Rakhmawati, DwiAulia (2012) Uji Efikasi Fungsida Ethaboxam 100 SC terhadap Jamur Phytophthora infestans Penyebab Penyakit Hawar Daun pada Kentang di Batu Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kentang (Solanum tuberosum Linn.) merupakan sumber makanan terbesar keempat di dunia setelah padi, gandum dan jagung. Kentang merupakan tanaman pangan bernilai ekonomi tinggi yang dapat mendatangkan keuntungan bagi pengusaha industri makanan olahan, pedagang, dan petani yang membudidayakannya, sehingga kentang dianggap sebagai komoditas di dalam negeri dan diekspor. Namun hasil rata-rata produksi kentang di tingkat petani Indonesia masih rendah dan jauh dari potensi hasil yang seharusnya dapat dicapai karena adanya serangan penyakit tanaman. Salah satu penyakit tanaman kentang yang sering menimbulkan kerugian secara ekonomis adalah penyakit hawar daun yang disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Serangan P. infestans dapat menurunkan produksi kentang hingga 90% dari total produksi kentang dalam waktu yang singkat. Di Indonesia, pengendalian penyakit hawar daun selama ini dilakukan dengan menggunakan fungisida sintetik. Hal ini disebabkan karena pengendalian dengan fungisida sintetik dapat dilaksanakan dengan segera, praktis, dan efektif. Salah satu fungisida sintetik yang dapat digunakan untuk pengendalian serangan P. infestans adalah fungisida berbahan aktif ethaboxam. Ethaboxam adalah golongan fungisida khusus untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur dari kelas Oomycetes, seperti P. infestans. Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efikasi fungisida berbahan aktif ethaboxam dalam mengendalikan P. infestans pada tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Cangar, Batu, pada bulan Juli hingga November 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode sampling dengan cara pengambilan contoh tanaman yang dilakukan secara sistematis yang selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap gejala serangan penyakit, intensitas serangan penyakit, tingkat efikasi fungisida dan produktivitas dari tanaman kentang. Intensitas serangan penyakit diamati setiap 7 hari sekali. Tingkat efikasi fungisida dihitung berdasarkan perbandingan intensitas serangan antara tanaman yang diberi perlakuan dengan kontrol. Produktivitas tanaman kentang diketahui dari berat umbi yang dihasilkan ketika tanaman berumur 120 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan fungisida dalam mengendalikan P. infestans dengan tingkat efektifitas tertinggi yaitu 4,76% pada dosis 2 ml/m2. Aplikasi fungisida dengan dosis 2 ml/m2 mampu menghambat pertumbuhan P. infestans dan aplikasi fungisida dengan berbagai dosis tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap produktivitas tanaman yang dihasilkan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/92/051202181 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 14 Sep 2012 15:01 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 15:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129203 |
Preview |
Text
051202181.pdf Download (7MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |