Setiawan, Totok Bagus (2011) Analisis Hubungan Antara Kapasitas Dengan Eksistensi Kelompok Afinitas Dalam Progam Pengembangan Partisipatory Lahan Kering Terpadu Di Desa Winong : Studi Kasus Kelompok Afinitas Di Desa Winong, Kecam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia sebagai nation state. Lebih dari 110 juta orang Indonesia hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 2 per hari. Untuk mengatasi kemiskinan tersebut pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya, diantaranya adalah dengan mencanangkan progam Participatory Integrated Development in Rainfed Areas (PIDRA). Program PIDRA adalah program pengembangan pertanian di lahan kering yang diarahkan dalam upaya pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan atas kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD). Dalam pelaksanaan progam PIDRA maka diperlukan kelompok afinitas untuk menyukseskan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pengentasan kemiskinan. Kelompok afinitas adalah sekelompok orang yang diikat oleh kepercayaan, kepatuhan, dan cinta kasih yang mendukung satu sama yang lain dan antara mereka tidak ada hubungan pemaksaan. Eksistensi kelompok afinitas ini sangat berpengaruh dalam pengentasan kemiskinan di desa contohnya saja untuk mendapatkan dan hibah dari IFAD. Jadi kelompok afinitas merupakan alat yang memadai bagi keluarga miskin dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan mereka Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana kapasitas setiap kelompok afinitas (KMP, KMW, KMC) di desa Winong Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung, bagaimana eksistensi setiap kelompok afinitas (KMP, KMW, KMC) di desa Winong Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung, apakah kapasitas kelompok afinitas berkorelasi positif dengan eksistensi kelompok afinitas di desa Winong Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Metode penelitian yang digunakan adalah survai. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Winong, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Penentuan sample kelompok afinitas dilakukan dengan cara simple random sampling (acak sederhana). Besarnya sampel jumlah kelompok afinitas ditentukan 50% (KMP, KMW, KMC). Penentuan sample anggota kelompok afinitas dilakukan dengan cara simple random sampling (acak sederhana) dari setiap Kelompok afinitas mempunyai anggota 20 sampai 25 orang karena yang diambil hanya 40% dari jumlah anggota maka sampel yang diambil setiap kelompok afinitas adalah 8 orang. Jadi total sampel anggota kelompok afinitas adalah 40 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisi data yang digunakan korelasi rank spermans (rs) Dari hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa fakta sebagai berikut: 1. Kapasitas kelompok afinitas tergolong tinggi dengan nilai antara 24,1 sampai 26,8. KMC yang terdiri dari kelompok Sumber Rejeki dan Subur Makmur memiliki skor yang lebih tinggi daripada KMW dan KMP. Ini dikarenakan ketua dari masing-masing KMC di desa Winong lebih sering memotivasi dan membimbing para anggotanya dalam setiap pertemuannya daripada KMW dan KMP. 2. Eksistensi kelompok afinitas tergolong tinggi dengan nilai antara 21,5 sampai 26. Kelompok Subur Makmur yang tergolong KMC memiliki skor yang lebih tinggi daripada KMW dan KMP. Hal ini dikarenakan kelompok Subur Makmur yang tergolong KMC memiliki peraturan secara tertulis dan mengadakan pertemuan dalam 1 bulan ada 2 kali pertemuan yaitu pertemuan rutin dan non rutin. 3. Karena nilai thitung lebih besar daripada ttabel (3,67 > 0,683) maka dapat dikatakan ada hubungan yang nyata antara kapasitas kelompok afinitas dengan eksistensi kelompok afinitas. Ini dikarenakan peran pemimpin yang sering memotivasi dan membimbing para anggota bagaimana menjaga eksistensi dan mengembangkan kelompok mereka. Sehingga para anggota ingin menambah uang denda untuk JTP dan Simpan Pinjam. Memotivasi dan membimbing merupakan salah satu indikator dari Kapasitas kelompok afinitas. Sedangkan manajemen uang merupakan salah satu indikator dari eksistensi kelompok afinitas. Maka dari pernyataan itu maka dapat diketahui bahwa untuk bisa meningkatkan eksistensi kelompok maka kapasitas kelompok itu sendiri harus ditingkatkan juga. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang didapat diberikan adalah: 1. Bagi kelompok afinitas yang termasuk KMW dan KMP di desa Winong sebaiknya mengadakan pertemuan lebih dari 1 kali dalam sebulan. Misalnya saja mengadakan arisan tiap mengadakan pertemuan. Diharapkan kegiatan ini bisa memberi semangat untuk mengadakan pertemuan lebih dari 1 kali dalam 1 bulan. 2. Sebaiknya ketua KMP dan KMW di Desa Winong sering memotivasi dan membimbing para anggotanya. 3. Untuk peraturan seharusnya ditulis dan dibawa di setiap pertemuan. Supaya pelaksanaan peraturannya bisa tegas. Dan jika peraturannya sudah ditulis dan ditempel semua kelompok afinitas harus mentaati peraturan yang ada supaya eksistensi kelompok terjaga dengan baik. Selain itu menjadwalkan pembelajaran tentang studi banding, ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan kelompok. 4. Selain itu, kelompok afinitas di desa Winong harus membuat kerjasama antara kelompok dengan lembaga lain, ini untuk memperluas kerjasama kelompok afinitas.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2011/50/051100904 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 14 Mar 2011 09:49 |
Last Modified: | 22 Apr 2022 01:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128840 |
Preview |
Text
051100904.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |