Wahyuningtyas, Nurmalita (2012) Analisis Integrasi Pasar Vertikal Kacang Hijau (Vignal Radiata L.) Di Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang hijau (Vignal radiata L.) merupakan salah satu komoditas serealia penting di Indonesia setelah kacang tanah dan kedelai. Kondisi lahan Indonesia juga sangat cocok digunakan untuk budidaya kacang hijau. Buktinya produksi kacang hijau nasional juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1993, produksi kacang hijau nasional tercatat sebesar 322.316 ton sementara pada tahun 2004 mengalami peningkatan sebesar 829.899 ton dan pada tahun 2010 menjadi 884.500 ton FAO (2011). Berdasarkan data BPS (2010) pada tahun 2009 harga kacang hijau domestik berfluktuasi, akan tetapi fluktuasi harga tersebut tidak terlalu mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan. Harga tertinggi terjadi pada bulan Desember 2009 dengan harga rata-rata sebesar Rp. 14.950,-. Harga rata-rata kacang hijau terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 9.062,-. Meskipun terjadi peningkatan dalam hal harga, akan tetapi petani tidak terlalu merasakan keuntungan dari pengaruh kenaikan harga tersebut karena kenaikan harga jual kacang hijau tersebut tidak ditransmisikan kepada petani, karena petani tidak memiliki akses pasar dan informasi yang menunjang sehingga diduga pembentukan harga jual kacang hijau dikuasai oleh pedagang besar. Tujuan penelitian ini adalah 1.) Untuk mengetahui tingkat integrasi pasar harga kacang hijau di tingkat petani dan pedagang besar (grosir), 2.) Untuk mengetahui tingkat integrasi pasar harga kacang hijau di tingkat pedagang besar (grosir) dan pedagang pengecer, 3.) Untuk mengetahui tingkat integrasi pasar harga kacang hijau di tingkat petani dan pedagang pengecer. Penelitian ini menggunakan data sekunder harga. jual kacang hijau pada berbagai level pemasaran dalam satu saluran distribusi. Data sekunder tersebut diperoleh dari beberapa instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik di Jawa Timur, Dinas Pertanian di Jawa Timur, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1.) Pasar kacang hijau di tingkat petani dan pedagang besar (grosir) terintegrasi. Hal ini di buktikan dengan nilai residual (ECTt) stasioner pada tingkat level dengan ordo I(1,1) sehingga harga bergerak bersama-sama di tingkat petani dan pedagang besar (grosir), akan tetapi pada jangka pendek koefisien ECT bernilai negatif maka semakin menjauhi keseimbangan, artinya ketika harga kacang hijau di tingkat pedagang besar (grosir) naik maka harga di tingkat petani semakin menurun. 2.) Pasar kacang hijau di tingkat pedagang besar (Grosir) dan pedagang pengecer (konsumen) terintegrasi. Hal ini di buktikan dengan nilai residual (ECTt) stasioner pada tingkat level dengan ordo I(1,1) sehingga harga bergerak bersama-sama di tingkat pedagang besar (grosir) dan pedagang pengecer (konsumen), akan tetapi pada jangka pendek koefisien ECT bernilai negatif maka semakin menjauhi keseimbangan, artinya ketika harga kacang hijau di tingkat pedagang besar (grosir) naik maka harga di tingkat pedagang pengecer (konsumen) semakin menurun. 3.) Pasar kacang hijau di tingkat petani dan pedagang pengecer (konsumen) terintegrasi. Hal ini di buktikan dengan nilai residual (ECTt) stasioner pada tingkat level dengan ordo I(1,1) sehingga harga bergerak bersama-sama di tingkat petani dan pedagang pengecer (konsumen), akan tetapi pada jangka pendek koefisien ECT bernilai negatif maka semakin menjauhi keseimbangan, artinya ketika harga kacang hijau di tingkat pedagang pengecer (konsumen) naik maka harga di tingkat petani semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh lembaga pemasaran lebih menguasai informasi mengenai harga, biaya dan kondisi pasar jika dibandingkan dengan petani. Dari keadaan umum struktur pasar kacang hijau dapat dikatakan bahwa pasar kacang hijau berada dalam pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar oligopoli, sehingga informasi yang seharusnya sampai kepada petani hanya sampai pada tingkat lembaga pemasaran saja. Informasi yang masih sulit diperoleh petani karena belum ada lembaga tertentu yang mengumpulkan dan mensosialisasikannya secara efektif kepada petani.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/240/051203961 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 01 Nov 2012 14:32 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129036 |
Preview |
Text
skripsi.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |