Penentuan Lokasi UPT Dinas PUPR Kabupaten Pacitan dengan Metode P-Center dan Algoritma Evolusi

Huzaini, Ahmad (2018) Penentuan Lokasi UPT Dinas PUPR Kabupaten Pacitan dengan Metode P-Center dan Algoritma Evolusi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan merupakan salah satu dinas yang bertugas untuk membangun, mengawasi, dan meningkatkan infrastruktur di Kabupaten Pacitan, seperti jalan, jembatan, bendungan, dan lain-lain. Menurut hasil wawancara bersama Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Dinas PUPR berencana akan membangun 3 Unit Pelaksana Teknis (UPT). UPT berfungsi untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, kemudahan akses informasi publik, dan pengawasan terhadap tugas-tugas Dinas PUPR. Fokus utama dari penentuan lokasi UPT adalah dekat dengan semua penjuru arah Kabupaten Pacitan. Dinas PUPR belum memiliki alternatif lokasi spesifik untuk pembangunan fasilitas. Alternatif lokasi yang dimiliki hanya berupa 5 dari total 12 kecamatan yang dinilai bisa dibangun fasilitas, yaitu Pacitan, Punung, Ngadirojo, Nawangan dan Bandar. Oleh karena itu, penelitian ini membahas mengenai penentuan 3 lokasi UPT Dinas PUPR dengan tujuan untuk meminimalkan jarak maksimal dari semua permintaan spesifik berupa desa. Lokasi kandidat merupakan 73 desa yang berada pada 5 kecamatan yang dinilai bisa dibangun fasilitas, sedangkan permintaan berjumlah 171 titik yang merupakan total desa di Kabupaten Pacitan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode P-Center yang kemudian diselesaikan dengan algoritma evolusi. P-Center merupakan salah satu metode penyelesaian dalam penentuan lokasi fasilitas yang bertujuan untuk meminimalkan jarak maksimal dari semua permintaan dengan sejumlah fasilitas tertentu. Algoritma evolusi digunakan untuk penyelesaian karena metode P-Center merupakan permasalahan NP-Hard. Penentuan lokasi UPT terbagi menjadi beberapa 4 tahap. Tahap pertama, penentuan koordinat lokasi desa, untuk membuat form to chart jarak aktual dengan bantuan Google Maps. Tahap kedua, formulasi model P-Center. Tahap ketiga, penyesuaian model P-Center ke algoritma evolusi, di dalamnya terdapat penentuan input sistem, representasi solusi, parameter algoritma evolusi dan fungsi fitness. Tahap keempat, penentuan lokasi dengan menjalankan algoritma evolusi di Solver pada Software Microsoft Excel 2016. Berdasarkan output algoritma evolusi terdapat beberapa alternatif. Alternatif yang dihasilkan dipengaruhi oleh peluang mutasi dan waktu terminasi. Masing-masing peluang mutasi menghasilkan fungsi objektif yang sama, tetapi alternatif lokasi yang dihasilkan berbeda. semakin besar peluang mutasi maka akan menghasilkan pencarian yang acak. Kondisi terminasi juga mempengaruhi waktu pencarian solusi optimal. Semakin acak pencarian, waktu terminasi yang digunakan semakin besar agar menghasilkan solusi optimal dalam 1 iterasi. Terdapat 4 alternatif dengan jarak maksimal yang sama, yaitu 28,265 km. Pemilihan alternatif didasarkan pada jumlah alokasi dan total jarak dikarenakan fungsi objektif telah terpenuhi. Untuk alokasi pada keempat alternatif tidak berbeda signifikan, dengan perbedaan paling besar adalah 4 alokasi. Sedangkan total jarak terdapat perbedaan yang cukup besar yaitu 74,15 km. Oleh karena itu dari keempat alternatif, terpilih 1 alternatif yang menghasilkan jarak paling kecil, yaiitu Desa Bangunsari, Pacitan yang merupakan lokasi Dinas PUPR, serta Sempu, Nawangan; Ngadirojo, Ngadirojo; dan Punung, Punung merupakan UPT 1, 2, dan 3. Total jarak dari alternatif terpilih adalah 2.235,583 km.

English Abstract

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) of Pacitan Regency is one of the offices that served to build, monitor, and improve the existing infrastructures in Pacitan Regency, such as roads, bridges, dams, and others. According to the results of an interview with the Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), the PUPR Office will build 3 Unit Pelaksana Teknis (UPT). The UPT will be used to improve disaster preparedness, ease of access to public information, and control of the tasks of the PUPR Office. The main focus of UPT location determination is close to all directions of Pacitan Regency. PUPR Office has no specific alternative location for facility construction. Alternative locations are owned only 5 of the total 12 sub-districts were judged to be built facilities, namely Pacitan, Punung, Ngadirojo, Nawangan, and Bandar. Therefore, this study discusses the determining of 3 locations of UPT PUPR with the aim to minimize the maximum distance from all specific demands in the form of villages. The candidate locations are 73 villages located in 5 sub-districts that are considered to be built facilities, while the demands are 171 points which are the total villages in Pacitan Regency. This research has been done by using the P-Center method which was solved by the evolutionary algorithm. P-Center is one of the methods of completion in determining the location of a facility which aims to minimize the maximum distance from all demands with a certain number of facilities. The evolutionary algorithm is used for completion because the P-Center method is an NP-Hard problem. Determining the location of UPT is divided into 4 stages. The first stage, determining the coordinates of the village location, to create the form to chart of actual distance by using Google Maps. The second stage, the P-Center model formulation. The third stage, the adjustment of the P-Center model to the evolutionary algorithm, in which there are determinations of system input, solution representation, evolutionary algorithm parameters, and fitness function. The fourth stage, determining locations by running the evolutionary algorithm in Solver on Microsoft Excel 2016 Software. Based on the evolutionary algorithm output there are several alternatives. The resulting alternative is influenced by mutation rate and termination times. Each mutation rate produces the same objective function, but the resulting alternative location is different. The greater mutation rate will produce a random search. The termination conditions also affect the search time for optimal solutions. The more random the search, the greater the termination time used to produce an optimal solution in 1 iteration. There are 4 alternatives with the same maximum distance, which is 28,265 km. Alternative selection is based on the number of allocations and total distance because the objective function has been fulfilled. The allocation for the four alternatives is not significantly different, with the biggest difference being 4 allocations. While the total distance there is a fairly large difference of 74.15 km. Therefore, from the four alternatives, one alternative was chosen which produced the smallest distance, namely Bangunsari Village, Pacitan which was the location of the PUPR Office, and Sempu, Nawangan; Ngadirojo, Ngadirojo; and Punung, Punung is UPT 1, 2, and 3. The total distance from the selected alternative is 2,235,583 km.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2018/975/051810572
Uncontrolled Keywords: Algoritma Evolusi, Meminimalkan Jarak Maksimum, Permasalahan Lokasi, P-Center Evolution Algorithm, Location Problems, Minimizing Maximum Distance, PCenter
Subjects: 700 The Arts > 711 Area planning (civic art) > 711.5 Specific kinds of areas
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Jan 2019 07:40
Last Modified: 11 Apr 2022 02:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/12895
[thumbnail of Ahmad Huzaini.pdf] Text
Ahmad Huzaini.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item