Pemetaan Ketersediaan Pangan Tingkat Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek

Fibrianingtyas, Alia (2012) Pemetaan Ketersediaan Pangan Tingkat Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan pangan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan nasional. Hal tersebut dituangkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005 hingga 2025, yang menegaskan bahwa “pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor meliputi produksi, pengolahan, distribusi hingga konsumsi pangan dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang serta terjamin keamanannya”. Berdasarkan peraturan perundangan tersebut dapat dilihat bahwa pangan merupakan dasar utama untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas yang sangat ditentukan oleh status gizi yang baik. Apabila dicermati maka hal ini selaras dengan konsep ketahanan pangan nasional, yaitu kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Ketahanan pangan nasional menitikberatkan masyarakat sebagai pelaku utama, dimana pemerintah lebih berperan sebagai inisiator dan fasilitator agar tujuan utama pembangunan nasional tetap konsisten sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2010. Instruksi presiden tersebut berisi tentang perlunya disusun Rencana Aksi Pangan dan Gizi (RAPG) tingkat nasional dan tingkat propinsi yang dalam proses penyusunannya melibatkan kabupaten dan kota. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berupaya memacu pembangunan ketahanan pangan melalui program–program yang benar-benar mampu memperkokoh ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu sasaran pengembangan wilayah di bagian selatan Jawa Timur, karena selain memiliki keunggulan dalam sektor pertanian, Kabupaten Trenggalek memiliki potensi-potensi sumber daya alam yang cukup besar. Sebab hampir 2/3 dari luas wilayah Kabupaten Trenggalek merupakan pegunungan (BPS, 2009). Namun kenyataannya, perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Trenggalek belum mampu berperan secara optimal dalam peningkatan perekonomian wilayahnya. Maka dari itu para pengambil keputusan memerlukan perangkat informasi mengenai representasi dan analisis spasial berupa pemetaan Kabupaten Trenggalek. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi secara tepat tentang wilayah setempat agar dapat diketahui keadaan surplus atau defisit pangan dan informasi tentang tingkat ketersediaan pangan. Dengan harapan agar antisipasi pengambil keputusan melalui kebijakan– kebijakan ketahanan pangan dapat diterapkan secara tepat dan merata. Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu : bagaimana pemetaan kondisi ketersediaan pangan tingkat kecamatan di Kabupaten Trenggalek ? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat peta ketersediaan pangan tingkat kecamatan di Kabupaten Trenggalek dalam rangka memanapkan program pembangunan pangan nasional, dimana ketahanan pangan sebagai fokus perhatian. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive di Kabupaten Trenggalek dengan penentuan sampel adalah seluruh kecamatan yang terdapat di Kabupaten Trenggalek, yaitu sebanyak 14 kecamatan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari berbagai instansi terkait di Kabupaten Trenggalek tahun 2010. Data ini ditabulasikan kedalam tabel Neraca Bahan Makanan (NBM) dan dihitung nilai konversi ketersediaan pangannya, yang nantinya akan dikategorikan kedalam lima kelas yang dihitung dengan skala interval. Sedangkan analisis spasial kondisi ketersediaan pangan di Kabupaten Trenggalek dapat diketahui dengan pemetaan menggunakan alat analisis statistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan peta ketersediaan pangan untuk konsumsi per kapita di Kabupaten Trenggalek, terdapat delapan kecamatan yang tergolong kedalam kategori V (sedikit tersedia) dengan range antara 317,0456 hingga 827,67488. Delapan kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Panggul, Kampak, Gandusari, Pogalan, Munjungan, Watulimo, Dongko dan Trenggalek. Sehingga saran dari penelitian ini adalah penerapan kebijakan pemerintah daerah setempat hendaknya lebih difokuskan pada delapan kecamatan yang tergolong kedalam kategori V (sedikit tersedia) tersebut guna pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 hingga 2025 mengenai ketahanan pangan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/145/051202931
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 12 Sep 2012 09:05
Last Modified: 21 Oct 2021 05:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128938
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item