Hapstari, Rahajeng Budi (2011) Analisis Preferensi Konsumen Produk Apel Lokal dan Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran : Studi Kasus di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Apel (Malus sylvestris MilL) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak beredar di pasar lokal. Hal ini tampak dari kemudahan membelinya, baik di kios, pedagang keliling, pedagang kaki lima, pasar tradisional, maupun outlet modern dipasar swalayan. Maraknya apel di pasar lokal, merupakan indikasi banyaknya permintaan masyarakat akan buah apel. Apel bukan tanaman asli Indonesia, tetapi buahnya sangat digemari oleh masyarakat. Menurut penelitian antara tahun 1983 dan 1985, rata-rata konsumsi buah apel penduduk Indonesia tahun 1983 adalah 0,6 kg per kapita per tahun dan meningkat rata-rata 0,02% tiap tahun dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1985 (Cook, 2006). Konsumen merupakan salah satu komponen penting dalam sistem agribisnis. Menurut Sumarwan (1999) tumbuhnya sektor agribisnis akan ditentukan oleh seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk-produk agribisnis. Pemahaman tentang perilaku konsumen buah-buahan merupakan informasi pasar yang sangat penting bagi sektor agribisnis. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler antara lain adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis (Kotler, 1993). Penelitian-penelitian bidang perilaku konsumen yang telah dilakukan di Indonesia lebih banyak membahas mengenai persepsi, preferensi, sikap, dan keputusan pembelian. Sementara, sangatlah sedikit yang mengkaitkan antara perilaku konsumen dengan pemasaran. Hal ini dikarenakan seorang pemasar atau pedagang harus mengetahui selera yang dibutuhkan konsumen, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu produsen (petani) dan pemasar atau pedagang untuk meningkatkan penjualan apel lokal dan meningkatkan pendapatan. Tujuan penelitian adalah (1) Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut-atribut apel lokal, (2) Menganalisis tingkat penjualan buah apel lokal, dan (3) Merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk apel lokal. Dasar pemilihan lokasi di wilayah kota Malang hal ini dilakukan secara sengaja (purposive). Metode penentuan responden pedagang adalah convinience sampling dengan 25 responden dan metode penentuan responden kosumen adalah accidental sampling dengan 75 responden. Analisis data secara deskriptif berisi karakteristik responden serta preferensi konsumen terhadap produk apel lokal dengan menggunakan metode tabulasi sederhana berdasarkan modus rangking preferensi konsumen dan Importance Performance Analysis. Analisis Model Preferensi konsumen menggunakan modus rangking preferensi konsumen dan Importance Performance Analysis. Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut-atribut apel lokal dengan pengujian Modus rangking preferensi konsumen didapatkan hasil bahwa preferensi konsumen dengan rangking tertinggi adalah Apel Manalagi dan rangking terendah ditempati oleh Apel Anna, sedangkan apel Rum Beauty dirangking kedua. Pedagang memiliki tingkat penjualan yang masih dibawah rata-rata yang seharusnya 22,24 kg/hari. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kesejahteraan pedagang masih dibawah dari tingkat kesejahteraan konsumen. Hal ini diakibatkan harga jual produk apel lokal yang masih terlampau tinggi, karena kualitas apel lokal masih kalah dengan kualitas apel import. Strategi pemasaran produk apel lokal untuk meningkatkan volume penjualan buah apel lokal adalah sebagai berikut: a. Strategi Produk Strategi produk yang harus dilakukan adalah produsen sangat perlu untuk menginovasikan kemasan, keseragaman buah, menggunakan merek dan produsen juga harus dapat mensortir buah apel agar buah apel dapat memiliki grade atau tingkatan ukuran yang berbeda sehingga terdapat pula tingkatan harga sesuai dengan ukuran. b. Strategi Promosi Strategi promosi mungkin merupakan strategi yang terpenting bagi pengembangan produk apel lokal untuk dapat menghadapi persaingan yang ada. Rekomendasi pertama adalah dengan melakukan promosi yang baik dan sesuai dengan harapan yang ingin diterima oleh konsumen seperti menyebarkan brosur, mengadakan seminar mengenai pentingnya mengkonsumsi buah apel, tersedianya SPG/SPB (Sales Promotion Girls/Boys), dan untuk lebih memperkuat bentuk promosi "below the line" dan "above the line". c. Strategi Harga Harga menjadi prioritas utama pengembangan rekomendasi strategi harga, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Produsen tidak perlu mengubah harga tetapi mengantinya dengan bentuk strategi penjualan yaitu produk bagi semua kalangan masyarakat, seperti dengan membagi-bagikan sampel produk secara gratis dan memberikan diskon harga untuk apel lokal yang telah mendekati masa pembusukan. d. Strategi Distribusi Strategi yang dirasakan lebih tepat adalah dengan mempertahankan jalur distribusi yang selama ini telah berlangsung, serta menambah, membuat toko khusus yang hanya menjual apel lokal dan memperbaiki saluran distribusi sampai dengan ke tangan konsumen.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2011/60/051101657 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 05 Apr 2011 11:07 |
Last Modified: | 22 Apr 2022 02:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128851 |
Preview |
Text
051101657.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |