Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Tebu Melalui Program Kredit Ketahanan Pangan Dan Energi (Studi Kasus Di Desa Bakalan Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang)

Khoirunnisa, Ninin (2012) Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Tebu Melalui Program Kredit Ketahanan Pangan Dan Energi (Studi Kasus Di Desa Bakalan Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan konsumsi terhadap gula yang terjadi di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah produksi gula domestik yang mampu dihasilkan. Kekurangan produksi gula tersebut harus ditutupi dengan langkah impor gula. Untuk mengurangi ketergantungan akan gula impor dan meningkatkan kemampuan negara dalam pemenuhan kebutuhan akan gula secara mandiri, sejak tahun 2009 pemerintah mencanangkan program swasembada gula. Swasembada gula dapat dicapai dengan cara meningkatkan produktivitas tebu sehingga dapat meningkatkan produksi gula dalam negeri. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas tebu yaitu dengan mencanangkan Program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional serta meningkatkan pendapatan petani. Melalui program KKP-E ini diharapkan dapat membantu petani khususnya petani tebu untuk mengatasi permasalahan permodalannya. Namun dengan berjalannya program tersebut masih banyak petani tebu yang tidak mengambil atau memanfaatkan KKP-E. Penelitian ini bertujuan: 1.Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan petani tebu dalam pengambilan keputusan dalam pengambilan KKP-E. 2.Menganalisis hubungan antara pemberian KKP-E dengan tingkat penerapan teknologi usahatani tebu. 3.Menganalisis hubungan antara tingkat penerapan teknologi usahatani tebu dengan produktivitas usahatani tebu. 4.Menganalisis hubungan antara produktivitas usahatani tebu dengan pendapatan usahatani tebu. 5.Menganalisis dan membandingkan tingkat pendapatan usahatani petani tebu yang mengambil KKP-E dengan petani tebu yang tidak mengambil KKP-E. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di Desa Bakalan Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini yaitu petani yang mengambil KKP-E maupun yang tidak mengambil KKP-E. Sampel pada kelas petani yang mengambil kredit KKP-E yaitu sebanyak 30 petani tebu, sedangkan sampel petani non KKP-E yaitu sebanyak 10 petani tebu. Jadi jumlah sampel keseluruhan yang diperoleh dari kedua kelas tersebut yaitu 40 petani tebu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan kuisioner, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu, untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani tebu dalam pengambilan KKP-E menggunakan analisis Logit. Untuk menganalisis hubungan positif antara jumlah KKP-E yang diterima petani tebu dengan penerapan teknologi usahatani tebu dan menganalisis hubungan positif antara penerapan teknologi usahatani tebu dengan produktivitas usahatani tebu menggunakan analisis statistik non parametrik uji korelasi Rank-Spearman. Untuk menganalisis hubungan positif antara produktivitas usahatani tebu dengan pendapatan usahatani tebu menggunakan statistik parametik uji korelasi Product Moment. Dan untuk menganalisis perbedaan antara pendapatan usahatani petani KKP-E dan non KKP-E menggunakan analisis usahatani dan pendapatan serta uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis tentang faktor yang mempengaruhi keputusan petani tebu dalam pengambilan KKP-E menunjukkan bahwa faktor yang memiliki nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 yaitu variabel luas lahan garapan (X3), dan jumlah tanggungan rumah tangga (X4) dengan nilai signifikansi sebesar 0,048 dan 0,038. Hal ini berarti variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap keputusan petani dalam pengambilan KKP-E atau tidak. Sedangkan variabel yang lainnya yaitu variabel umur petani tebu (X1), tingkat pendidikan formal petani tebu (X2), dan ada tidaknya pekerjaan sampingan petani tebu (X5), tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan petani tebu dalam pengambilan KKP-E . Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah pemberian KKP-E yang diterima petani tidak memiliki hubungan positif dengan penerapan teknologi usahatani tebu yang mereka lakukan, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,209. Kemudian pada penerapan teknologi usahatani tebu yang dilakukan petani memiliki hubungan positif dengan produktivitas usahatani tebunya, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,783 begitu juga dengan produktivitas usahatani tebu memiliki hubungan positif dengan pendapatan usahatani tebu yang diterima petani, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi 0,886. Berdasarkan analisis usahatani tebu antara petani KKP-E dengan petani Non KKP-E didapatkan hasil rata-rata pendapatan usahatani pada petani KKP-E yakni sebesar Rp. 22.712.301,-dan pada petani non KKP-E sebesar 21.870.744,-. Selisih pendapatan pada keduanya sebesar Rp. 841.557,-. Perbedaan tersebut tidak nyata, karena perbedaan yang mendasar antara petani KKP-E dan non KKPE hanya terdapat pada adanya bunga kredit. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang dilakukan di Desa Bakalan Kecamatan Bululawang ini yaitu dalam upaya peningkatan pendapatan usahatani tebu diharapkan petani tebu menggunakan pupuk sesuai anjuran dan tidak melebihi dosis sehingga dapat menghemat biaya usahatani. Untuk pihak Pabrik Gula diharapkan dapat meningkatkan pelayanan baik dalam pembinaan teknis maupun pelayanan tebang angkut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2012/120/021202906
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Sep 2012 09:01
Last Modified: 11 Sep 2012 09:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128914
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item