Bachtiar, RizaRahimi (2012) Analisis Harga Temporal Komoditas Jagung (Zea Mays) Di Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Peran makanan menjadi semakin penting terutama bagi masyarakat. Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis, serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Disamping itu, jagung juga merupakan bahan baku pakan ternak, konsumsi rumah tangga, dan bahan baku industry makanan olahan (Sudana, 2009).Beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung terus meningkat, hal ini sejalan dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, peningkatan kebutuhan pakan ternak, dan peningkatan jagung sebagai bahan baku industry makanan olahan. Peningkatan kebutuhan jagung ini selalu diseimbangkan dengan usaha peningkatan produksi jagung. Produksi jagung tidak dilakukan sepanjang tahun. Hal ini dikarenakan produksi pertanian yang sangat tergantung pada kondisi alam (iklim cuaca) dan hama penyakit (Anindita, 2004). Namun, disisi lain komoditas jagung dikonsumsi sepanjang tahun. Menurut Irawan (2007), ketidakseimbangan antara kuantitas pasokan dan kuantitas permintaan yang dibutuhkan konsumen dapat menyebabkan fluktuasi harga. Menurut Amang dan Sawit dalam Bustaman (2003), Fluktuasi harga yang terlalu tinggi dapat memberatkan daya beli masyarakat dan dapat merugikan petani. Harga komoditas jagung tidak diatur oleh pemerintah atau tidak ada harga dasarnya, sehingga tataniaga dan mekanisme penetapan harga jagung diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan harga jagung yang berfluktuasi tersebut, diperlukan analisis lebih lanjut mengenai perilaku harga komoditas jagung yaitu “Analisis Harga Temporal Komoditas Jagung (Zea Mays) di Provinsi Jawa Timur”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trend atau perilaku harga komoditas jagung, menganalisis apakah harga jagung dipengaruhi secara musiman atau tidak, dan menganalisis peramalan perilaku harga jagung di masa yang akan datang. Penelitian ini dilakukan di Jawa Timur, hal ini dikarenakan berdasarkan data produksi komoditas jagung di Dinas Pertanian, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu sentra produksi jagung terbesar di Indonesia. Metode analisis data yang digunakan dibagi menjadi 3 metode, antara lain : metode penentuan trend menggunakan Ordinary Least Square, metode penentuan pengaruh musiman menggunakan metode Simple Average Method, serta metode peramalan harga jagung menggunakan metode Box Jenkins (ARIMA/SARIMA). Hasil penelitian antara lain : 1) Hasil analisis trend pada harga jagung di tingkat produsen, pedagang grosir, dan konsumen menunjukkan bahwa harga jagung mengalami trend yang meningkat. 2) Hasil analisis variasi musiman, menunjukkan bahwa harga jagung di tingkat produsen, pedagang grosir, dan konsumen, dipengaruhi secara musiman. Nilai indeks musiman pada harga di tingkat produsen mencapai nilai tertinggi pada bulan Juni, Oktober, dan Juli yaitu sebesar 1,03059; 1,02430; dan 1,02270. Sedangkan, mencapai nilai terendah pada bulan Maret, April, dan Januari yaitu sebesar 0,94447; 0,96438; dan 0,98738. Nilai indeks musiman pada harga di tingkat pedagang grosir mencapai nilai tertinggi pada bulan September, Juli, dan Agustus yaitu sebesar 1,07721; 1,05080; dan 1,04641. Sedangkan, mencapai nilai terendah pada bulan Maret, Februari, dan November yaitu sebesar 0,92434; 0,93416; dan 0,94720 . Sedangkan nilai indeks musiman pada harga di tingkat konsumen, mencapai nilai tertinggi pada bulan Oktober, November, dan September yaitu sebesar 1,08118; 1,07737; dan 1,04477. Sedangkan nilai indeks musiman mencapai nilai terendah pada bulan Juli, Mei, dan Juni yaitu sebesar 0,944860; 0,94597; dan 0,95129. 3) Hasil peramalan pada harga produsen, menunjukkan bahwa harga jagung di tingkat produsen tertinggi di Jawa Timur terjadi pada bulan Desember 2011, Agustus 2012, dan Desember 2013. Sedangkan harga jagung tingkat produsen yang terendah terjadi pada bulan Januari 2011, Maret 2012, dan Januari 2013. Dengan informasi mengenai perilaku harga ini, petani dapat membuat keputusan untuk menjual jagung pada bulan Agustus-Desember pada saat harga jagung mencapai harga tinggi, dan melakukan penyimpanan stock pada awal tahun pada saat harga jagung rendah. Hasil peramalan pada harga pedagang grosir menunjukkan bahwa, harga jagung di tingkat pedagang grosir tertinggi di Jawa Timur terjadi pada bulan Desember 2011, Agustus 2012, dan Oktober 2013. Sedangkan harga jagung tingkat pedagang grosir yang terendah terjadi pada bulan Februari 2011, Januari 2012, dan Januari 2013. Dengan informasi mengenai perilaku harga ini, pedagang dapat membuat keputusan untuk menjual jagung pada bulan Oktober-Desember pada saat harga jagung mencapai harga tinggi, dan melakukan penyimpanan stock pada awal tahun pada saat harga jagung rendah. Sedangkan, hasil peramalah harga konsumen menunjukkan bahwa, harga jagung di tingkat konsumen tertinggi di Jawa Timur terjadi pada bulan Desember 2011, Desember 2012, dan Desember 2013. Sedangkan harga jagung tingkat konsumen yang terendah terjadi pada bulan Agustus 2011, Maret 2012, dan April 2013. Pada penelitian ini, konsumen komoditas jagung umumnya merupakan industri-industri yang membeli jagung dalam jumlah yang besar. Sehingga, dengan mengetahui periode harga jagung, konsumen dapat melakukan penyimpanan stok jagung pada saat harga jagung tinggi. Sebaliknya, konsumen dapat membeli jagung dalam jumlah yang banyak maupun sedikit pada saat harga jagung rendah. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1) Agar tingkat kerugian petani dapat berkurang, diperlukan upaya dari petani selaku produsen khususnya dalam komoditas jagung, untuk lebih jeli terhadap perkembangan perilaku harga jagung yang terjadi. Sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. 2) Pada saat harga jagung rendah, sebaiknya petani melakukan penyimpanan jagung terlebih dahulu, agar tingkat kerugian petani dapat dikurangi. 3) Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku harga jagung di daerah lain, sehingga perilaku harga jagung dapat lebih diketahui secara akurat. 4) Masih diperlukan model peramalan harga jagung dengan menggunakan metode lain, sehingga dapat diperoleh harga peramalan yang lebih mendekati harga aktual.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/166/051202952 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Sep 2012 14:58 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128960 |
Preview |
Text
SKRIPSI_RIZA_RAHIMI_BACHTIAR.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |