ArroisyAmalida (2012) Analisis Nilai Tambah Agroindustri Produk Return (Studi Kasus Di Kusuma Agrowisata, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia, buah dan sayur merupakan bahan pangan yang sangat mudah didapatkan, bahkan disetiap daerah memiliki buah atau sayur sebagai ciri khas untuk setiap daerah. Menurut Mentan (2005) produksi buah dan sayur Indonesia dari tahun 2005 hingga 2009 juga menunjukkan trend yang positif. Produksi buah 18,3 juta ton, meningkat dari 14,7 juta ton. Produksi sayur 10,3 juta ton, naik dari 9,1 juta ton pada tahun 2005. Pada tahun 2009 produksinya kembali meningkat hingga menyentuh angka 262,3 juta ton. Peningkatan produksi tersebut, untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan akibat terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, peningkatan kesejahteraan, dan semakin meningkatnya tingkat kesadaran penduduk terhadap manfaat buah dan sayur bagi kesehatan. Akan tetapi tingkat konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia masih terbilang rendah. Kusuma Agrowisata (PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya) adalah salah satu bentuk wisata yang menonjolkan usaha pertanian sebagai ciri yang kuat sekaligus dapat mendukung fungsinya sebagai tempat wisata. Produk buah dan sayur yang dihasilkan Kusuma Agrowisata (PT. Kusuma Satria Dinasasri Wisatajaya) berasal dari budidaya tanaman dengan sistem organik dan hidroponik. Pasar untuk buah dan sayuran yang dihasilkan oleh Kusuma Agrowisata, lebih difokuskan pada pasar modern. Kusuma Agrowisata memberikan grade untuk produk-produknya. Produk yang memiliki grade seragam seperti sayuran, dan terdapat pula produk yang gradenya bervariasi, seperti buah. Produk buah dan sayur grade A dan B dikirim ke modern market dan restoran, sedangkan produk yang tidak masuk dalam grade yang telah ditentukan oleh modern market dikategorikan sebagai produk return. Kerusakan produk yang terjadi akibat pengiriman produk adalah membusuknya buah atau sayur, bentuk fisik produk yang tidak normal/cacat, kemasan produk yang sobek ataupun terbuka, dan layunya produk sebelum dipasarkan. Dalam mengatasi kerusakan tersebut, biasanya produk yang sudah sangat rusak akan dibuang. Namun, karena cara ini dianggap tidak efisien karena produk terbuang percuma, maka dilakukan transfer produk return ke KAA (Klinik Agribisnis dan Agrowisata) yang akan diolah menjadi pulpy, wine, dan MOL. Dengan melihat permasalahan yang ada di Kusuma Agrowisata, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah seberapa besar nilai tambah dari bahan baku produk return (tomat cherry dan jambu merah) yang diperoleh dalam pengolahan produk return menjadi pulpy, wine dan MOL (Mikro Organisme Lokal) di Kusuma Agrowisata, Batu, Jawa Timur dan seberapa besar keuntungan dan penerimaan berdasarkan hasil produksi usaha pengolahan produk return (tomat dan jambu merah) di Kusuma Agrowisata, Batu, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis besarnya nilai tambah, biaya, penerimaan, dan keuntungan dari agroindustri produk return yang mengolah tomat cherry dan jambu merah menjadi pulpy, wine, dan MOL (Micro Organisme Local) di Kusuma Agrowisata, Kota Batu, Jawa Timur. Metode analisis yang digunakan antara lain analisis nilai tambah dan analisis kelayakan finansial. Hasil penelitian agroindustri produk return yang mengolah jambu merah dan tomat cherry menjadi pulpy, wine, dan MOL di Kusuma Agrowisata menunjukkan bahwa nilai tambah, biaya, penerimaan dan keuntungan dari bahan baku produk return (tomat cherry dan jambu merah) menjadi pulpy, wine, dan MOL secara berurut-urut adalah pulpy jambu merah (NT = Rp. 50.975/kg atau 72,82%; TC = Rp. 258.870,6; TR = Rp. 700.000; dan = Rp. 441.129,4), pulpy tomat cherry (NT = Rp. 49.975/kg atau 71,39%; TC = Rp. 268.870,6; TR = Rp. 700.000; dan = Rp. 431.129,4), wine jambu merah (NT = Rp. 348.656/kg atau 96,85%; TC = 137.073,41; TR = Rp. 3.600.000; dan = Rp 3.462.926,59), wine tomat cherry (NT = Rp. 348.156/kg atau 96,71%; TC = Rp. 142.073,41; TR = Rp. 3.600.000; dan = Rp. 3.457.926,59), MOL jambu merah (NT = Rp. 182.450/kg atau 86,88%; TC = 298.298,15; TR = Rp 2.100.000; dan = Rp. 1.801.701,85), dan MOL tomat cherry (NT = Rp. 182.400 atau 86,86%; TC = Rp. 298.798,15; TR = Rp 2.100.000; dan = 1.801.201,85).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/223/051203944 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 02 Nov 2012 14:49 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129017 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |