Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Salak Pondoh (Salacca Edulis Reinw) Di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang

Ariningsih (2012) Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Salak Pondoh (Salacca Edulis Reinw) Di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Subsektor hortikultura merupakan salah satu subsektor yang termasuk dalam tujuan pembangunan pertanian Indonesia. Buah-buahan memiliki jumlah produksi yang paling besar dibandingkan dengan komoditas hortikultura yang lain, yaitu sebesar 58,42% (Deptan, 2012). Salah satu komoditas buah-buahan yang saat ini menjadi perhatian pemerintah dalam kegiatan pembangunan kawasan buah tahun 2012 adalah salak. Di Indonesia terdapat banyak varietas salak tetapi yang lebih diminati konsumen adalah salak pondoh. Adanya kesesuaian lahan dan kondisi iklim yang relatif sama menyebabkan salak pondoh juga ditanam di luar daerah Sleman seperti Malang. Sentra pengembangan usahatani salak pondoh di Kabupaten Malang adalah Desa Sukodono, Kecamatan Dampit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, menganalisis kelayakan usahatani salak pondoh dan sensitivitas usahatani salak pondoh di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang terhadap penurunan produksi buah, penurunan harga jual buah, kenaikan biaya produksi serta kombinasi dari perubahan-perubahan tersebut. Metode penentuan responden menggunakan metode stratified random sampling. Strata responden yang dalam penelitian ini berdasarkan umur usahatani salak pondoh yang diusahakan di Desa Sukodono. Jenis dan metode pengumpulan data adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan untuk metode analisis data yang digunakan adalah analisis cash flow, analisis kelayakan finansial berdasarkan kriteria investasi NPV, Net B/C Ratio, IRR dan payback period serta analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada usahatani salak pondoh biaya investasi yang dikeluarkan per ha adalah sebesar Rp.31.478.660,00. Total biaya produksi yang dikeluarkan selama umur ekonomis 25 tahun adalah sebesar Rp.6.285.358.694,03. Total penerimaan selama umur ekonomis 25 tahun yang berasal dari buah sebesar Rp.11.479.775.025,41 dan yang berasal dari bibit sebesar Rp.10.186.182.092,91. Jadi total penerimaan yang usahatani salak pondoh selama umur ekonomis 25 tahun adalah sebesar Rp.21.665.957.118,32. Jadi total pendapatan bersih yang diperoleh usahatani salak pondoh selama umur ekonomis 25 tahun adalah sebesar Rp.15.348.851.265,99. Hasil analisis kelayakan finansial usahatani salak pondoh pada tingkat suku bunga 13% adalah diperoleh NPV sebesar Rp.372.437.126,60 ; Net B/C Ratio sebesar 9,38 ; nilai IRR sebesar 59% serta payback period selama 3 tahun 4 bulan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usahatani salak pondoh layak untuk diusahakan dan dikembangkan karena NPV > 0, Net B/C Ratio > 1, IRR > tingkat suku bunga yang berlaku, serta payback period yang lebih cepat dibandingkan umur ekonomis usahatani. Analisis sensitivitas pada tingkat suku bunga 13% dengan adanya penurunan produksi buah 20% dan 30%, penurunan harga jual 20% dan 50%, kenaikan biaya produksi 10%, serta kombinasi dari perubahan-perubahan tersebut menunjukkan bahwa usahatani salak pondoh masih layak untuk diusahakan dan dikembangkan. Hal ini dikarenakan nilai NPV > 0, nilai Net B/C Ratio > 1, serta nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/233/051203954
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Nov 2012 14:24
Last Modified: 21 Oct 2021 06:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129028
[thumbnail of ALL_SKRIPSIIII_0810440191.pdf]
Preview
Text
ALL_SKRIPSIIII_0810440191.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item