Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani Untuk Mengikuti Program Klaster Kentang.

Mardyarini, Mita (2012) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Petani Untuk Mengikuti Program Klaster Kentang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Data Bappeda Provinsi jatim diketahui bahwa tiap tahun kebutuhan kentang di Jawa Timur mencapai 76.824 ton. Hal ini menyebabkan makanan berbahan baku kentang yang semula dianggap sebagai makanan mewah kini menjadi lebih populer dimasyarakat seperti keripik kentang, kue kroket dan kentang goreng (French fries), adapula beberapa restoran fastfood juga menggunakan kentang sebagai menu utamanya. Hal ini menunjukkkan besarnya kebutuhan kentang dalam masyarakat tetapi produktivitas kentang di Indonesia masih belum bisa mencukupi permintaan kentang yang semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2012 Pemerintah Indonesia telah mengimpor kentang dari China, Kanada, Amerika Serikat, Singapura, dan Inggris sebanyak 4.300 ton. Permasalahan paling mendasar yang dialami oleh para petani kentang yaitu kurangnya akses kepada sumber permodalan. Permodalan merupakan unsur utama dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Kekurangan modal bisa menyebabkan hasil produksi tidak optimal, dimana lahan yang dimiliki petani cukup sempit sehingga hal ini menyebabkan petani mengalami kerugian karena besarnya biaya produksi tidak seimbang dengan hasil produksi dan penerimaan yang maksimal. Apalagi jika melihat bahwa petani memiliki tabungan yang sedikit maka sudah menjadi suatu fenomena, bahwa petani identik dengan keadaan perekonomian yang lemah. Program klaster merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas usahatani kentang hal ini dikarenakan permintaan kentang yang semakin meningkat tiap tahunnya.Bank Indonesia sebagai salah satu kelembagaan jasa menawarkan peminjaman modal kepada petani kentang di Desa Tulungrejo, karena desa ini merupakan salah satu desa penghasil kentang terbesar di Kota Batu. Maka Bank Indonesia bekerja sama dengan Gapoktan Mitra Arjuna sebagai suatu lembaga yang menaungi para petani kentang diDesa Tulungrejo melaksanakan suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kentang. Dengan adanya Program Klaster Kentang ini diharapkan produktifitas para petani dapat meningkat hingga dua kali lipat. Perumusan masalah dalam penelitian ini. 1) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani untuk mengikuti program Klaster Kentang, 2) Bagaimana respon petani terhadap skema kredit program Klaster Kentang. Tujuan dari penelitian ini 1) Untuk menganalisis faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani kentang dalam mengikuti program Klaster Kentang 2) Mengetahui respon petani kentang terhadap skema kredit program Klaster Kentang. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mengambil lokasi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.penentuan responden pada penelitian ini ditentukan secara sensus untuk petani yang mengikuti Program Klaster sebanyak 21 petani dan yang tidak mengikuti Program Klaster sebanyak 11 petani. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis logit dan analisis deskriptif. Hasil signifikasi yang diperoleh dari hasil perhitungan fungsi logit menunjukkan bahwa dari tujuh faktor yang dianalisis seperti umur petani, luas lahan, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan sampingan, pengalaman berusahatani dan pendapatan. Didapatkan hasil bahwa hanya dua variabel saja yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan petani untuk mengikuti Program Klaster Kentang pada taraf 95 persen atau α= 5 persen yaitu variabel luas lahan dengan nilai signifikansi sebesar 0,034 dan pendapatan 0,031. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan umur petani (0,668), tingkat pendidikan (0,094), jumlah anggota keluarga (0,21), pekerjaan sampingan (0,280) dan pengalaman berusahatani (0,998). Sedangkan hasil analisis deskriptif mengenai respon petani terhadap skema kredit program klaster kentang adalah:1).Variabel besarnya pinjaman, terdapat 55 persen atau 11 orang responden memiliki besar pinjaman antara 150-250 juta. 2) Pada variabel tingkat bunga sebanyak 100 persen atau 21 orang menyatakan tidak keberatan dengan tingkat bunga sebesar 12 persen per tahun karena menggunakan Kredit Usaha Rakyat(KUR) sehingga petani merasa terbantu dengan pinjaman tersebut. 3).untuk variabel sistem pembayaran angsuran petani kentang 100 persen merasa tidak keberatan karena sistem pembayarannya menggunakan sistem musiman atau 6 bulan sekali. 4). Sedangkan variabel jaminan para petani kentang merasa jaminannya telah sesuai dengan jumlah pinjaman yang diberikan karena petani kentang memberikan jaminan sertifikat tanah ataupun sertifikat bangunan yang mereka miliki.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/192/051202978
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Sep 2012 15:06
Last Modified: 21 Oct 2021 06:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128985
[thumbnail of ringkasan_MITA_MARDYARINI-0810440107.pdf]
Preview
Text
ringkasan_MITA_MARDYARINI-0810440107.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of skripsi_MITA_MARDYARINI-0810440107.pdf]
Preview
Text
skripsi_MITA_MARDYARINI-0810440107.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item