Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Sholeh, MohammadShoimus (2012) Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wortel merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang ukup tinggi. Wortel banyak diminati petani karena mudah perawatannya dan iaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau dari kalangan bawah e atas. Kota Batu merupakan salah satu daerah di Jawa Timur dan memiliki otensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Pada tahun 2007, Kota atu menduduki peringkat ketiga produksi wortel terbesar setelah Pasuruan dan alang dengan produksi sebesar 6900 ton. Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan engan kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan ahan pertanian di Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur aitu 1.000 - 1.700 m dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya anaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 - 1.500 m dpl. Kecamatan Bumiaji erupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan uas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan 44,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Maka dari itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Permasalahan petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Penggunaan faktor-faktor produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani, dan (3) menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Faktor-faktor produksi yang dianalisis yaitu benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Analisis yang digunakan yaitu fungsi produksi Coob-Douglas dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Analisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada produksi wortel secara parsial dilihat dari nilai thitung atau besaran signifikansinya dengan uji t. Untuk mengetahui efisiensi alokatif dengan melihat nilai produk marginal (NPM). Sedangkan untuk mengetahui pendapatan petani menggunakan analisis pendapatan. Hasil yang diperoleh yaitu: 1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja dimana nilai thitung benih 1,72, pestisida 2,514 dan tenaga kerja 5,353 > ttabel 1,67. Sementara itu, faktor penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel karena nilai thitung 0,746 < ttabel 1,67. 2. Dari hasil analisis diketahui bahwa NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1 yaitu 3,94, sehingga alokasi penggunaan benih di daerah penelitian belum efisien. NPMx/Px untuk alokasi penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94, sehingga penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu 2,17, sehingga alokasi penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien. 3. Rata-rata total penerimaan petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp. 58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan. Saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian adalah (1) untuk mengatasi belum optimalnya penggunaan benih dan tenaga kerja, maka petani dapat menambah penggunaannya. Dengan menghitung NPMx/Px, penggunaan benih dalam luasan 1 hektar sebesar 35 kg dan tenaga kerja sebesar 607,19 HOK. Penggunaan faktor produksi di atas akan efisien secara alokatif dengan syarat produksi dan harga wortel, serta harga faktor-faktor produksi tidak berubah. (2) Dengan menggunakan pestisida nabati maka dapat mengurangi biaya produksi, tidak membasmi predator dan tidak merusak lingkungan, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman sebagai pestisida nabati yang bisa dimanfaatkan antara lain Tembakau, sirsak, bawang putih, cabai merah, kemangi, nimba, cengkeh, biji srikaya dan sebagainya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/164/051202950
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Sep 2012 15:16
Last Modified: 21 Oct 2021 05:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128958
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item