SantosoVicky (2012) Pengaruh Tanaman Sela [Kacang Tanah (Arachis hypogaea) dan Orok-Orok (Crotalaria juncea)] Dan Penyiangan Untuk engendalikan Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung ( Zea mays L.) ialah salah satu tanaman pangan dunia selain gandum dan padi. Di Indonesia jagung ialah bahan pangan kedua setelah padi. Selain itu, jagung juga digunakan sebagai pakan ternak, bahan baku farmasi, perekat, tekstil, minyak goreng, dan etanol (Anonymous, 2010). Seiring bertambahnya penduduk, mengakibatkan permintaan jagung dalam negeri terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk memenuhi permintaan tersebut diperlukan langkah peningkatan produksi jagung. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi jagung tahun 2010 hanya 18,02 juta ton dan jauh dari yang ditargetkan yaitu 20 juta ton. Tidak tercapainya target tersebut dikarenakan beberapa faktor khususnya keberadaan gulma. Kehadiran gulma pada lahan pertanaman jagung tidak jarang menurunkan hasil dan mutu biji. Penurunan hasil bergantung pada jenis gulma, kepadatan, lama persaingan, dan senyawa allelopati yang dikeluarkan oleh gulma. Secara keseluruhan, kehilangan hasil yang disebabkan oleh gulma melebihi kehilangan hasil yang disebabkan oleh hama dan penyakit. Kehadiran gulma dapat secara nyata menekan pertumbuhan dan produksi karena menjadi pesaing dalam memperebutkan unsur hara dan cahaya matahari, sehingga mampu menurunkan produksi sebesar 48% (Tanveer, 1999). Untuk meningkatkan hasil produksi tanaman maka perlu pengendalian gulma dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari teknik pengendalian gulma yang tepat dan efisien dalam budidaya tanaman jagung dan mendapatkan cara pengendalian gulma yang tepat pada budidaya tanaman jagung. Hipotesis dari penelitian ini ialah kombinasi pengendalian gulma dengan tanaman sela dan penyiangan dapat menekan pertumbuhan gulma, pengendalian gulma dengan tanaman sela dan penyiangan mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan tanaman sela kacang tanah dengan penyiangan mampu menekan gulma dan meningkatkan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2011 - Agustus 2011 di lahan penelitian Balai Benih Induk Palawija Bedali, Lawang. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, meteran, alat tugal, tali rafia, timbangan analitik, penggaris, oven, kamera, quantum meter dan leaf area meter (LAM). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung varietas Pioner 21 (P-21), benih kacang tanah varietas Jerapah dan benih orok-orok. Untuk pengendalian hama dan penyakit digunakan furadan 3G dan Curacron. Pupuk yang digunakan ialah UREA, SP 36 dan KCl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang diulang 3 kali dengan 9 perlakuan yaitu: tanaman jagung dan tidak disiang (P 1 ); tanaman jagung disiang 21 hst (P 2 ); tanaman jagung disiang 21 hst dan 42 hst (P 3 ); tanaman jagung dengan tanaman kacang tanah tidak disiang (P 4 ); tanaman jagung dengan tanaman kacang tanah disiang 21 hst (P 5 ); tanaman jagung dengan tanaman kacang tanah disiang 21 hst dan 42 hst (P 6 ); tanaman jagung dengan tanaman orok-orok tidak disiang (P 7 ); tanaman jagung dengan tanaman orok-orok disiang 21 hst (P 8 ); dan tanaman jagung dengan tanaman orok-orok disiang 21 hst dan 42 hst (P 9 ). Pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif. Pengamatan destruktif dengan mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap perlakuan dan pada saat panen pengambilan sampel sebanyak 6 tanaman. Pengamatan gulma dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 20, 30, 40, 50 dan 60 hst. Pengamatan jagung, kacang tanah dan orok-orok dilakukan pada saat umur tanaman jagung 25, 35, 45, 55, 65 hst dan pada saat panen. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf p = 0,05 dan apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf p = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanaman sela dan penyiangan mempengaruhi bobot kering gulma, tinggi tanaman jagung, bobot kering tanaman jagung, laju pertumbuhan tanaman jagung, diameter tongkol jagung, bobot kering tongkol jagung berkelobot, bobot biji jagung tanaman -1 dan bobot biji jagung ha -1 . Bobot kering gulma pada pengamatan terakhir (60 hst) pada perlakuan tanaman jagung dengan tanaman orok-orok disiang 21 hst dan 42 hst (P 9 ) menghasilkan bobot terendah 6.63 g. Bobot biji jagung tanaman -1 pada perlakuan tanaman jagung dengan tanaman kacang tanah disiang 21 hst (P 5 ) dan tanaman jagung serta tanaman kacang tanah dengan disiang 21 hst dan 42 hst (P 6 ) nyata menghasilkan bobot tertinggi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/69/05201395 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 17 Sep 2012 15:32 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 14:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129178 |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
KATA_PENGANTAR.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar_pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN_1.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN_2.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN_3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN_4.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN_5.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |