Tipologi Desa Dan Kelurahan Di Kota Batu Berdasarkan Ketahanan Pangan

Siadari, Ripelson (2012) Tipologi Desa Dan Kelurahan Di Kota Batu Berdasarkan Ketahanan Pangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pangan sebagai aspek pokok/paling dasar dari kebutuhan hidup manusia untuk menjamin keberlangsungan hidup mendorong manusia rela bekerja siang malam untuk memenuhi pangan individu maupun kelompok. Tanpa pangan maka manusia tidak bergairah untuk hidup, sebab energi manusia hanya bersumber dari proses pemecahan makro molekul bahan pangan di dalam tubuh. Jika melihat fungsi utama pangan maka manusia dengan kecukupan dan konsumsi pangan yang rendah akan mengakibatkan rendahnya indeks pembangunan manusia (SDM tidak berkembang). Pemenuhan kebutuhan pangan di suatu wilayah menjadi tanggung jawab pemerintah seperti yang telah diamanatkan undang-undang khususnya UU No.7 Tahun 1976. Ironisnya kinerja pangan nasional yang semakin baik tidak bisa digunakan sebagai dasar utama untuk melihat ketahanan pangan nasional, karena faktanya masih saja ditemukan kasus busung lapar dan malnutrisi. Untuk melihat kondisi pangan secara faktual maka dibutuhkan pemetaan ketahanan dan kerawanan pangan ditingkat propinsi, kota/kabupaten hingga desa. Dengan mengetahui kondisi pangan di tingkat desa secara faktual maka perlu dilakukan pengklasifikasian desa berdasarkan indikator ketahanan pangan, sehingga desa-desa masuk dalam tipologi desa-desa sesuai dengan ketahanan pangan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan desa dan kelurahan di Kota Batu berdasarkan indikator ketahanan pangan; (2) Mengelompokkan tipologi desa dan kelurahan berdasarkan indikator katahanan pangan di Kota Batu. Lokasi penelitian berada di Kota Batu dengan alasan bahwa kota ini menjadikan pertanian sebagai basis utama penggerak perekonomiannya. Dari penelitian ini dihasilkan beberapa hal yakni (1) Berdasarkan indikator-indikator ketahanan pangan maka indeks tertinggi barada pada Desa Sidomulyo, Bumiaji, Pesanggrahan, Bulukerto, Pendem, Giripurno, Sumber Gondo, Beji, Tlekung, Tulungrejo; (2) Tipologi desa dan kelurahan di Kota Batu dibagi menjadi 4 tipologi dengan masing-masing indikator penciri seperti: (a) Tipologi 1 dengan indikator penciri utama konsumsi normatif dan pelayanan toko meliputi Desa Bumiaji, Giripurno, Gungungsari, Tulungrejo, Punten, Sumber Brantas, Oro-oro Ombo, Sidomulyo, dan Sumberejo; (b) Tipologi 2 dengan indikator penciri utama rasio pelayanan toko, jumlah KK miskin, penduduk yang berprofesi sebagai petani dan buruh, penduduk yang buta huruf dan luas lahan puso meliputi Desa Bulukerto dan Sumbergondo; (c) Tipologi 3 dengan indikator penciri utama rasio pelayanan posyandu, jumlah bayi yang mengalami gizi kurang dan angka kematian bayi meliputi Desa Pandanrejo, Songgokerto, Beji, Dadaprejo, Junrejo, Mojorejo, Pendem, Tlekung, dan Torongrejo; (d) Tipologi 4 dengan indikator penciri utama tenaga medis, sarana kesehatan, dan lahan tidak beririgasi yang meliputi Desa Pesanggarahan, Sisir, Temas dan Ngaglik. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan (1) Untuk desa-desa dalam tipologi 1 maka pelayanan Posyandu dapat dioptimalkan; (2) Untuk desa-desa yang masuk dalam tipologi 2, maka perlu dilakukan peningkatan jumlah toko agar masyarakat mudah mengakses bahan pangan. Dilakukannya pembukaan lapangan pekerjaan atau memberi pelatihan keterampilan/profesi dalam rangka menekan jumlah kepala keluarga miskin. Pemberiaan keterampilan juga bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah buruh tani, dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada petani bagaimana cara bertani yang efektif dan efisien agar pendapatan petani meningkat dan menekan terjadinya puso. Pemberian pembelajaran bagi para orangtua yang buta huruf juga perlu dilakukan agar masyarakat dapat mengakses informasi yang bermanfaat bagi mereka khususnya bagaimana pemanfaatan pangan yang baik; (3) Dalam menanggulangi permasalahan desa-desa dalam tipologi 3, maka perlu dilakukan optimalisasi pelayanan posyandu baik kualitas dan kuantitas. Pemberian penyuluhan kepada ibu-ibu hamil tentang asupan gizi berimbang, bagaimana mengelola emosi dan merawat bayi dapat menekan tingkat kematian bayi; dan (4) Dalam menanggulangi permasalahan desa-desa dalam tipologi 4 maka perlu dilakukannya optimalisasi saluran irigasi yang ada atau membangun saluran irigasi dalam rangka meningkatkan luas lahan beririgsai yang pada ujungnya akan meningkatkan produktivitas lahan pertanian

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/248/051203969
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 05 Nov 2012 10:48
Last Modified: 21 Oct 2021 06:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129044
[thumbnail of SKRIPSI.PDF]
Preview
Other
SKRIPSI.PDF

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item