AndrastinMarcellina (2012) Peran Penyuluh Perusahaan Pt.Branita Shandini Dalam Peningkatan Produktifitas Jagung Pada Perubahan Perilaku Kelompok Tani Subur (Kasus Di Desa Nambakan Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung merupakan salah satu sumber bahan baku utama yang banyak digunakan oleh industri pangan dan industri non pangan. Di Indonesia, penggunaan jagung sebagai bahan baku semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan jagung sebagai pakan ternak meningkat sekitar 10% setiap tahunnya, sehingga diperkirakan menyerap kurang lebih 120 ton jagung pipilan kering setiap bulannya. Terjadinya import jagung disebabkan karena panen jagung yang tidak merata, dimana pada waktu panen terjadi surplus. Karena belum tersedia media penyimpanan yang memadai maka jagung dijual keluar negri sehingga terjadi kekurangan produksi,oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan harus dilakukan import. Salah satunya dengan memproduksi produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kebutuhan benih jagung hibrida dalam meningkatkan jumlah produksi jagung menjadi satu permasalahan yang perlu dikaji bagi setiap produsen benih jagung hibrida dalam menyediakan dan memenuhi kebutuhan konsumen akan benih jagung hibrida yang berkualitias. Berdasarkan kondisi di atas masih terbuka peluang yang besar dalam berusahatani jagung hibrida sebagai alternatif prioritas yang dapat dilakukan guna memenuhi kebutuhan jagung nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, peran petani sangat penting untuk pencapaian target pemenuhan kebutuhan jagung nasional. Kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh pertanian sangat erat kaitannya dengan alih teknologi baru dari lembaga penelitian kepada masyarakat luas (petani) untuk selanjutnya agar dapat diterapkan dengan baik oleh petani dalam kegiatan usahataninya. Seorang penyuluh sangat dibutuhkan dalam proses penyampaian informasi, teknologi maupun inovasi dari sebuah perusahaan kepada petani. Penyuluh dapat membentuk petani agar dapat meningkatkan pengetahuannya, ketrampilan dalam bidang teknis, social dan ekonominya. Disamping itu harus dapat merubah sikapnya hingga tingkah laku petani. Dengan adanya kegiatan penyuluh pertanian ada perubahan prilaku pada diri petani. Dalam hal ini PT. BRANITA SANDHINI MONSANTO INDONESIA terdapat kegiatan penyuluhan Farmer Meeting. Farmer Meeting ini dibentuk dalam rangka proses penyampaian inovasi Jagung Hibrida pada petani-petani yang berpotensi menanam Jagung serta promosi benih jagung DK. Tujuan diadakannya Farmer Meeting adalah sebagai sarana penyampaian teknologi terbaru dalam satu desa dalam jumlah terbatas yang terdiri pada kelompok tani dengan jumlah 20-30 orang petani. Dalam Farmer Meeting ini, peran penyuluh diharapkan mampu merubah ketrampilan, pengetahuan, sikap, dari petani serta masyarakat desa pada umumnya. Karena seorang penyuluh dapat membantu petani dalam memecahkan masalah, menyebarluaskan informasi dan pengetahuan serta mengajarkan ketrampilan, menanamkan keyakinan pada petani dan keluarganya (melalui bukti-bukti nyata), menggugah swadaya petani untuk maju. Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka dapat diambil perumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah;1) Bagaimana peran penyuluh pada Farmer Meeting; 2) Bagaimana perubahan prilaku petani setelah adanya Farmer Meeting. Berdasarkan masalah yang diangkat dalam permasalah di atas, tujuan yang di ambil adalah; 1) Mendeskripsikan peran penyuluh pada Farmer Meeting; 2) Menganalisa perubahan perilaku petani setelah adanya Farmer Meeting Manfaat dari dilaksanakannya skripsi ini bagi perusahaan dan peneliti adalah sebagai berikut: 1) Hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan sebagai dasar pertimbangan bagi kebijakan perusahaan; 2) Hasil peneliti ini dipandang dari segi ilmiah diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan; 3) Agar petani mendapatkan informasi-informasi ataupun teknologi-teknologi terbaru yang dapat meningkatkan produksi mereka dengan strategi yang tepat dan proses penyuluhan yang tepat. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (descriptive research). Penentuan daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Nambakan Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Penentuan responden dilakukan dengan metode sensus, yaitu 1 kelompok tani dengan jumlah responden 24 orang. Metode pengumpulan data penelitian dengan cara: 1) Wawancara; 2) Observasi; 3) Dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan untuk mendeskripsikan peran peyuluh perusahaan dalam kegiatan Farmer Meeting serta perubahan prilaku adalah analisis deskriptif dengan menggunakan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan penyuluh perusahaan dalam kegiatan Farmer Meeting (Temu Tani) pada kelompok tani ”Subur” tergolong tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan skor yang di dapat di lapang, antara lain;1)Peranan penyuluh sebagai komunkator menunjukkan skor 10,75 atau 71,67%; 2)Peranan penyuluh sebagai edukator menunjukkan skor 11,00 atau 91,67%; 3)Peranan penyuluh sebagai organisator menunjukkan skor 5,25 atau 87,50%;4)Peranan penyuluh sebagai perubah prilaku menunjukkan skor 2,75 atau 91,67%;5)Peranan penyuluh sebagai dinamisator menunjukkan skor 4,75 atau 79,17%;6)Peranan penyuluh sebagai motivator menunjukkan skor 5,5 atau 91,67%. Sedangkan perubahan prilaku petani terhadap peran penyuluh terdiri beberapa aspek yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kategori yang di dapat termasuk tinggi dengan skor yang di capai sebagai berikut: 1) aspek pengetahuan dengan jumlah skor 17,75 atau 98,61%; 2) aspek sikap dengan jumlah skor 20 atau 95,23%; 3) aspek keterampilan dengan jumlah skor 20,50 atau 97,61%. Dan berdasarkan hasil yang di dapat peran penyuluh perusahaan dalam kegiatan Farmer Meeting (Temu Tani) mendapatkan perubahan prilaku yang baik atau kategori yang tinggi dan dikatakan efektif dan efisien dengan skor yang di capai adalah 58,25 atau 97,08%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di sarankan sebagai berikut: 1)Untuk mempertahankan perubahan prilaku yang tinggi dalam menerima suatu teknologi baru atau program. Dalam hal ini harus selalu menyesuaikan suatu teknologi budidaya yang akan diberikan kepada petani dengan kondisi daerah mereka berada. Sehingga mereka akan lebih mudah untuk melaksanakan anjuran teknologi bila teknologi yang diberikan sesuai dengan kondisi petani. Hal ini dapat dilakukan dengan diadakannya pertemuan rutin yang membahas mengenai evaluasi dari program-program atau kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh perusahaan, sehingga dapat diketahui hal-hal apa yang menyebabkan petani dalam menerapkan teknologi kurang sesuai dengan anjuran; 2)Hendaknya penyuluh pertanian dapat lebih mengembangkan metode dan media yang digunakan dalam prose penyuluhan agar tidak terkesan monoton. Sehingga petani lebih mudah untuk menerima serta menerapkan informasi yang diberikan penyuluh di lahan. Sehingga teknologi budidaya tanaman yang diberikan dapat diaplikasikan secara optimal oleh petani; 3)Hendaknya diperlukan penelitian lebih lanjut berkenaan dengan peran penyuluh sehingga materi, metode, dan media dapat dikembangkan esuai dengan perkembangan tekhnologi yang ada sehingga petani dapat dapat lebih mengikuti perkembangan teknologi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/64/051201024 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 13 Sep 2012 14:09 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 14:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129175 |
Preview |
Text
skripsi.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |