Proses Adopsi Buah Naga (Hylocereceus costaricensis) Kasus di Desa Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri

PrasetyaDhanangAdhi (2012) Proses Adopsi Buah Naga (Hylocereceus costaricensis) Kasus di Desa Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagai negara berkembang, Indonesia mempunyai permasalahan yang kompleks, mulai dari masalah pangan sampai dengan masalah kependudukan. Jumlah penduduk Indonesia pada akhir tahun 2010 yang mencapai kurang lebih 259 juta jiwa tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai negara berpenduduk terpadat keempat didunia (Adhi, 2011). Jumlah penduduk yang semakin bertambah tersebut, juga sangat berpengaruh dengan tingkat kesehatan masyarakat. Pemenuhan kebutuhan akan buah-buahan sebagai salah satu alat untuk menjaga kesehatan dan pengobatan maka diperlukan penemuan-penemuan metode, teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu tanaman buah yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai komoditi pengganti maupun utama adalah tanaman buah naga. Tanaman buah naga memiliki sangat banyak manfaatnya, yaitu kaya dengan serat, buah naga juga salah satu sumber betakaroten yang sangat tinggi berguna dalam mempertajam penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya. Tanaman Buah Naga ini di Indonesia relatif masih baru dan sangat jarang dibudidayakan, sehingga buah naga banyak dicari oleh pedagang atau pihak pasar, maka dapat dipastikan bahwa harga buah naga dipasaran akan stabil sesuai dengan perkembangan pasar. Masuknya buah naga di Indonesia tidak dapat dipungkiri karena adanya adopsi inovasi yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang, yang selanjutnya informasi ini tersebar luas dan hingga saat ini telah menyebar dibeberapa lokasi di Indonesia. Salah satu kawasan yang mengembangkan dan membudidayakan buah naga ini adalah Kota Kediri khususnya desa Pojok. Dari uraian latar belakang diatas, maka didapatkan beberapa perumusan masalah, yang diantaranya: Bagaimana proses adopsi inovasi buah naga di Desa Pojok, Bagaimana respon masyarakat sekitar terhadap adopsi inovasi buah naga di Desa Pojok, Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan proses adopsi inovasi buah naga di Desa Pojok. Tujuan dari penelitian yang dilakukan antara lain: 1. Untuk mendeskripsikan proses adopsi inovasi buah naga di Desa Pojok 2. Untuk mendeskripsikan respon masyarakat terhadap adopsi inovasi buah naga di Desa Pojok. 3. Untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan proses adopsi inovasi buah naga di Desa Pojok Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi ditentukan secara sengaja yaitu di Desa Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Metode penentuan informan dilakukan secara purposive dengan artian informan yang diambil adalah sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Dari hasil penelitian terhadap proses adopsi inovasi buah naga, didapatkan hasil bahwa proses adopsi inovasi buah naga di desa Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri umumnya berjalan sesuai dengan tahap-tahap proses adopsi yang meliputi tahap kesadaran dimana petani mulai mengetahui dan mengenal tanaman buah naga, yang kemudian dilanjutkan dengan tahap minat, yaitu petani mulai menaruh minat terhadap budidaya tanaman buah naga dan mulai mencari informasi lebih mengenai budidaya tanaman buah naga. Dilanjutkan dengan tahap penilaian, pada tahap ini petani mulai mempertimbangkan dan menilai berdasarkan informasi yang telah didapatkan. Tahap selanjutnya adalah tahap percobaan, ditahap ini tidak semua informan melaksanakan, sebab beberapa informan telah percaya pada para petani pendahulu yang telah membudidayakan buah naga. Sehingga pada akhirnya petani informan menerima inovasi buah naga yang masuk ke desa mereka. Suatu adopsi tidak akan lepas dengan respon masyarakat, dari penelitian yang dilakukan, respon masyarakat dapat dikatakan sangat baik untuk para pembudidaya buah naga, dengan bukti bahwa tidak adanya sikap pengucilan maupun permusuhan terhadap petani buah naga walaupun jumlah mereka di Desa Pojok merupakan minoritas. Dari hal tersebut juga diperoleh bahwa respon masyarakat desa Pojok Kecamatan Mojoroto terhadap adopsi inovasi buah naga sangatlah rendah, hal ini dibuktikan dengan hanya 5 orang yang membudidayakan tanaman buah naga dari 10305 jiwa. Masuknya inovasi buah naga juga berhubungan erat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya umur, pendidikan, ketersediaan media, derajat komersialisasi, dorongan masyarakat, status sosial, dan pendapatan. Dengan menggunakan alat analisis cross tab didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang cenderung berhubungan dengan proses adopsi inovasi buah naga adalah umur, ketersediaan media, dorongan masyarakat, dan pendapatan. Dari uraian mengenai hasil, pembahasan, dan juga kesimpulan diatas, maka dapat ditarik beberapa saran dari penelitian yang dilakukan mengenai proses adopsi inovasi buah naga di Desa Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri sebagai berikut 1. Para pembudidaya buah naga, harus lebih memahami dan menerapkan teknik budidaya buah naga, agar hasilnya lebih maksimal 2. Dinas pertanian khususnya PPL harus lebih aktif mengenalkan tanaman baru, dalam hal ini buah naga yang berpotensi memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat. 3. Para pembudidaya buah naga, sebaiknya mulai memikirkan produk turunan dari buah naga agar buah naga tidak hanya dipasarkan dalam bentuk buah segar, sehingga produk akan bertahan lama. 4. Perlu dibentuk suatu asosiasi pembudidaya buah naga agar dalam pemasarannya tidak mengalami kesulitan dan mempunyai banyak rekan untuk saling berbagi informasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/269/051203990
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Nov 2012 09:45
Last Modified: 21 Oct 2021 06:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129064
[thumbnail of Hasil.pdf]
Preview
Text
Hasil.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item