Analisis Pengambilan Keputusan Petani Tebu Terhadap Kredit Pmuk

Safira (2012) Analisis Pengambilan Keputusan Petani Tebu Terhadap Kredit Pmuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2005), menyatakan bahwa Indonesia pernah menjadi salah satu produsen dan eksportir gula pasir yang terbesar didunia pada dekade 1930-40an. Namun seiring dengan semakin menurunnya produktivitas gula nasional, predikat negara pengekspor gula yang disandang Indonesia berganti menjadi negara pengimpor gula yang cukup besar saat ini. Sebagaimana dipahami bahwa penurunan produksi gula disebabkan adanya penurunan produktivitas usahatani tebu yang berkaitan dengan berbagai faktor seperti sebagian besar lahan tebu adalah lahan tegalan, sekitar 60%-70% merupakan tanaman keprasan, teknik budidaya yang belum optimal, kesulitan kredit atau modal, sistem bagi hasil yang tidak memuaskan petani, dan instabilitas harga yang merefleksikan merosotnya minat petani sebagi reaksi yang rasioanal dari rendahnya pendapatan riil yang didapatkan petani tebu (Indriani dan Sumiarsih, 1992). Permasalahan yang sering dihadapi petani adalah petani tidak mampu berbuat banyak untuk melakukan perbaikan teknik budidaya akibat keterbatasan modal, sebagimana tercermin dari proporsi luasan tanaman keprasan yang semakin meluas setiap tahunnya (Direktorat Jendral Perkebunan, 2010). Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah mencanangkan Program Akselerasi Peningkatan Produktivitas Gula Nasional tahun 2002/2003 yang didukung dengan program kredit PMUK. Namun dari hasil penelitian pendahuluan di daerah Gondanglegi, kenyataannya tidak semua petani tebu mengambil kredit PMUK ini. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan petani tebu terhadap kredit PMUK, (2) Menganalisis dan membandingkan tingkat pendapatan petani tebu yang mengambil kredit PMUK dengan petani tebu yang tidak mengambil kredit PMUK. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian ini adalah metode statistik deskriptif dan metode statistik inferensial yang terdiri dari analisis regresi logistik, analisis usahatani tebu dan analisis uji beda rata-rata. Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada daerah penelitian menyatakan bahwa: 1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan petani tebu terhadap kredit PMUK adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari variabel umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan anggota rumah tangga, dan pekerjaan sampingan. Dengan menggunakan analisis regresi logistik didapatkan bahwa faktor-faktor internal petani tebu yang berpengaruh secara nyata terhadap pengambilan keputusan petani terhadap kredit PMUK pada taraf α = 5% adalah variabel tingkat pendidikan (0,015) dan variabel luas lahan (0,013). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin luas lahan petani tebu, peluang petani tersebut dalam mendapatkan kredit semakin besar. Sementara itu, dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif didapatkan bahwa faktor eksternal yang didasarkan skim kredit meliputi tingkat bunga kredit, prosedur kredit, jumlah nominal kredit dan peran penting lembaga berpengaruh dalam pengambilan keputusan petani tebu terhadap kredit PMUK. Namun dari hasil penelitian lapang didapatkan bahwa pelaksanaan kredit PMUK tidak sesuai dengan sasaran dan tujuan awal. Hal ini terjadi karena adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi khususnya pada tahap penyeleksian anggota calon penerima PMUK dimana sebagian besar petani tebu yang memilki luas lahan tinggi lolos dalam tahap tersebut. 2. Hasil rata-rata pendapatan yang diterima oleh petani tebu yang mengambil kredit PMUK sebesar Rp 29.049.283 per Ha lebih tinggi dibandingkan petani tebu yang tidak mengambil kredit PMUK (non PMUK) sebesar Rp 27.321.627 per Ha. Hal ini disebabkan karena sebagian besar petani tebu yang mengambil kredit PMUK memiliki luas lahan dan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani tebu yang tidak mengambil kredit PMUK 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan petani tebu yang mengambil kredit PMUK dengan petani tebu yang tidak mengambil kredit PMUK. Hasil uji beda rata didapatkan nilai signifikansi Fhitung > FTabel pada taraf signifikansi 0,05 yang berarti pendapatan kedua responden tersebut memiliki perbedaan varian (heterogenitas).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/219/051203940
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Nov 2012 15:13
Last Modified: 21 Oct 2021 06:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/129012
[thumbnail of SKRIPSIKU_LENGKAP.pdf]
Preview
Text
SKRIPSIKU_LENGKAP.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item