Hubungan Tingkat Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Kubis (Brassica Oleracea L.) (Studi Kasus Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

Darmadi, DidikErwin (2012) Hubungan Tingkat Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Kubis (Brassica Oleracea L.) (Studi Kasus Kecamatan Bumiaji Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam berusahatani komoditas sayuran utamanya di dataran tinggi sangat diperlukan suatu teknologi yang dapat menjaga kesuburan lahan dan dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Usahatani konservasi merupakan usahatani yang berupaya untuk memanfaatkan sumberdaya tanah dan air secara optimal dan lestari dengan tujuan meningkatkan produksi dan pendapatan petani serta menjaga ketahanan lingkungan secara berkelanjutan. Kecamatan Bumiaji sebagai salah satu daerah yang berpotensi untuk usahatani sayuran sudah mulai dilakukan upaya pelestarian lingkungan dengan menekankan petani sayuran seperti petani kubis untuk menerapkan usahatani konservasi. Diharapkan dengan menerapkan sistem usahatani konservasi keberlanjutan kesuburan lahan usahatani dan ketahanan lingkungan sekitar terjaga sehingga tanaman dapat berproduksi secara optimal dan pendapatan petani kubis meningkat. Penelitian ini diantaranya bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat penerapan usahatani konservasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapannya pada petani kubis; menganalisis hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap produktivitas usahatani kubis; dan menganalisis hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap pendapatan petani kubis. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Dusun Jurang Kuali, Desa Sumber Brantas dan Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dengan penentuan secara purposive. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sampel gugus bertahap dimana diambil 63 petani kubis sebagai responden atau 10 % dari jumlah petani kubis di lokasi penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer melalui wawancara terstruktur dan observasi dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur, hasil terdahulu, bukti-bukti relevan serta instansi terkait yang digunakan untuk menunjang data primer. Sedangkan metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis fungsi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan usahatani konservasi, uji asumsi klasik, pengukuran variabel, analisis tingkat penerapan usahatani konservasi, analisis biaya, penerimaan, produktivitas dan pendapatan usahatani kubis, dan analisis hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap produktivitas dan pendapatan usahatani kubis. Dari hasil identifikasi tingkat penerapan usahatani konservasi diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar tingkat penerapan usahatani konservasi petani responden tinggi yaitu sebanyak 42 orang atau sebesar 66,67 % dari total responden. Sedangkan untuk tingkat penerapan usahatani konservasi petani responden kategori rendah yaitu sebanyak 21 orang atau 33,33 % dari total responden. Faktor-faktor penerapan usahatani konservasi (umur, luas lahan, kemiringan lahan, pendidikan formal, pendidikan non-formal, pengetahuan cara melakukan konservasi, pengetahuan usahatani konservasi lahan, dan pengetahuan pentingnya konservasi lahan) yang berpengaruh terhadap tingkat penerapan usahatani kubis yaitu kemiringan lahan (X3), pendidikan formal (X4) dan pengetahuan usahatani konservasi lahan (X7). Hal ini didasarkan pada hasil regresi nilai kemiringan sebesar 5,753, nilai pendidikan formal sebesar 3,267 dan nilai pengetahuan usahatani konservasi lahan sebesar 3,608 yang lebih besar dari nilai 1,99 pada tingkat kepercayaan 95 %. Kemiringan lahan dan pengetahuan usahatani konservasi lahan berpengaruh positif yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi positif yaitu 1,921 dan 0,382, sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi kemiringan lahan yang digunakan untuk usahatani kubis dan semakin tinggi tingkat pengetahuan usahatani konservasi lahan maka semakin tinggi pula tingkat penerapan usahatani konservasinya. Sedangkan pendidikan formal berpengaruh negatif yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi negatif yaitu -0,983, sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi tingkat pendidikan formal petani kubis maka semakin rendah tingkat penerapan usahatani konservasinya karena petani lebih berorientasi pada aspek ekonomi yaitu memperoleh keuntungan setinggi-tingginya dalam jangka pendek. Berdasarkan hasil analisis hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap produktivitas tanaman kubis dengan menggunakan analisis tabel silang (cross table analysis), diperoleh bahwa dari 21 petani dengan tingkat penerapan rendah sebanyak 10 orang (47,62 %) produktivitas usahataninya rendah dan sebanyak 11 orang (52,38 %) produktivitas usahataninya tinggi. Sedangkan dari 42 petani dengan tingkat penerapan tinggi sebanyak 28 orang (66,67 %) produktivitas usahataninya rendah dan sebanyak 14 orang (33,33 %) produktivitas usahataninya tinggi. Dengan demikian menunjukkan bahwa tingkat penerapan usahatani konservasi tidak berpengaruh terhadap produktivitas usahatani kubis. Berdasarkan hasil analisis hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap pendapatan usahatani kubis dengan menggunakan analisis tabel silang (cross table analysis), diperoleh bahwa dari 21 petani dengan tingkat penerapan rendah sebanyak 8 orang (38,09 %) pendapatannya rendah dan sebanyak 13 orang (61,94 %) pendapatannya tinggi. Sedangkan dari 42 petani dengan tingkat penerapan tinggi sebanyak 29 orang (69,05 %) pendapatannya rendah dan sebanyak 13 orang (30,95 %) pendapatannya tinggi. Hal ini berarti menunjukkan bahwa tingkat penerapan usahatani konservasi tidak berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kubis. Dari hasil penelitian yang diajukan saran antara lain: (1) petani kubis mulai secepat mungkin untuk menyadari pentingnya konservasi lahan bagi usahatani mereka demi keberlanjutannya dalam jangka panjang dengan menerapkan sistem usahatani konservasi secara optimal (2) adanya bentuk perhatian khusus yang lebih kepada masyarakat petani kubis dari instansi pemerintahan terkait (seperti Dinas Pertanian dan Kantor Lingkungan Hidup) di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu demi kepentingan masyarakat luas dan ketahanan ekologi Kota Batu, seperti bantuan sarana produksi, penyuluhan pentingnya usahatani konservasi dan pendampingan secara rutin dan berlanjut (3) perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai biaya yang dibutuhkan dalam bangunan konservasi sehingga diketahui besarnya investasi yang harus dikeluarkan petani dalam menerapkan sistem usahatani konservasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/162/051202948
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Sep 2012 14:49
Last Modified: 27 Oct 2021 03:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128956
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item