Bakari, Yuliana (2012) Analisis Integrasi Pasar Vertikal Komoditas Kedelai (Glycine Max .L) Di Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang strategis di Indonesia selain padi dan jagung. Peningkatan konsumsi kedelai yang tidak seimbang dengan peningkatan produksi kedelai menyebabkan pemerintah harus melakukan impor kedelai. Rendahnya produksi kedelai kedelai Amerika Serikat menyebabkan kenaikan harga kedelai dalam negeri yang mencapai dua kali lipat dimulai dari harga sebesar Rp 3.450/kg pada Januari 2007 menjadi Rp 7.500/kg pada Januari pada tahun 2008. Meningkatnya harga jual kedelai dalam negeri karena permasalahan yang selama ini dihadapi adalah kenaikan harga di tingkat konsumen tidak diikuti oleh kenaikan harga di tingkat petani sehigga harga di tingkat petani masih relatif rendah. Integrasi pasar vertikal mengacu pada hubungan antara harga di berbagai titik dalam rantai pasokan seperti harga di tingkat petani dan harga konsumen. Dalam Rapsomanikis (2004), menyebutkan saat terjadi integrasi pasar kenaikan harga kedelai di tingkat konsumen ditransmisikan ke lembaga pemasaran yang seterusnya dapat ditransmisikan sampai ke tingkat petani hingga dapat meningkatkan harga jual di tingkat petani. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana integrasi yang terjadi antara pasar petani dan lembaga pemasaran, lembaga pemasaran dan pasar konsumen, serta antara komoditas konsumen dan petani komoditas kedelai di Jawa Timur. Penelitian ini mengunakan data harga baik di tingkat petani, lembaga pemasaran, dan konsumen pada tahun 2005-2009. Metode Analisis yang digunakan adalah uji stasioner, metode kointegrasi Enger Granger, Error Correction Models, dan uji kausalitas Granger. Hasil uji stasioner menjelaskan bahwa semua variabel stasioner pada ordo yang sama yaitu ordo I (1) sehingga dapat dilanjutkan pada uji kointegrasi dan Error Correction Model. Berdasarkan hasil analisis, integrasi pasar vertikal antara petani dan lembaga pemasaran, lembaga pemasaran dan konsumen, serta antara petani dan konsumen menjelaskan bahwa masing-masing pasar tersebut telah terintegrasi vertikal pada ordo integrasi I(1,1). Meskipun demikian dalam jangka pendek kenaikan harga justru bergerak menjauhi keseimbangan, dimana kenaikan harga di tingkat lembaga pemasaran justru menyebabkan harga di tingkat petani bergerak menurun, kenaikan harga di tingkat konsumen justru menyebabkan harga di tingkat lembaga pemasaran bergerak menurun, dan kenaikan harga di tingkat konsumen justru menyebabkan harga di tingkat petani bergerak menurun. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa faktor sangat berpengaruh sehingga menyebabkan ketidakseimbangan pasar dalam jangka pendek, salah satunya adalah struktur pasar yang mengarah pada struktur pasar persaingan tidak sempurna. Dalam integrasi pasar, realisasi dari struktur pasar kedelai di Jawa Timur yang bersifat persaingan tidak sempurna menyebabkan pergerakan harga yang terjadi di tingkat konsumen tidak dapat ditransmisikan kepada petani. Apabila terjadi pergerakan harga yang meningkat di tingkat petani, keuntungan dari kenaikan harga tersebut lebih banyak dinikmati oleh lembaga pemasaran (misalnya pedagang pengecer atau pedagang pengumpul), dan bagian harga yang 8 diterima petani relatif kecil. Hal ini yang menyebabkan pasar antara konsumen dan petani semakin tidak terintegrasi. Untuk menghadapi beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidak seimbangan dalam jangka pendek yang dapat menyebabkan pasar tidak terintegrasi dibutuhkan beberapa upaya yaitu, (1) kebijakan pemerintah untuk memperpendek saluran pemasaran yang terjadi dengan memberikan dukungan kepada petani berupa alat transportasi untuk bisa langsung membawa hasil panennya ke pasar induk atau ke pasar konsumen, (2) meningkatkan kerjasama di antara petani juga sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah dengan membentuk suatu kelompok tani yang terdiri dari beberapa gabungan petani kedelai dalam suatu daerah. Adanya pembentukan kelompok tani sangat diharapkan tidak hanya aktif dalam peningkatan usaha taninya saja tetapi juga sampai pada penanganan pasca panen dan pemasaran. Dengan peranan kelompok tani ini sekaligus dapat memperkuat posisi tawar petani di pasar sehingga petanipun mempunyai kekuatan dalam menentukan harga pasar.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2012/149/051202935 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Sep 2012 15:53 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128942 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |