Prakoso, MuhhammadDwiCahyo (2012) Analisis Efisiensi Alokatif Dan Faktor-Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Usahatani Kubis (Brassica Oleracea L.) (Kasus Di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kecamatan Bumiaji merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Batu dimana sektor pertaniannya mempunyai prospek yang baik. Meskipun Kecamatan Bumiaji bukan merupakan sentra produk sayuran, namun kesesuaian lahan Kecamatan Bumiaji cocok untuk produksi tanaman hortikultura. Kecamatan Bumiaji yang terletak pada ketinggian > 800 mdpl menjadikan Kecamatan Bumiaji memiliki sumber daya lahan yang subur dengan curah hujan yang tinggi sebesar 2.471 mm. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Batu (2010), potensi tanaman kubis di Desa Sumber Brantas mempunyai luas lahan 75 Ha dengan produksi sekitar 3.750 ton. Sedangkan Desa Tulungrejo luas lahan tanaman kubis sekitar 50 Ha dengan produksi sebesar 500 ton. Upaya peningkatan produksi kubis di tingkat petani selalu ditemukan permasalahan yang dapat mengurangi jumlah penerimaan petani. Mulai dari permasalahan pengetahuan petani yang relatif rendah, keterbatasan modal, lahan garapan yang sempit serta keterampilan yang kurang, dapat mengurangi kesejahteraan petani. Praktek yang dilakukan petani cenderung pada melakukan perhitungan tidak terperinci, sehingga petani tidak memperhatikan jumlah input yang dikeluarkan akan berpengaruh seberapa besar terhadap output yang akan dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai biaya, kelayakan usahatani kubis, menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi kubis dan menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kubis di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini dilakukan di Desa Sumber Brantas dan Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penentuan lokasi ditentukan secara purposive (sengaja) dengan alasan di daerah tersebut merupakan daerah penghasil komoditas tanaman sayuran khususnya kubis paling tinggi di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Populasi di daerah penelitian adalah 628 orang petani sayuran. berdasarkan metode sampel gugus bertahap yang digunakan dalam penentuan sampel, maka diambil 63 petani kubis sebagai responden atau 10 persen dari jumlah petani sayur di Dusun Junggo Desa Tulungrejo dan Dusun Jurang Kuali Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Metode analisis yang digunakan adalah analisis usahatani, analisis faktor produksi dan analisis efisiensi faktor produksi. Analisis usahatani terdiri dari analisi biaya, penerimaan, pendapatan dan kelayakan usahatani. Untuk analisis faktor produksi menggunakan fungsi produksi Cobb Douglass. Sedangkan analisis efisien faktor produksi digunakan untuk mengetahui tingkat optimal penggunaan input yang dapat dilihat dari perbandingan antara nilai produk marjinal dengan harga faktor produksi. Berdasarkan dari hasil analisis usahatani kubis biaya total rata-rata per hektar dalam satu musim tanam sebesar Rp 29.179.460,09 dengan rincian total biaya variabel sebesar Rp 22.296.214,6 dan biaya tetap sebesar Rp 6.883.245,47. Penerimaan rata-rata per hektar petani sebesar Rp 52.107.709,75. Analisis pendapatannya menghasilkan Rp 22.928.249,66, dimana pendapatan merupakan hasil pengurangan dari total penerimaan sebesar Rp 52.107.709,75 dengan total biaya sebesar Rp 29.179.460,09. Dari perhitungan R/C rasio dihasilkan nilai R/C rasio sebesar 1,78 yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,78. Nilai R/C rasio sebesar 1,78 lebih besar dari 1, jadi hal ini menunjukkan bahwa usahatani kubis yang dilakukan di Kecamatan Bumiaji Kota Batu sangat layak dan sangat menguntungkan. Berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas diperoleh nilai sebesar 58,350. Nilai dengan tingkat kepercayaan 99 persen (α = 0,01) untuk df = 4 dan df = 58, sebesar 3,66. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai (58,350) > (3,66), dimana hal ini menunjukkan bahwa dari semua variabel bebas yang terdiri dari bibit, pupuk, tenaga kerja dan pestisida berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu produksi usahatani kubis. Angka R (R Square) sebesar 0,801 atau (80,1 persen). Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam model mempu menjelaskan sebesar 80,1 persen variasi variabel dependen. Sedangkan faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi kubis yaitu faktor bibit () yang ditunjukkan dari nilai bibit (1,900) > nilai (1,67), tenaga kerja () yang ditunjukkan dari nilai tenaga kerja (2,966) > nilai (1,67) dan pestisida () yang ditunjukkan dari nilai (10,891) > nilai (1,67) mempunyai pengaruh nyata terhadap produksi kubis. Sedangkan faktor produksi pupuk () yang ditunjukkan dari nilai (-0,815) < nilai (1,67) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata terhadap produksi kubis di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Nilai koefisien regresi bibit sebesar 0,085 berarti penambahan 1 persen bibit kubis dapat memberikan tambahan produksi kubis sebesar 0,085 persen dengan asumsi faktor produksi lain yang digunakan bersifat konstan. Sedangkan untuk tenaga kerja nilai koefisien regresi sebesar 0,189 menunjukkan bahwa penambahan tenaga kerja sebesar 1 persen akan menambah hasil produksi sebesar 0,189 persen. Nilai koefisien regresi pada variabel pestisida sebesar 0,665 menunjukkan bahwa penambahan pestisida sebesar 1 persen akan menambah hasil produksi sebesar 0,665 persen. Berdasarkan analisis tingkat efisiensi alokatif faktor produksi diperoleh bahwa nilai /faktor bibit (1,73), tenaga kerja (1,52) dan pestisida (3,08) lebih besar dari 1 sehingga menunjukkan faktor-faktor tersebut belum efisien dalam penggunaannya maka penggunaan faktor produksi bibit, tenaga kerja dan pestisida harus ditingkatkan. Dari hasil analisis koefisien regresi dan efisiensi alokatif untuk mengatasi belum optimalnya penggunaan bibit, maka disarankan penggunaan faktor produksi bibit harus ditingkatkan pada tingkat penggunaan optimal untuk luasan lahan 1 hektar sebanyak 88.583,10, faktor produksi tenaga kerja juga harus ditingkatkan penggunaannya menjadi 328,28 HOK dan faktor produksi pestisida juga harus ditingkatkan jumlah penggunaannya menjadi 53,3 liter. Perlu juga dilakukan adanya penyuluhan dari Dinas Pertanian tentang inovasi-inovasi yang dapat dilakukan oleh petani dalam usahatani untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/165/051202951 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Sep 2012 15:27 |
Last Modified: | 27 Oct 2021 00:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128959 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |