Analisis Pengambilan Keputusan Petani Pada Usahatani Mina Mendong (Studi Kasus di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang)

Seitte, YoiseMerine (2012) Analisis Pengambilan Keputusan Petani Pada Usahatani Mina Mendong (Studi Kasus di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman mendong (Fimbristylis globulosa) merupakan salah satu tanaman dalam pertanian yang digunakan sebagai bahan baku kerajinan anyam-anyaman seperti tikar, topi, tali, tas, dompet dan lain-lainnya. Di Jawa tanaman ini sudah tidak asing lagi, bahkan dibudidayakan orang sebagai bahan baku anyam-anyaman (Widjaja, 1989). Tikar mendong merupakan salah satu potensi industri kecil di wilayah selatan Jawa Timur yang berbasis agro (Badan Penanaman Modal, 2009); khususnya yang berada di Kabupaten Malang. Salah satu Kecamatan di Kabupaten Malang yang paling banyak mempunyai lahan pertanian mendong dan sudah dikenal masyarakat sebagai Kecamatan yang mempunyai produk Tikar Mendong adalah Kecamatan Wajak. Pada umumnya tanaman mendong diusahakan di lahan-lahan sekitar sumber air atau di lahan-lahan persawahan yang memiliki irigasi teknis yang bagus. Keunggulan tanaman ini adalah sekali tanam dapat dipanen berkali-kali sehingga dibandingkan dengan tanaman semusim lainnya tanaman mendong merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi (Sunanto, 2000). Berdasarkan observasi pendahuluan, Petani mendong di Desa Blayu membudidayakan ikan bersama tanaman mendong yang disebut mina mendong. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan air yang tergenang terus menerus pada saat budidaya mendong. Selain kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk diversifikasi pertanian. Oleh sebab itu, pada penelitian ini akan membandingkan tentang usaha tani mina mendong dan usaha tani mendong dengan tingkat biaya produksinya, pendapatan dan penerimaan yang di peroleh, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan petani memilih usaha tani tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usahatani mina mendong dan usahatani mendong; (2) Menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi petani dalam berusahatani mina mendong. Metode penentuan lokasi penelitian adalah secara purposive di Dusun Pijetan, Desa Blayu, Kecamatan Wajak. Metode penentuan responden untuk petani mina mendong menggunakan metode sensus dan untuk petani mendong menggunakan metode sampel acak berstrata. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif yaitu dengan analisis model logit untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani memilih mengusahakan mina mendong atau mengusahakan mendong; analisis usahatani yaitu perhitungan biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan pada usahatani mina mendong dan usahatani mendong; serta analisis uji beda rata untuk menguji perbandingan tingkat pendapatan petani mendong dan petani mina mendong. Hasil penelitian menunjukkan (1) Biaya usahatani mina mendong per hektar per musim tanam sebesar Rp. 3.508.135. dengan penerimaan sebesar Rp. 15.472.707. dan pendapatan usahatani sebesar Rp. 11.964.572. (2) Biaya usahatani mendong per hektar per musim tanam sebesar Rp. 2.365.392. dengan penerimaan sebesar Rp. 10.155.471. dan pendapatan usahatani sebesar Rp. 7.790.079. Terdapat perbedaan pada biaya usahatani mendong dan mina mendong, hal ini dikarenakan pada usahatani mina mendong ada penambahan untuk biaya bibit ikan dan pelet ikan. Pendapatan usahatani mina mendong lebih besar daripada keuntungan usahatani mendong. Tetapi berdasarkan uji beda rata-rata pendapatan usahatani mina mendong dan usahatani mendong adalah tidak berbeda nyata pada tingkat signifikansi 5%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 1,371 lebih kecil dibandingkan t-tabel sebesar 2,040 atau nilai dengan probabilitas sebesar 0,230 < 0,05. Menurut hasil analisis model logit, keanggotaan organisasi petani adalah faktor yang berpengaruh pada peluang keputusan petani dalam memilih mengusahakan mina mendong. Keanggotaan organisasi petani ini adalah keikutsertaan petani dalam keanggotaan kelompok tani Ngudi Mulyo III. Anggota yang aktif cenderung lebih banyak menerima informasi dan intervensi yang dapat mempengaruhi sikap terhadap adopsi inovasi, seperti inovasi budidaya mina mendong. Selain itu ada juga faktor-faktor kendala yang mempengaruhi petani mengambil keputusan berusahatani mina mendong, yaitu keamanan, jarak lahan sawah dengan rumah petani, dan tenaga kerja yang terbatas. Saran yang dapat diberikan adalah (1) Petani lebih memaksimalkan lagi usahatani mina mendong kolam dalam, terlebih lagi dalam perbandingan bibit ikan, tanaman, dan luas lahan sehingga dapat memaksimalkan produksi. (2) Petani lebih berperan aktif dalam kegiatan kelompok tani, terlebih dalam kaitannya mengajak petani yang belum berusahatani mina mendong serta memberikan informasi yang dibutuhkan petani tersebut. (3) Faktor-faktor sosial ekonomi yang dimasukkan model pada penelitian ini hanya dapat menjelaskan 60,6%, sehingga saran untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pemilihan komoditi dapat menggunakan pendekatan lain.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/167/051202953
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Sep 2012 13:36
Last Modified: 21 Oct 2021 05:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128961
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item