Dampak Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Phbm) Plus Terhadap Pendapatan Petani Di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang

Ramadhani, IrmaAprilia (2012) Dampak Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Phbm) Plus Terhadap Pendapatan Petani Di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam melestarikan hutan bukan semata berhubungan dengan pohon, melainkan mensejahterakan masyarakat yang ada di sekitar hutan. Hutan tidak mungkin dipertahankan kelestariannya apabila masyarakat di sekitarnya dalam kondisi miskin dan tidak berdaya. Hutan hanya akan dapat dijaga kelestariannya oleh masyarakat yang berdaya. Pengelolaan kehutanan perlu melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku utama dengan tujuan pemanfaatan hutan lestari sesuai dengan fungsinya dan menitikberatkan kepada kesejahteraan masyarakat. Ketergantungan masyarakat desa hutan terhadap hutan cukup besar, namun karena kurangnya kesempatan kerja sedangkan kesempatan untuk mengambil hasil dari hutan cukup besar, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan terhadap keberhasilan pengelolaan hutan. Gangguan tersebut dapat dicegah dengan penerapan peraturan yang memberi manfaat dan sumbangan secara langsung terhadap kelangsungan hidup masyarakat tersebut. Adanya ancaman tersebut maka Perum Perhutani pada tahun 2007 membentuk Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Plus yang merupakan program kebijakan pemerintah dalam pengelolaan hutan yang berbasis masyarakat yang semula hanya memanfaatkan lahan kosong di sekitar hutan, selanjutnya diijinkan memanfaatkan lahan di dalam hutan (Perum Perhutani, 2007). Pada awal kerjasama antara Perum Perhutani dengan petani, Perum Perhutani menggalakkan program PHBM Plus untuk meningkatkan pendapatan petani. Petani diajak untuk ikut serta berpartisipasi secara aktif untuk meningkatkan pengetahuan petani akan program ini. Perum Perhutani telah menghimbau petani untuk memanfaatkan lahan di dalam kawasan hutan dengan menanam tanaman dengan nilai jual yang tinggi, dengan menanam tanaman palawija contohnya tanaman jagung. Sebagian besar petani di Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH) Wono Asri cenderung memanfaatkan lahan dari program PHBM Plus ini untuk menanam palawija berupa tanaman jagung. Jagung memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani. Dalam penelitian ini akan dikaji dampak program PHBM Plus terhadap pendapatan petani khususnya petani jagung. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mendeskripsikan partisipasi petani pada tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan monitoring dalam program PHBM Plus di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, 2) Menganalisis dampak program PHBM Plus terhadap pendapatan petani di Desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan melalui analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis yang digunakan untuk memenuhi tujuan kedua adalah analisis pendapatan usahatani jagung. Hasil penelitian tentang partisipasi didapat bahwa tingkat partisipasi petani pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Plus termasuk kategori sedang, hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata 32,9 (68,54%) dari skor maksimal 48 (100%). Jumlah tersebut terdiri dari partisipasi tahap perencanaan dengan skor 12,10 termasuk kategori sedang, partisipasi tahap pelaksanaan dengan skor sebesar 16,06 termasuk kategori sedang dan partisipasi tahap monitoring dan evaluasi dengan skor 4,74 termasuk kategori tinggi. Pada tahap perencanaan termasuk kategori sedang karena pengetahuan dan keterampilan petani yang kurang ketika melakukan kegiatan perencanaan sehingga mereka cenderung mengikuti perintah yang ditetapkan dari pengurus LKDPH. Partisipasi petani pada tahap pelaksanaan termasuk kategori sedang. Hal ini dikarenakan petani hanya mengikuti sebagian kegiatan tahap pelaksanaan karena kurangnya informasi kegiatan program terutama pada bidang industri dan pemasaran hasil. Sedangkan partisipasi petani pada kegiatan monitoring dan evaluasi termasuk kategori tinggi karena petani memiliki kesadaran tinggi untuk memantau dan mengevaluasi keberlangsungan keberhasilan program. Sedangkan hasil penelitian tentang dampak program terhadap pendapatan petani berdasarkan analisis pendapatan usahatani jagung petani yang aktif berpartisipasi mendapat biaya total Rp. 10.634.501,00, dengan penerimaan Rp. 14.136.176,47 dan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 3.501.675,40. Sedangkan usahatani jagung pada petani yang partisipasinya rendah mendapatkan biaya total Rp. 10.174.431,00, dengan penerimaan Rp. 13.280.769,23 diperoleh pendapatan sebesar Rp. 3.106.338,30. Adanya perbedaan disebabkan karena petani yang aktif pada program menghasilkan produksi yang lebih besar dan harga jual yang lebih mahal daripada petani yang kurang berpartisipasi pada program. Hal ini dikarenakan petani selalu mengikuti pelatihan yang diberikan saat pelaksanaan program, baik pelatihan produksi, maupun pemasaran. Petani juga mendapatkan akses pemasaran yang baik untuk memasarkan hasil produksi. Sedangkan petani yang kurang berpartisipasi kurang mengetahui bagaimana cara melakukan produksi dan pemasaran yang baik. Dari analisis pendapatan terdapat perbedaan yang signifikan, dimana rata-rata pendapatan usahatani jagung antara petani petani yang berpartisipasi pada Program PHBM Plus lebih besar daripada petani yang partisipasinya rendah. Dapat dikatakan bahwa dengan berpartisipasi aktif pada Program PHBM Plus akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Saran untuk penelitian ini yaitu : 1) Tingkat partisipasi petani dalam perencanaan dan pelaksanaan Program PHBM Plus lebih ditingkatkan dengan melibatkan aktif peran petani disetiap kegiatan Program PHBM Plus maupun program-program pemerintah yang lain, 2) Apabila melihat kesadaran masyarakat yang tinggi dalam menjaga dan melestarikan hutan, maka sebaiknya pihak Perum Perhutani lebih intensif dalam mengadakan penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan, terutama penjelasan tentang Program PHBM Plus dalam arti luas beserta hak dan kewajibannya untuk mengevaluasi penyempurnaan pelaksanaan Program PHBM Plus selanjutnya, 3) Perlu adanya peninjauan kembali mengenai kebijakan dan pengaturan kerjasama Program PHBM Plus yang melibatkan seluruh pihak baik Perum Perhutani, LKDPH dan seluruh masyarakat yang terkait.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/195/051202981
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Sep 2012 15:48
Last Modified: 21 Oct 2021 06:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128988
[thumbnail of Ringkasan.pdf]
Preview
Text
Ringkasan.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item