Khasanah, Qorinatul (2011) Aplikasi kompos eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solm) dan dosis kalium pada tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung manis ( Zea mays saccharata Sturt.) ialah komoditas pertanian yang cukup penting dalam tatanan pangan dan cukup potensial untuk dikembangkan. Produktivitas jagung manis nasional pada tahun 2010 adalah 7 ton ha -1 tongkol berkelobot padahal potensi jagung manis dapat mencapai 12 ton ha -1 tongkol berkelobot (Anonymous, 2010). Oleh karena itu, produktivitas tanaman jagung manis perlu ditingkatkan melalui penyediaan lingkungan tumbuh yang lebih baik bagi tanaman, khususnya tanah. Eceng gondok ialah salah satu jenis gulma air yang mempunyai kandungan kalium cukup tinggi (16,33 me 100 g -1 ) dan aplikasi kompos eceng gondok pada lahan pertanian diharapkan akan dapat memberikan sumbangan unsur kalium yang dibutuhkan tanaman jagung manis dan meningkatkan bahan organik pada tanah. Peran kalium sangat berpengaruh dalam meningkatkan laju translokasi fotosintat, sehingga lebih berpengaruh terhadap pembentukan organ-organ penghasil tanaman seperti panjang tongkol, diameter tongkol, bobot segar tongkol dan kadar gula reduksi yang terdapat pada biji jagung manis. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah 1) Untuk mempelajari pengaruh dosis kompos eceng gondok dan dosis kalium pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, 2) Menentukan dosis kalium dan dosis kompos eceng gondok yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis yang optimal. Hipotesis yang diajukan ialah aplikasi kompos eceng gondok dengan dosis 6 ton ha -1 yang dikombinasikan dengan dosis kalium 100 kg ha -1 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 hingga bulan Desember 2010 di desa Kepuharjo, Karangploso. Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi timbangan analitik, meteran, tali rafia, leaf area meter, oven, kamera dan alat pertanian lainya. Bahan yang digunakan meliputi benih jagung manis var Bisi Sweet, kompos eceng gondok, pupuk anorganik (Urea, SP-36 dan KCl) dan Furadan 3G. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK Faktorial). Faktor pertama ialah perlakuan kompos eceng gondok, yaitu : kompos eceng gondok dengan dosis 4 ton ha -1 (E 1 ), kompos eceng gondok dengan dosis 6 ton ha -1 (E 2 ) dan kompos eceng gondok dengan dosis 8 ton ha -1 (E 3 ). Faktor kedua ialah dosis kalium yang terdiri kalium 50 kg ha -1 (K 1 ), kalium 100 kg ha -1 (K 2 ) dan kalium 150 kg ha -1 (K 3 ) yang diulang 3 kali sehingga total petak percobaan berjumlah 27 petak. Pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dilakukan secara destruktif dengan mengambil 2 contoh tanaman untuk setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman jagung manis berumur 10, 20, 30, 40, 50, 60 hari setelah tanam dan 6 tanaman contoh pada saat panen. Pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman (cm), luas daun (cm 2 ), jumlah daun dan bobot kering total tanaman (gram), indeks luas daun, laju pertumbuhan relatif. Pengamatan hasil panen meliputi panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), bobot tongkol berkelobot/ tanaman (g/ tanaman), bobot tongkol kupas/ tanaman (g/ tanaman), hasil panen tongkol berkelobot (ton ha -1 ), hasil panen tongkol kupas (ton ha -1 ) dan kadar gula biji jagung manis. Pengamatan gulma dilakukan dengan analisis vegetasi dan menghitung bobot kering gulma. Analisa tanah dilakukan pada saat awal dan akhir. Analisa tanah akhir diperlukan sebagai pembanding dengan analisa tanah awal, untuk mengetahui kemampuan bahan organik tanah yang telah diaplikasikan dalam mengurangi kebutuhan pupuk anorganik. Unsur yang dianalisis pada analisa tanah ialah unsur N, P, K dan C. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis ragam (Uji F), jika terdapat perbedaan nyata dalam perlakuan maka akan dilanjutkan dengan uji BNT dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi nyata terjadi antara pemberian kompos eceng gondok dan proporsi pemberian kalium pada komponen pertumbuhan yang meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman dan indeks luas daun. Interaksi kompos eceng gondok dan dosis kalium pada komponen hasil berpengaruh pada panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol kupas, hasil panen ton ha -1 dan nilai kadar gula. Secara keseluruhan, tanaman yang diberi kompos eceng gondok 6 ton ton ha -1 dan disertai dengan dosis kalium 100 kg ha -1 memberikan hasil yang lebih tinggi dengan rata-rata hasil panen 13,02 ton ha -1 tongkol berkelobot dan 9,37 ton ha -1 tongkol kupas.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2011/81/051102099 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 20 Apr 2011 14:20 |
Last Modified: | 22 Apr 2022 03:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128871 |
Preview |
Text
051102099.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |