Strategi Pengembangan Agroindustri Tikar Mendong (Studi Kasus di Sentra Industri Kecil Kerajinan Anyaman Tikar Mendong Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang)

Hikmasari, Redha (2012) Strategi Pengembangan Agroindustri Tikar Mendong (Studi Kasus di Sentra Industri Kecil Kerajinan Anyaman Tikar Mendong Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tikar mendong adalah salah satu produk unggulan Kabupaten Malang. Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang merupakan sentra kerajinan tikar mendong. Dengan bahan baku yang melimpah berupa tanaman mendong yang juga dibudidayakan di daerah Wajak, pasar yang cukup luas di Jawa Timur dan beberapa wilayah luar jawa, serta telah diekspornya sebagian kecil tikar mendong ke Afrika dan Timur Tengah menjadikan agroindustri tikar mendong dapat bertahan untuk dijadikan usaha dan dipasaran sampai saat ini. Melihat potensi-potensi di atas, seharusnya kondisi pengrajin tikar mendong di Desa Blayu sudah mengalami kesejahteraan. Namun, keadaan ini berbeda dengan keadaan riil pengrajin tikar mendong yang dari tahun ke tahun belum mengalami perubahan yang signifikan. . Melihat permasalahan di atas, maka dibutuhkan strategi pengembangan yang diharapkan dapat mengembangkan industri kecil tikar mendong dengan cara meningkatkan potensi-potensi serta menyelesaikan permasalahan pengrajin yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan pengrajin tikar mendong yang ada di Desa Blayu. Dengan demikian, maka terdapat beberapa perumusan masalah antara lain adalah 1) Menganalisis permasalahan yang dihadapi pengrajin tikar mendong Desa Blayu Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, 2) Menganalisis model konseptual yang cocok untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi pengrajin tikar mendong Desa Blayu Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) pada agroindustri tikar mendong di Desa Blayu Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Penentuan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah penelitian merupakan sentra pembuatan kerajinan anyaman tikar mendong. Responden dalam penelitian ini adalah semua pihak yang berpengaruh terhadap agroindustri tikar mendong yaitu petani mendong, pengrajin, pedagang pengumpul, pemerintah desa, dan dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag). Data yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan deep interview (wawancara mendalam) dan dan observasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis SSM (Soft System Metodology). Metodologi SSM mencakup 1) Melakukan identifikasi permasalahan, 2) Menggambarkan situasi permasalahan yang diilustrasikan dengan Rich Picture Diagram, 3) Memformulasi Root Definition (definisi sistem aktivitas) yang relevan dengan situasi masalah 4) Membangun model konseptual, 5) Membandingkan model dengan realitas Dari hasil identifikasi permasalahan yang pada agroindustri tikar mendong, didapatkan permasalahan yang dihadapi petani mendong adalah permasalahan keterbatasan modal, bantuan modal yang tidak merata, hama tikus, dan kurang luasnya pemasaran mendong. Permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin tikar mendong adalah tidak sesuainya bantuan modal, harga senar tinggi, tenaga kerja yang berpendidikan rendah, teknologi yang masih sangat sederhana, tidak adanya diversifikasi produk, tidak adanya pasar selain pedagang pengumpul, serta tidak adanya pasar untuk produk baru. Permasalahan yang dihadapi oleh pedagang pengumpul adalah menurunnya permintaan tikar mendong. Permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah desa adalah menurunnya jumlah pengrajin serta berkurangmya perhatian pemerintah pusat. Sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh Disperindag adalah rendahnya sumberdaya manusia sehingga sulit menyerap pelatihan dan memanfaatkan bantuan. Model konseptuaal yang cocok untuk mengatasi pemasalahan yang dihadapi agroindustri tikar mendong adalah model kluster mebel mendong. Pembentukan klaster mebel mendong ini dilakukan dengan cara melakukan pengelompokan spatial dengan beberapa petani mendong, pengusaha mebel, lembaga keuangan, Disperindag, perguruan tinggi, serta pengelola tempat pariwisata. Beberapa unit usaha tersebut melakukan interaksi dan kemudian melakukan kombinasi sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing unit usaha. Setelah interaksi antar perusahaan terjadi serta adanya kemauan dari beberapa unit usaha untuk mengkomninasikan sumberdaya, maka beberapa unit usaha tersebut membuat institusi bersama untuk membentuk kluster mebel mendong.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/160/051202946
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Sep 2012 14:21
Last Modified: 21 Oct 2021 05:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128954
[thumbnail of BAB_VII.pdf]
Preview
Text
BAB_VII.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_VI.pdf]
Preview
Text
BAB_VI.pdf

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_I.pdf]
Preview
Text
BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
Text
BAB_II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV.pdf]
Preview
Text
BAB_IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
Text
BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item