Mutisari, Rini (2012) Analisis Indikator Ketahanan Pangan Di Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana suatu masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya dengan baik, aman dan terjangkau. Masalah ketahanan pangan yang biasa disebut dengan kerawanan pangan harus segera di tangani di Indonesia. Food Insecurity and Vulnerability Atlas of Indonesia (FSVA) tahun 2009 merupakan salah satu proyek dari Dewan Ketahanan Pangan untuk memetakan kondisi kerawanan pangan di seluruh wilayah di Indonesia, namun ada beberapa wilayah yang belum masuk dalam penelitian tersebut termasuk Kota Batu. Oleh karena itu upaya dalam mengidentifikasi masalah kerawanan pangan di Kota Batu perlu dilakukan dimana hasil dari identifikasi nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan oleh pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan terkait dengan masalah kerawanan pangan. Salah satu langkah awal dalam mengidentifikasi masalah kerawanan pangan di Kota Batu yang juga sebagai tujuan pertama dalam penelitian ini adalah mengetahui indikator-indikator yang menentukan tingkat kerawanan pangan di Kota Batu. Sedangkan tujuan yang kedua adalah untuk mengetahui kondisi kerawanan yang terjadi di Kota Batu sesuai dengan indikator yang terbentuk. Metode penelitian penentuan indikator ketahanan pangan ini menggunakan data cross section Tahun 2010, dengan mengadopsi indikator ketahanan pangan rumusan FIA (Food Insecurity Atlas) Tahun 2005. Selanjutnya indikator-indikator yang ada akan disusun dan direduksi dengan menggunakan metode analisis faktor dengan pendekatan Principal Component Analysis. Kemudian dari indikator yang terbentuk hasil seleksi akan dianalisi bagaimana kondisi ketahanan pangan tingkat desa yang ada di Kota Batu. Dari 18 indikator ketahanan pangan yang dianalisis didapatkan bahwa terdapat tujuh indikator yang berpengaruh terhadap kondisi ketahanan pangan di Kota Batu. Ketujuh indikator tersebut terbagi menjadi tiga aspek yaitu 1) Aspek Kemiskinan yang diwakili oleh indikator Persentase Keluarga (KK) yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Persentase Keluarga yang Rumahnya Terbuat dari Bambu; 2) Aspek Kesehatan dan Mata Pencaharian diwakili oleh indikator Persentase Pengangguran, Rasio Penduduk Terlayani POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu), Keberadaan Sarana Kesehatan, dan Persentase Buruh Tani dan Swasta; 3) Aspek Kerentanan Pangan diwakili oleh indikator Persentase Lahan Tidak Beririgasi. Berdasarkan nilai komposit indikator ketahanan pangan dari ketiga aspek, maka dapat diketahui bahwa dari 24 desa di Kota Batu terdapat 3 desa (12.5%) yang masuk dalam kategori tahan pangan, 10 desa (41.67%) yang masuk dalam kategori cukup tahan pangan, 8 desa (33,33%) yang masuk dalam kategori agak rawan pangan, 2 desa (8,33%) yang masuk dalam kategori rawan pangan dan 1 desa (4,17%) yang masuk dalam kategori sangat rawan pangan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/159/051202945 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Sep 2012 14:13 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128952 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |