Rahmaningtyas (2012) Strategi Pengembangan Agribisnis Cengkeh Pada Kebun Pancursari Ptpn Xii Di Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Cengkeh merupakan tanaman yang memiliki peranan penting dalam pembangunan perkebunan khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya karena memiliki kontribusi yang nyata dalam penyediaan kebutuhan bahan baku terutama bagi industri rokok kretek, peningkatan pendapatan petani, peningkatan devisa negara, serta penyerapan tenaga kerja. Usaha budidaya tanaman cengkeh mayoritas dikelola oleh perkebunan rakyat. Data pada tahun 2010 menunjukkan bahwa dari total areal cengkeh 470.045 ha, seluas 461.406 ha (98.2%) dikelola oleh perkebunan rakyat. Sisanya seluas 8.638 ha (1.8%) dikelola oleh perkebunan besar negara dan swasta. Produksi cengkeh tahun 2010 sebesar 110.807 ton yang terdiri dari 108.866 ton (98.2%) perkebunan rakyat dan sisanya 1.940 ton (1.8 %) dari perkebunan besar negara dan swasta (DITJENBUN, 2011). Salah satu kebun yang memiliki potensi besar dalam agribisnis cengkeh ini adalah Kebun Pancursari PTPN XII yang berada di Kabupaten Malang. Tanaman cengkeh merupakan komoditi pendukung yang dibudidayakan oleh Kebun Pancursari. Walaupun merupakan tanaman pendukung, komoditi cengkeh selama ini menjadi tumpuan hidup Kebun Pancursari akibat menurunnya produktivitas tanaman utama pada tahun-tahun sebelumnya. Adanya peningkatan permintaan cengkeh dapat membuka persaingan besar bagi perusahaan perkebunan dan masyarakat yang membudidayakan komoditi tersebut. Hal ini dapat menjadi peluang bagi Kebun Pancursari PTPN XII yang membudidayakan komoditi ini untuk dapat menguasai pasar. Dengan didukung dengan kepemilikan Hak Guna Usaha (HGU) lahan seluas 3031 ha tentunya dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi Kebun Pancursari untuk meningkatkan produktivitas cengkeh ini. Untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi kendala yang ada, diperlukan strategi-strategi yang sesuai bagi Kebun Pancursari agar mampu mengembangkan agribisnis cengkehnya. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui: (a) lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) agribisnis cengkeh pada Kebun Pancursari PTPN XII; (b) posisi agribisnis cengkeh pada Kebun Pancursari PTPN XII dalam persaingan dan pertumbuhan pasar cengkeh berdasarkan matriks Internal Eksternal (IE) dan matriks Grand Strategi; (c) strategi agribisnis cengkeh yang dapat diterapkan pada Kebun Pancursari PTPN XII Malang berdasarkan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks). Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di kebun Pancursari PTPN XII, Desa Ringin Kentar, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang dengan pertimbangan bahwa Kebun Pancursari merupakan salah satu Perkebunan Besar Negara (PBN) yang mengusahakan komoditas cengkeh skala besar di Kabupaten Malang. Responden dipilih secara sengaja dan memiliki kontribusi besar dalam perumusan dan pelaksanaan strategi di Kebun Pancursari. Pemilihan responden tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa responden adalah pakar dalam perumusan strategi dan dapat mewakili perusahaan serta memiliki wewenang mengenai data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis matrik IFE, matrik EFE, matrik IE, matrik SWOT, matrik Grand Strategy, dan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks). Dari matrik IFE didapatkan total skor lingkungan internal Kebun Pancursari sebesar 2,709 yang berarti Kebun Pancursari mampu mengatasi kelemahan yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya. Hal ini ditunjukkan dengan total skor IFE yang berada pada posisi diatas rata-rata (2,5). Dengan total skor kekuatan sebesar 1,972 dan total skor kelemahan sebesar 0,737. Dari matriks EFE didapatkan total skor lingkungan eksternal Kebun Pancursari sebesar 3,296 yang berarti Kebun Pancursari memiliki faktor eksternal yang tergolong tinggi untuk merespon peluang yang ada dan mampu mengurangi ancaman yang harus dihadapi. Hal ini ditunjukkan dengan total skor EFE yang berada pada posisi tinggi (>3,0). Dengan total skor peluang sebesar 1,815 dan total skor ancaman sebesar 1,481. Pada matriks IE, total skor IFE dan EFE berada pada sel II. Pada posisi ini berarti Kebun Pancursari berada dalam kondisi tumbuh dan kembangkan (Grow and Build). Pada posisi ini strategi yang tepat untuk diterapkan Kebun Pancursari adalah melalui strategi intensif dan strategi integratif. Pada matriks Grand Strategy, dari selisih skor kekuatan dan kelemahan sebesar 1,235 sedangkan selisih skor peluang dan ancaman sebesar 0,334 didapatkan titik koordinat yang berada pada kuadran I yaitu kuadran Aggresive yang berarti Kebun Pancursari disarankan untuk menerapkan strategi aggresive. Pada hasil analisis matriks SWOT diperoleh 13 alternatif strategi pengembangan agribisnis cengkeh Kebun Pancursari. Dari 13 alternatif strategi tersebut disederhanakan kembali sehingga menjadi 4 strategi utama yang kemudian akan diolah dengan QSPM. Dari hasil perhitungan QSPM diketahui strategi yang paling utama untuk diterapkan untuk mengembangkan agribisnis cengkeh pada Kebun Pancursari yaitu : 1). Meningkatkan kualitas dan kuantitas cengkeh dengan jumlah total nilai daya tarik sebesar 5,943; 2). Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan jumlah total nilai daya tarik sebesar 5,907; 3). Memperluas pangsa pasar dengan jumlah total nilai daya tarik sebesar 5,420; 4). Meningkatkan kerjasama dengan Litbang dan lembaga terkait dengan jumlah total nilai daya tarik sebesar 5,078.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2012/051203928 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 01 Nov 2012 10:06 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 05:05 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128891 |
Preview |
Text
SKRIPSI_RAHMANINGTYAS.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |