Analisis Efisiensi Pemasaran Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) (Studi Kasus Di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto)

Hermawan, GalihBrian (2012) Analisis Efisiensi Pemasaran Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) (Studi Kasus Di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran unggulan yang sejak lama telah dibudidayakan oleh petani Indonesia. Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional. Selain itu bawang merah juga merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah. (Jaelani, 2001). Bawang merah memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai bumbu penyedap rasa masakan. Manfaat lain yang diperoleh dari bawang merah yaitu dapat digunakan sebagai obat tradisional. Bawang merah mengandung flavon-glikosida yang berfungsi sebagai antiradang, dan pembunuh bakteri. Kandungan lain yaitu saponin, berkhasiat untuk mengencerkan dahak. Bawang merah juga memiliki manfaat menurunkan panas, menghangatkan badan, memudahkan pengeluaran angin dari perut, melancarkan pengeluaran air seni, dan mencegah penggumpalan darah. Terdapat dua saluran pemasaran Bawang merah di daerah penelitian. Dan dapat disimpulkan bahwa saluran pemasaran yang I adalah saluran pemasaran yang lebih sering digunakan di Desa Sajen hal ini dikarenakan jarang sekali Pedagang besar yang mencari Bawang merah langsung ke petani pasti selalu membeli di tengkulak karena skalanya juga besar jadi lebih cepat dan gampang kalau membeli di tengkulak. Sehingga sistem pemasaran di Desa Sajen belum bisa dikatakan efisien. Rasio keuntungan pedagang besar pada saluran I adalah sebesar 7,0 persen. Sedangkan Pada saluran II keuntungan yang diperoleh oleh pedagang besar sebesar Rp 1350/Kg dengan biaya pemasaran yang harus dikeluarkan sebesar Rp 1150/Kg sehingga diperoleh rasio keuntungan atas biaya pemasaran sebesar 1,2 persen. Total marjin pada saluran pemasaran I adalah sebesar Rp 4000 /Kg sedangkan pada saluran pemasaran II sebesar Rp 2500/Kg. Sehingga dapat diketahui bahwa semakin panjang saluran pemasaran yang ada maka menciptakan margin yang semakin besar seperti pada saluran I yaitu sebesar Rp 4000/Kg. Distribusi margin ditiap saluran pemasaran yang peratama untuk tengkulak yaitu sebesar 31,23 persen sedangkan distribusi margin untuk pedagang besar pada saluran I yaitu sebesar 43,75 persen. Distribusi margin pada saluran II yaitu untuk pedagang besar dengan keuntungan sebesar 54 persen. Jika ditinjau berdasarkan efisiensi harga dan operasional maka kedua saluran pemasaran sudah efisien, Karena selisih harga antar lembaga pemasaran lebih besar daripada rata-rata biaya fungsi pemasaran yang dikeluarkan, maka efisiensi harga berdasarkan fungsi transportasi dan prosesing telah tercapai bagi lembaga pemasaran karena output lebih besar daripada input. Akan tetapi berdasarkan kapasitas angkut maksimal maka dapat dikatakan belum efisien karena kapasitas angkut tidak digunakan sepenuhnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/257/051203978
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Nov 2012 15:38
Last Modified: 21 Oct 2021 06:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129052
[thumbnail of SKRIPSI_GALIH_BRIAN_H,_0810440074.pdf] Text
SKRIPSI_GALIH_BRIAN_H,_0810440074.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item