Analisis Efisiensi Pemasaran Agroindustri Minyak Nilam (Studi Kasus Di Desa Resapombo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar)

ManikLennoEnrico (2012) Analisis Efisiensi Pemasaran Agroindustri Minyak Nilam (Studi Kasus Di Desa Resapombo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang penting yaitu sebagai penyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar di pasaran dunia dengan kontribusi sebesar 90%. Sebagian besar produk minyak nilam diekspor dipergunakan dalam industri parfum, kosmetik, antiseptik dan insektisida. Berkembangnya pengobatan aromaterapi, penggunaan minyak nilam dalam aromaterapi sangat bermanfaat selain penyembuhan fisik juga mental dan emosional. (Yang dkk,2005). Minyak nilam memiliki potensi strategis di pasar lokal maupun dunia sebagai bahan pengikat aroma wangi pada parfum dan kosmetika. Dunia membutuhkan 1.200 - 1.400 ton minyak nilam setiap tahun dan volume itu cenderung terus meningkat, sementara produksi yang tersedia baru mencapai 1.000 ton per tahun. Harga di pasar lokal berkisar Rp 250.000 per kilogram. Penelitian yang dilakukan di Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar ini bertujuan untuk menganalisis marjin pemasaran, distribusi marjin, dan share penyuling, serta menganalisis dan membandingkan saluran pemasaran mana yang paling meningkatkan efisiensi pemasaran dan menguntungkan penyuling dalam memasarkan minyak nilam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Penentuan responden penyuling dilakukan dengan metode sensus dan diperoleh sampel responden sebanyak 7 penyuling, sedangkan responden lembaga pemasaran juga ditentukan dengan sensus dan diperoleh responden sebanyak 2. Jenis dan metode pengambilan data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dan data sekunder berupa studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Metode analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis marjin pemasaran, fisiensi pemasaran, efisiensi harga dan efisiensi operasional. Hasil penelitian antara lain : 1. Dalam penelitian yang telah dilakukan terdapat dua saluran pemasaran minyak nilam : a. Saluran pemasaran I : Penyuling–Tengkulak–Pedagang Pengepul– Konsumen b. Saluran pemasaran II : Penyuling–Pedagang Pengepul–Konsumen 2. Fungsi-fungsi pemasaran minyak nilam yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yaitu tengkulak dan pedagang pengepul adalah : a. Fungsi Pertukaran yaitu pembelian dan penjualan b. Fungsi Fisik yaitu transportasi, pengemasan, penyimpanan dan bongkar muat 3. Pada saluran pemasaran I dan saluran pemasaran II total marjin yang terbentuk sama yaitu sebesar Rp. 15.000,-/kg, demikian juga dengan share harga yang diterima penyuling yaitu sebesar 95,24%. Pada saluran pemasaran I, lembaga pemasaran yaitu tengkulak memperoleh marjin sebesar Rp. 5.000,-/Kg dan pedagang pengepul memperoleh marjin sebesar Rp. 10.000,-/Kg. Sedangkan pada saluran pemasaran II, lembaga pemasaran yaitu pedagang pengepul memperoleh marjin sebesar Rp. 15.000,-/Kg. Hal ini dikarenakan harga minyak nilam yang ditentukan oleh konsumen akhir yaitu perusahaan minyak wangi dan eksportir sama sehingga harga jual di setiap pedagang pengepul besar juga akan sama. 4. Melalui analisis efisiensi pemasaran, saluran pemasaran I dan saluran pemasaran II telah mencapai tingkat efisien melalui pendekatan efisiensi harga tetapi pada pendekatan efisiensi operasional belum mencapai tingkat efisien, ini dikarenakan penggunaan fasilitas transportasi dalam mengangkut minyak nilam belum mencapai 100%. Apabila lembaga pemasaran dapat mempergunakan fungsi transportasi dengan baik yaitu mengangkut minyak nilam sesuai dengan kapasitas normal angkut, maka dapat dikatakan sistem pemasaran telah efisien. Saran dari penelitian ini adalah : (1) Penyuling dapat meningkatkan bahan baku produksi serta pengetahuannya mengenai penetapan harga minyak nilam oleh konsumen, kapan harga akan naik dan kapan akan turun. (2) Pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi penyuling beserta lembaga pemasaran yang ikut andil bagian dalam pemasaran minyak nilam di Desa Resapombo Kecamatan Doko Kota Blitar agar berjalan lebih efisien karena kebutuhan dunia akan minyak nilam sangat besar dan tentu saja ini merupakan pemasukan devisa yang tinggi serta peluang bisnis yang besar. (3) Berdasarkan hasil analisis efisiensi operasional, pemasaran minyak nilam pada lembaga pemasaran belum berjalan secara efisien, sehingga disarankan kepada lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran minyak nilam dapat lebih memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada secara optimal, yaitu dalam penggunaan transportasi, dimana fasilitas transportasi dapat digunakan hingga kapasitas angkut minyak mencapai 100% guna meminimalisasi biaya transportasi yang dikeluarkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/232/051203953
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Nov 2012 14:20
Last Modified: 21 Oct 2021 06:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129027
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (8MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item