Analisis Efisiensi Alokatif Faktor-Faktor Produksi Usahatani Bayam Organik Pada Komunitas Organik Brenjonk di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto

Widiawati, ApriliaNenin (2013) Analisis Efisiensi Alokatif Faktor-Faktor Produksi Usahatani Bayam Organik Pada Komunitas Organik Brenjonk di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada abad 21 ini, masyarakat di dunia mulai sadar akan bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam budidaya pertanian sehingga mulai diterapkan pertanian secara organik. Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis yang bertujuan untuk menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan.Salah satu produk pertanian yang dibudidayakan secara organik yaitu sayuran. Budidaya sayuran organik bisa dilakukan dimana saja asalkan tanah yang digunakan subur. Bayam merupakan salah satu sayuran yang dibudidayakan secara organik. Di Indonesia total luas panen bayam mencapai 31.981 hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan oleh Indonesia. Produk bayam nasional sebesar 72.369 ton atau rata-rata 22,63 kuintal per hektar (anonymousb, 2012). Kelompok Tani Brenjonk merupakan salah satu kelompok tani yang melakukan budidaya sayuran secara organik. Kelompok Tani Brenjonk terletak di Dusun Penannggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan usahatani bayam organik yaitu lahan yang digunakan untuk budidaya bayam organik merupakan lahan sempit sehingga produksi yang dihasilkan masih sedikit. Selain itu juga kemampuan petani dalam mengelola lahan (tanah), tenaga kerja, modal, pemanfaatan teknologi yang sudah ada dan manajemen pengelolaan usahatani. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani organik di daerah penelitian, (2) Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi bayam organik di daerah penelitian, (3) Menganalisis tingkat efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi bayam organik di daerah penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja ( purposive ) yaitu di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. untuk penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis efisiensi biaya dan keuntungan pada usahatani jagung adalah fungsi biaya Cobb-Douglass dan analisis usahatani. Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada daerah penelitian menyatakan bahwa: 1. Rata-rata tingkat pendapatan usahatani bayam organik per hektar per musim tanam sebesar Rp. . 13.152,66,-. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa usahatani di daerah penelitian termasuk menguntungkan, karena dari biaya yang dikeluarkan Rp. 41.736,23,- lebih kecil daripada penerimaan yang diperoleh, sebesar Rp. 54.888,89,-. 2. Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglass, menunjukkan bahwa dari empat variabel yang diuji dalam regresi linear untuk dapat mengetahui pengaruh input produksi usahatani yang dilakukan, menghasilkan dua variabel bebas yang berpengaruh nyata yaitu penggunaan benih rata-rata sebesar 9.15 kg/ha dan penggunaan pupuk kandang rata-rata sebesar 70 kg/ha. Sedangkan variabel pestisida, dan tenaga kerja tidak memiliki pengaruh yang nyata. 3. Berdasarkan hasil analisis efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi, nilai NPMxi/Pxi alokasi penggunaan benih sebesar 5,2 dimana angka tersebut lebih dari satu, sehingga penggunaan benih di daerah tersebut belum efisien. Sehingga penambahan penggunaan benih, dapat meningkatkan keuntungan petani lebih besar daripada keuntungan sebelumnya. Agar penggunaan lahan usahatani padi efisien, maka perlu dilakukan penambahan alokasi benih sebesar 0,37kg/ha. Sedangkan untuk Pupuk kandang memiliki nilai NPMxi/Pxi alokasi penggunaan benih sebesar 0,11 dimana tersebut kurang dari satu, sehingga penggunaan pupuk kandang di daerah tersebut belum efisien, maka perlu dilakukan pengurangan alokasi benih sebesar 6,5kg/ha. faktor produksi pestisida, memiliki nilai NPMxi/Pxi sebesar 0,053 dimana angka tersbut kurang dari satu sehingga penggunaan pestisida masih belum efisien sehingga penggunaan pestisida yang dikurangi sebanyak 0,22 lt/m2. Pada faktor produksi tenaga kerja, memiliki nilai NPMxi/Pxi sebesar 83,5 dimana angka tersebut lebih besar dari satu sehingga penggunaan pestisida masih belum efisien. Agar penggunaan tenaga kerja pada usahatani bayam organik efisien, maka perlu dilakukan penambahan alokasi tenaga kerja sebanyak 67,2 HOK

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2013/117/051306006
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 22 Jul 2013 10:42
Last Modified: 19 Oct 2021 16:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129230
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item