non peserta KRPL. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga tingkat pendapatan usahatani di pekarangan peserta KRPL lebih tinggi dibandingkan pendapatan usahatani di pekarangan non peserta KRPL. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri dengan pertimbangan bahwa di desa tersebut telah melaksanakan program KRPL. Selain itu di daerah tersebut merupakan salah satu desa proyek percontohan (Pilot Project) pelaksanaan program KRPL tahun 2012 dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (BPTP Jatim). Dalam penelitian ini ada dua kelompok sampel yaitu keluarga peserta KRPL dan keluarga non peserta KRPL. pengambilan sampel penelitian ini menggunakan cara tidak proposional (non propotionate) guna mendapatkan jumlah sampel yang proporsional atau seimbang yaitu peserta KRPL diambil 80% dari jumlah populasi pada strata 1, maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 31 dan non peserta KRPL diambil 13% dari jumlah populasi, maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 31. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana dengan menggunakan undian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis gender dengan menggunakan teknik Harvard, analisis usahatani dan analisis uji beda rata-rata (uji t). Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu peran perempuan dalam mengelola dan memanfaatkan program KRPL dengan menggunakan skor menunjukkan bahwa jumlah skor peran perempuan dalam program KRPL adalah 51 atau 85,0% dari skor maksimal yang dapat dicapai yaitu 60. Angka ini berarti bahwa rata-rata peran perempuan dalam program KRPL berada pada kategori “Tinggi” atau “Positif”. Dalam melakukan kegiatan intensifikasi pekarangan tersebut, terdapat kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dibuktikan dalam analisis gender pada aspek aktivitas, akses, kontrol dan manfaat dilakukan secara bersama-sama baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan hasil perhitungan usahatani pekarangan diketahui rata-rata pendapatan usahatani pekarangan peserta KRPL mencapai Rp 614.371,-/tahun atau Rp 51.197,-/bulan sedangkan pada non peserta KRPL besar pendapatan yang diperoleh hanya sebesar Rp 349.818,-/tahun atau Rp 29.151,-/bulan. Dari hasil analisis usahatani pekarangan tersebut, dapat dilihat bahwa pendapatan usahatani pekarangan peserta KRPL lebih besar dibandingka dengan pendapatan usahatani non peserta KRPL. Berdasarkan hasil analisis uji beda rata-rata dengan uji t diperoleh nilai t hitung adalah sebesar 4,739. Apabila diketahui nilai t tabel sebesar 1,671 maka dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung (4,739) > t tabel (1,671) sehingga H0 ditolak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata pendapatan usahatani pekarangan peserta KRPL berbeda nyata dengan pendapatan usahatani pekarangan non peserta KRPL. Saran yang dapat diberikan adalah: 1) Diharapkan dinas terkait program KRPL ini khususnya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap keberlanjutan program KRPL di Desa Puhjarak agar hasil usahatani pekarangan peserta KRPL dapat lebih meningkat. Selain itu pelaksanaan program KRPL juga lebih diperluas untuk seluruh rumah tangga di Desa Puhjarak; 2) Pelaksanaan program KRPL sudah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Desa Puhjarak. Namun untuk periode waktu yang akan datang masih diperlukan adanya suatu pembinaan-pembinaan yang lebih intensif. Terutama pada pemanfaatan Kebun Bibit Desa baik sayuran, buah-buahan, ternak dan ikan.

English Abstract

The agricultural sector has an important role for economic growth in Indonesia, especially in rural areas because Indonesia is an agricultural country, so there needs to agricultural development policy. One of the efforts made by development policy is the policy of the group of women who have divided the term women in development or women and development (Saptari, 1998). This also applies in the agricultural development policies. Women have the opportunity and have the same responsibilities in society, nation and state to advance the development. One role of women in development is by participating in the programs that lead to the empowerment of women. Under these conditions, the government launched a program that was created as an effort to increase the role of women in development, especially in the agricultural sector and to meet their food needs and efforts to increase the revenue. That program is namely Sustainable Reserve Food Garden Program (KRPL). This program is attempt to intensify the yard as one of movements for food security and welfare of families and communities, through the utilization of the yard by farming activities. Formulation of the problem in this research are: 1) How does the role of women in utilizing and managing their yards on KRPL program?; 2) How does yard farming income has earned by KRPL participants and non KRPL participants?; 3) Are there any differences in yard farm income of KRPL participants and non KRPL participants? This research aims to: 1) Analyze the role of women in using and managing their yards on KRPL program; 2) Analyze yard farm income that has earned by the KRPL participants and non KRPL participants; 3) Analyze the differences yard farm income of KRPL participants and non KRPL participants. The hypothesis of this research is expected that the level of yard farm income of KRPL participants is higher than yard farm income of KRPL participants. Location of the research is selected intentionally (purposive) that is in the Village of Puhjarak Plemahan District Kediri Regency with the consideration that the village has implemented the KRPL program. Also in that area is the pilot project village of KRPL program that was implementation in 2012 of the Institute for Agricultural Technology of East Java. In this research there were two groups of samples there are KRPL participants and non KRPL participants. This research sampling using disproportionate way to get the number of samples that proportional or balanced. The KRPL participants is taken 80% of the total population in strata 1, then found the number of sample are 31 and non KRPL participants is taken 13% of the total population, then found the number of sample is 31. In this research, the technique used is simple random sampling by using the lottery. Data analysis methods used in this research are the analysis of gender by using Harvard, farm analysis and test analysis of average difference (t test). Based on the results and discussion, it can be concluded that the role of women in managing and utilizing KRPL program by using the score indicates that the role of women in the total score KRPL program is 51 or 85.0% of the maximum score that can be achieved is 60. This figure means that on average womens role in KRPL program in the category "High" or "Positive". In the yard intensification activities, there is gender equality between men and women. This is evidenced in the analysis of the gender aspects of the activity, access, control and benefits conducted jointly both men and women. Based on the calculation of farm yard known to the average income of farm yard KRPL participants reached Rp 614,371.-/year or Rp 51,197.-/month, while the income of the non-participants KRPL obtained only Rp 349,818.-/year or Rp 29,151.-/month. From the analysis of the farm yard, farm income can be seen that the farm income from the yard of KRPL participants is larger then the farm income from the yard of non KRPL participants. Based on the analysis of different test average obtained by t test t value is equal to 4.739. If it comes t table value of 1.671, it can be concluded that the t value (4.739) > t table (1.671) so that H0 is rejected. So it can be concluded that the average income of farm from the yard of KRPL participants significantly different from the average income of farm from the yard of non KRPL participants. Advice can be given are: 1) It is expected that the related department KRPL program is specifically Institute for Agricultural Technology in East Java can give more attention to the sustainability of the program in the Village KRPL Puhjarak that the results of farm yard KRPL participants can be further increased. Additionally KRPL program also expanded to all households in the village Puhjarak; 2) Implementation of the program KRPL already be well received by the villagers Puhjarak. But for a period of time to come is still necessary to have a coaching-coaching more intensive. Mainly on the use of either the Village Nursery vegetables, fruits, livestock and fish.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2013/262/051309596
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 12 Nov 2013 11:28
Last Modified: 12 Nov 2013 11:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129380
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item