Respon Petani Terhadap Program Akselerasi Peningkatan Produktivitas Kapas Dan Pendapatan Usahatani Melalui Kemitraan Petani Dengan Pabrik Rokok Sukun (Kasus Di Desa Kedungsoko Kecamatan Mantup Kabupat

Handayani, DetiaRiska (2012) Respon Petani Terhadap Program Akselerasi Peningkatan Produktivitas Kapas Dan Pendapatan Usahatani Melalui Kemitraan Petani Dengan Pabrik Rokok Sukun (Kasus Di Desa Kedungsoko Kecamatan Mantup Kabupat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hampir seluruh penduduk dunia membutuhkan bahan-bahan yang berasal dari kapas, karena kapas dapat dipergunakan dalam berbagai tujuan. Hasil kapas sebagian besar dipergunakan sebagai bahan pakaian, sebab pakaian dari kapas dapat dipergunakan di daerah-daerah yang beriklim dingin maupun panas. Selain itu serabut-serabut kapas mempunyai ketahanan terhadap kebasahan maupun kekeringan, terutama yang berkualitas dasar baik. Adapaun beberapa bahan tekstil yang menjadi saingan kapas, misalnya : woll, sisal, rayon, henep, rami, sutra, nilon, tetoron, dan sebagainya. Namun kebutuhan kapas lebih dari 50% pada keseluruhan bahan tekstil. Ketergantungan industri tekstil nasional Indonesia terhadap impor serat kapas sangat besar. Volumenya berkisar antara 450 / 480 ton serat kapas atau setara dengan 600 juta sampai 650 juta dolar Amerika. Untuk menjamin kelangsungan industri TPT (Tekstil dan Produksi Tekstil), dibutuhkan upaya untuk meningkatkan produksi nasional melalui peningkatan produktivitas pada tingkat petani dan perluasan areal pengembangan kapas. Pada tahun 2008 di Kabupaten Lamongan dialokasikan pengembangan kapas. Adapun pelaksanaan ini meliputi tiga tahap yaitu: sasaran areal pengembangan adalah untuk program akselerasi seluas 1.010 Ha, demplot kapas hibrida 50 Ha dan areal perbenihan dari Pabrik Rokok Sukun seluas 40 Ha. Alokasi areal terbesar dari program akselerasi adalah Kecamatan Mantup dengan target lahan seluas 650 Ha. Demplot kapas hibrida mempunyai target lahan seluas 50 Ha. Sedangkan lahan perbenihan belum ditentukan. Adapun area perbenihan terbagi atas dua jenis varietas buatan, yaitu varietas Kanesia 8 dan ISA 205A. Desa Kedungsoko adalah satu di antara enam desa yang merupakan area sentra produksi kapas dan sudah berlangsung lama. Dengan keberlanjutan pada tiap pelaksanaan perkembangan area kapas, terutama pada program akselerasi. Maka ada penyampaian teknologi budidaya kapas yang berkelanjutan. Bagi petani di Desa Kedungsoko peserta pada kegiatan yang terdahulu mengalami pasang surut dalam berusahatani kapas dan berhenti untuk sementara untuk tidak mengikuti program. Kendala yang dihadapi juga karena keterbatasan modal yang dimiliki oleh petani kapas yang akan memulai usahatani kapas dilahan mereka. Sehingga dibuatlah Pola kemitraan antara Pihak PR.Sukun dengan petani kapas Lamongan. Perumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1). Bagaimana Bagaimana kemitraan PR.Sukun dengan petani kapas. 2). Bagaimana respon petani pada program akselerasi peningkatan produktivitas kapas. 3). Bagaimana peningkatan produktivitas kapas dan pendapatan usahatani pada program akselerasi kapas. Tujuan dari penelitian ini, adalah: 1). Mendeskripsikan kemitraan PR.Sukun dengan petani kapas. 2). Mendeskripsikan respon petani pada program akselerasi peningkatan produktivitas kapas. 3). Menganalisa peningkatan produktivitas kapas dan pendapatan usahatani pada program akselerasi kapas Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif (Descriptive Research). Penentuan responden dilakukan secara metode sensus, yaitu responden diambil dari semua anggota kelompok tani “Suko Tani Maju” Desa Kedungsoko Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan yang mengikuti program Akselerasi pengembangan kapas yang berjumlah 36 orang. Pemilihan responden dilakukan secara purposive (sengaja) karena kelompok ini mempunyai ketua yang berpengalaman sebagai petani teladan dalam usahatani kapas. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Desa Kedungsoko Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan: wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner dan wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan scoring dan analisis tabel sederhana. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut : 1). Kemitraan Pabrik Rokok sukun dengan petani kapas dibagi secara administratif dan opresaional. Administratif yaitu mengenai kontrak hak dan kewajiban petani maupun Pabrik Rokok Sukun. Secara administratif pabrik rokok sukun mempunyai hak membeli hasil panen kapas petani dengan harga yang telah ditentukan dan berkewajiban memberi pinjaman benih kapas, memberi bimbingan teknis, serta memberi jaminan pemasaran hasil kapas kepada petani. Secara operasional yaitu pelaksanaan budidaya terpadu tanaman kapas. 2). Respon petani terhadap program akselerasi yang terjadi di lapang terkategorikan tinggi, pada indikator pengetahuan dikatakan tinggi karena mencapai skor 97,44% , ini menunjukkan bahwa petani mempunyai pengetahuan yang lebih karena petani sudah berpengalaman dalam budidaya kapas, hal ini juga terjadi terhadap indikator sikap yang dikategorikan tinggi karena mencapai skor 97%, hal ini menunjukkan petani menyambut baik dengan adanya teknologi pada budidaya kapas. Pada indikator ketrampilan di lapang terkategorikan tinggi, hal ini ditunjukkan dengan skor yang dicapai 91,42%, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa ketrampilan petani masih belum dapat mencapai maksimal pada penerapan budidaya tanaman kapas. 3). Produktivitas dan pendapatan petani yang mengikuti pola kemitraan pada program akselerasi didapatkan mengalami peningkatan. Pada Produktivitas tanaman kapas dapat dilihat perbandingan di Desa Kedungsoko adalah 823 Kg/Ha, ditingkat kecamatan yaitu 440,87 Kg/Ha, di tingkat Kabupaten Lamongan 359,49 Kg/Ha sedangkan pada tingkat Nasional adalah 470 Kg/Ha. Sedangkan pada pendapatan didapat peningkatan Rp. 5.130.000,00 jika dibandingkan dengan sebelumnya adalah Rp. 4.292.500,00. Dengan adanya pola kemitraan memberi semangat bagi petani untuk mengembangkan tanaman kapas dan adanya teknologi budidaya yang direspon secara positif oleh petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan pada program akselerasi ini. Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah: 1). Bagi pemerintah setempat untuk mempertahankan respon yang tinggi dalam menerima suatu inovasi atau program. Dalam hal ini harus selalu menyesuaikan suatu teknologi budidaya yang akan diberikan kepada petani dengan kondisi daerah mereka berada. Sehingga mereka akan lebih mudah untuk melaksanakan anjuran teknologi bila teknologi yang diberikan sesuai dengan kondisi petani. Hal ini dapat dilakukan dengan diadakannya pertemuan rutin yang membahas mengenai evaluasi dari program kemitraan benih tersebut, sehingga dapat diketahui hal-hal apa yang menyebabkan petani dalam menerapkan teknologi kurang sesuai dengan anjuran. 2). Bagi pihak mitra Pabrik Rokok Sukun, Hendaknya turut memperhatikan kebijakan yang dibuat, sehingga antara para instansi yang berkaitan dengan program ini dapat merasakan dan juga dapat meningkatkan produktivitas lahan budidaya kapas yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani., serta lebih giat kembali melaksanakan pembuatan demo-plot untuk semua wilayah yang berpotensi sebagai lahan budidaya kapas terutama di wilayah Kabupaten Lamongan dan juga seluruh Jawa Timur. 3). Bagi petani hendaknya lebih bersemangat kembali untuk membudidayakan tanaman kapas, juga meningkatkan intensitas pertemuan dengan anggota tani lainnya, agar dapat bersama-sama mencari solusi dan berbagi informasi baru dalam hal budidaya kapas ini. 4). Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengambil permasalahan yang sama, skripsi ini memiliki kelemahan penelitian yang perlu diperbaiki yaitu pada score pada indikator, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah variasi skore pada indikator yang akan di teliti agar dapat menyempurnakan penelitian-penelitian yang lebih dahulu diteliti

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/282/051204003
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 05 Nov 2012 11:26
Last Modified: 21 Oct 2021 06:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129079
[thumbnail of 051204003.pdf] Text
051204003.pdf

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item